Minggu, 28 Juli 2013

[Last Episode] Sinopsis Nail Shop Paris Ep 10 Part 2

Yeo Joo akhirnya memutuskan akan mengejar Kei. Ia lalu membungkuk pada Alex lalu pergi.
Yeo Joo mengejar Kei. Ia ingin memberikan penjelasan, terjadi kesalah pahaman. Kei emosi, “Salah paham.. Kau berhenti bekerja dan sekarang kau memeluk Alex? Apa aku benar-benar salah paham? Jadi aku harus bersikap bagaimana?” Yeo Joo memohon. Kei bertanya, “Kenapa? Tidakkah aku terlihat menyedihkan? Kau ingin bersama Alex. Tapi tidak bisa karena aku menghalangimu, kan? Aku akan menghilang dari pandanganmu.”

(Kalimat terakhir Kei membuatku teringat pada Secret Garden. Haha, Kim Joo Won akan menghilang seperti buih~~)
Yeo Joo berteriak, “Anioo!! (it’s not like that!)” Ia menenangkan diri lalu melanjutkan kalimatnya, “Kau benar. Aku menyukai Alex. Dulu dan sekarang juga. Tapi.. tanpamu itu tak ada artinya.” Yeo Joo terdiam sejenak. “Jika tanpa Alex..  hatiku rasanya sakit. Tapi jika aku kehilanganmu.. aku bisa mati. Joahaeyo (aku menyukaimu).”
(aw~ kena bangettt T.T it’s my first time hear that sentences.)
Yeo Joo memegang ujung jas Kei, “Tolong jangan pergi, Kei.. Jangan pergi.” Kei terlihat menahan air matanya (wkk~ apa aku salah?).
Ia lalu memeluk Yeo Joo dengan erat, sangat erat. Sangat erat, berbeda dengan pelukan yang sebelumnya.
Yeo Joo dan Kei duduk dibangku pinggir sungai (haha~ ini yang ada di ep 7 ya). Kei menanyakan kapan Yeo Joo akan memberikan cincinnya. Apa ia harus menunggu lebih lama lagi? Yeo Joo lalu mengambil kalung dari sakunya. Ia membuat cincin itu sebagai mata kalung. Ia lalu memasukkan cincinnya ke jari Kei.
Kei menanyakan cincin Yeo Joo. Yeo Joo menjawab kalau cincinnya tinggal. Kei sedikit kesal karena ia sudah berpesan agar Yeo Joo selalu memakai cincin itu. Yeo Joo tersenyum tipis, sangat sangat sangat tipis. Ekspresinya masih sedih. Apa ia memikirkan Alex? Kei lalu melarang Yeo Joo untuk dekat dengan pria lain.
(Ah~ I’m a bit confuse about Yeo Joo. She thinks Alex, right?)
Jin menyuapi Ji Soo. Yeo Joo memberitahu Ji Soo bahwa ia dan Kei berpacaran. Jin kembali mengatakan prediksinya. Ia merasa sedih untuk Alex. Bagaimana dengan Paris? Apa Yeo Joo akan kembali bekerja disana? Yeo Joo bingung, ia akan memutuskannya setelah mendapat sertifikat dari ujiannya. Ji Soo minta maaf karena tak mendampingi Yeo Joo ujian. Jin menggoda, “Kei akan menemaninya.” Yeo Joo tersenyum, ia pun pamit pergi. Ji Soo memberinya semangat.
Yeo Joo juga mengajak Jin pergi sekalian, kan Jin ingin membeli es krim untuk Ji Soo. Es krim strawberry dengan tambahan almond (perasaan ga ada es krim strawberry campur almond la -__-).  Jin dan Yeo Joo pun pergi.
Yeo Joo berlari menghampiri Kei yang sudah menunggu didekat ruangan beruji. Ia menunjukkan cincin pemberian Kei. Pria itu tersenyum senang. Ada yang janggal, apa Kei tidak tersesat?
Kei mengeluarkan sesuatu, filer. Ia memberikan itu pada Yeo Joo, itu jimat yang dipakainya setiap kali ada perlombaan. Tiap kali memakainya, ia akan menang. Yeo Joo memperhatikan filernya, sudah tua. Kei sedikit kesal, “Kalog ga mau, sini.” Yeo Joo tidak memberikannya, ia tadi hanya bercanda. Ia mengejek Kei terlalu lembek, jika mereka tidak bicara pada waktu itu maka mereka sudah putus. Kei terdiam. Yeo Joo mengungkit kejadian malam itu, jika tanpa Alex mereka tidak akan bersatu dan bla bla bla -_- Kei terdiam, ekspresinya aneh.
Kei tersadar dari lamunannya karena Yeo Joo memanggilnya. Ia mengalihkan perhatian dengan menyuruh Yeo Joo masuk agar tidak terlambat. Yeo Joo tersenyum lalu menunjukkan filernya kemudian pergi. Ekspresi Kei berubah lagi.. What happened? I’m a bit curious about that..
Jin memberi salam perpisahan pada pelanggan. Kei datang. Jin menyarankan agar mereka segera menutup toko karena ia lelah dan akan menemui Ji Soo. Kei menanyakan keberadaan Alex. Jin menjawab kalau Alex ingin bicara dengan Direktur. Alex datang dan berdiri disamping Kei. Kei ingin mengajak Alex bicara. Alex pun mengikuti Kei yang berjalan didepannya.
Tinggallah Jin yang bertanya-tanya, “Mereka tidak akan bertengkar, kan?”
Kei menanyakan hal yang dibicarakan Alex dengan Direktur (Mi Rye). Alex menjawab, nothing. Kei menunjukan ponselnya, ia ingin tahu kenapa Alex mengesmsnya semalam. Alex beralasan kalau ia ingin cepat menyelesaikan semuanya. Kei tersenyum kecut, “Kubilang untuk tak berpura-pura karena itu jadi aneh.” Alex tersenyum sangat tipis.
“Beanie bilang kalau kau tak memanggilku kemarin hubungan kamu akan berakhir dengan perpisahan. Kenapa dia berkata seperti itu? Akan lebih menguntungkan jika kau mangacuhkanku saat itu.”
Alex tersenyum kecut, “Apa kau berpikir begitu? Jin juga mengatakan itu. Apapun itu, Bunny memilihmu. Jangan katakan apapun pada Bunny.” Alex lalu berdiri dan baru selangkah Kei sudah bicara sehingga ia berhenti berjalan. “Sampai kapan kau akan seperti ini? Apa kau pikir aku akan bahagia karena hal yang kau lakukan ini?”
Beberapa detik kemudian Alex berbalik dan tersenyum, “Kei, aku akan bersekolah di Amerika (Huaaa T.T Om Alexxx~~). Aku sudah memberitahu Direktur dan sudah memesan tiket. Aku seharusnya pergi bulan depan tapi akhirnya aku akan pergi minggu depan. Jika aku tetap disini, akan butuh untuk Bunny kembali padamu.” Alex lalu tersenyum. Ia hendak menuju pintu keluar tapi seseorang sudah membukanya.
Seseorang itu adalah Yeo Joo. Alex terkejut, “Bunny, sejak kapan kau disitu..” Ia lalu melihat ke belakang, ke arah Kei. Kei memberi penjelasan, “Ku pikir Bunny perlu tahu juga.” Alex lalu menatap Bunny.
(Arrggg~~ Makin complicated -_-)
Kei berdiri didekat jendela, dibawah tangga. Ia melihat ke jendela. Ada Alex dan Yeo Joo disana.
Yeo Joo masih terkejut, “Alex.. Kenapa kau lakukan itu? Aku tak tahu..” Alex menjawab, “Sebenarnya aku ingin kau tetap disini denganku dan tak pergi saat Kei pergi. Tapi sekarang aku senang kau tak melakukannya. Yang kuinginkan adalah kau mengungkapkan perasaanmu dan bahagia. Itulah yang paling kuinginkan saat ini.” Alex tersenyum, ia ingin memberi hadiah sebelum keberangkatannya.
Dan.. Prosesnya pun dimulai. And the end it looks good. Haha~~~ Yeo Joo melihat kukunya. Alex memberitahu bahwa desain itu khusus untuk Yeo Joo. Yeo Joo tersenyum, indah dan ia menyukainya. “Seiring berjalannya waktu sampai cat kuku ini hilang, itu akan menjadi memori yang indah.” ujar Alex. Yeo Joo tersenyum.
Jin ada dirumah sakit. Ia menelpon Reporter Kim. Ia ingin agar status jomblonya diubah menjadi ‘berpacaran dengan wanita tercantik didunia.’ Dokter Jeong mendengar apa yang dikatakan Jin ditelpon dan tersenyum. Jin memutuskan sambungan teleponnya kemudian melihat Dokter Jeong. Dokter Jeong pergi. Jin memanggilnya.
Jin lalu menghampiri Dokter Jeong. “Aku takkan menyerah untuk Ji Soo. Jadi lebih baik kamu mencari wanita lain, ya?”
Dua orang perawat tiba-tiba berlari dan membuat jarak Jin dan Dokter Jeong sedikit jauh. Dokter Jeong menarik tangan seorang perawat lalu menanyakan apa yang terjadi. Perawat itu  lalu memberitahu bahwa kondisi pasien dikamar 703 memburuk. Jin dan Dokter Jeong berpandangan, itu adalah nomor kamar Ji Soo.
Seorang perawat memberitahu pada Dokter Jeong bahwa Ji Soo tiba-tiba tak sadarkan diri dan tekanan darahnya terus menurun. Dokter Jeong melihat bungkus es krim disana. Ia bertanya pada Jin, “Apa kau yang membelikan ini?” Jin mengiyakan, karena Ji Soo yang memintanya. Dokter Jeong marah, “Kau seharusnya tanya kami lebih dulu.” Perawat memberitahu bahwa tekanan darahnya semakin memburuk. Dokter Jeong pun kembali fokus pada Ji Soo. Jin merasa bersalah.
Jin menunggu diluar kamar dengan cemas. Yeo Joo datang dengan berlari sekencang-kencangnya. Ia menghampiri Jin dan menanyakan apa yang terjadi. Jin bingung, ia tak tahu. Yeo Joo melihat keadaan kamar dari luar lalu menerobos masuk.
Yeo Joo bertanya langsung pada Dokter Jeong. Dokter Jeong pun menjelaskan, “Dia sakit enterobiasis (infeksi karena parasit). Jadi sekarang ada lubang diususnya dan itu membuatnya pendarahan.” Yeo Joo bertanya dengan nada panik, “Lalu harus bagaimana? Kau perlu mengoperasinya?” Dokter Jeong menolaknya, tekanan darah yang rendah membuat kondisinya dalam bahaya.
Yeo Joo tak menerima keadaan itu. Ia menghampiri Ji Soo lalu menggenggam tangannya, “Kumoho, Ji Soo..” Dan tampaklah cahaya disekitar Yeo Joo.
Terlihat dimonitor jumlah tekanan Ji Soo yang perlahan menaik. Dokter Jeong senang. Ia menyuruh perawat untuk mengubungi bagian anesthesiologist (ahli bagian dalam) untuk melakukan operasi.
Yeo Joo berjalan keluar dari kamar rawat Ji Soo dengan lemas. Ia lalu duduk dan melihat kuku yang ada ditangannya. Ia lalu teringat ucapan Mi Rye.
“Saat kau menyadari diusia 20 tahun, banyak hal akan berubah. Pertama kau akan mempunyai kekuatan menyembuhkan dan bisa melihat masa depan.. dan perubahan fisikmu akan berbeda dari manusia normal lainnya.”
Ponsel Yeo Joo berdering. Ada pesan masuk dari Ayahnya, yaitu foto Ibunya. Ia semakin lemas sampai sampai ponsel yang ada ditangannya jatuh.
Dan terlihatlah foto Mi Rye..
Yeo Joo dan Mi Rye berada di Paris. Gadis itu masih tidak percaya bahwa Mi Rye adalah Ibunya.. Mi Rye pun bercerita.. “Hari dimana kau tersesat digunung.. Kau keluar rumah untuk mengikuti seseorang. Kau ingat?”
[Flash Back]
Mi Rye masuk kerumah yang ditempati Yeo Joo kecil. Yeo Joo kecil yang melihat Mi Rye segera berlari menghampirinya kemudian memeluknya sambil berteriak, “Ibu!”
“Aku kesana untuk melihatmu sebentar.”
Mi Rye pergi keluar dari rumah. Yeo Joo kecil mengikutinya sambi berkata, “Jangan pergi, bu..” berulang-ulang.
“Ketika aku melihatmu terpleset dan jatuh di gunung, aku tak bisa hanya berdiri dan melihatnya.”
Mi Rye perlahan mendekati Yeo Joo. Ia lalu menggenggam tangannya, “Kau bisa memaafkan ibumu ini?” Yeo Joo masih tidak bisa menerima kenyataan ini. Ia menggeleng lalu melepaskan tangan Mi Rye darinya. Ia membantah kenyataan itu.
“Aku tak bermaksud meninggalkanmu. Waktu berlalu, manusia normal akan menua dan menjadi tua. tapi aku.. Bagaimana aku bisa tinggal dengan keadaan seperti itu!” Mi Rye menahan tangisnya.
Yeo Joo sepertinya merasa iba. Ia mulai mendekat dan mencoba menyentuh pundak Mi Rye. “Meskipun sulit untuk dipercaya..” Ia terdiam sesaat, “Anda mengatakan sebelumnya.. Tentang menolongku seperti saat 16 tahun lalu. Aku akan percaya itu.”
Mi Rye merasa tersentuh. Ia lalu memeluk Yeo Joo dengan hangat. Yeo Joo mencoba membalas pelukan itu.
Mi Rye dan Yeo Joo duduk. “Yeo Joo.. Sebenarnya sebentar lagi aku akan hibernasi. Sejak aku menjadi the real gumiho tidak ada jalan untuk menghindarinya. Tapi sebelum itu, ada hal yang ingin kukatakan padamu. Jadi kau tidak harus hidup seperti yang kulakukan.” Yeo Joo tak mengerti.
“Dinovel yang kau buat seorang pemburu dan penolong. Aku ingin kau bertemu dengan pemburu jadi kau tak perlu hidup menjadi gumiho selamanya.” Yeo Joo mencoba mencerna maksudnya, “Apa maksud Ibu kalau Alex benar-benar penolong?”
Kita melanjutkan kisah novel fiksi Yeo Joo. Kei menodongkan pisau, “Pertunjukan selesai.” Tapi tiba-tiba ia jatuh. Kenapa?
Karena Yeo Joo menikamnya dengan kukunya yang tajam. Terlihat darah dikukunya. Ia lalu jatuh terduduk. Alex menopangnya. Yeo Joo sedih, “Aku tak punya pilihan lain.” Alex bicara, “Selesai.. Sudah selesai sekarang. Semua sudah berakhir.” Yeo Joo lalu bersandar dipundak Alex. Terlihat Kei yang sudah tak bernyawa lagi..
Alex berhenti didepan pintu Paris. Yeo Joo bertanya, “Kenapa kita kesini?” Alex menjawab, “Akan kutunjukkan siapa aku sebenarnya.” Ia lalu mengulurkan tangannya. Yeo Joo menyambutnya.
Keduanya lalu membuka pintu dan tampak sinar yang menyilaukan. Haha~~
[6 years later]
Dua orang pemuda tampak mengenakan seragam Paris didepan laptop. Seseorang berkomentar, “Apa-apaan ini? Gak ada endingnya?” Yang lain menjawab, “Ini open ending. Benarkan, Direktur?”
Dan muncullah seorang wanita. Ia melihat laptop itu. Anak buahnya bertanya, “Apa benar Direktur yang menulis ini?” Dan wanita itu adalah Yeo Joo. Anak buahnya itu penasaran dengan endingnya, apa Alex seorang helper? Yeo Joo tersenyum, “Maybe..”
Seorang anak kecil berlari padanya dan memanggilnya Ibu. Ternyata Yeo Joo adalah Ibunya. Ia melihat gaun anaknya itu dan bertanya apa anaknya bermain dengan kucing lagi? Anak gadisnya itu mengeluh, “Ibu.. Hoya terus mengatakan kalau aku jelek.” Yeo Joo menanggapi, “Benarkah? Sepertinya kita harus bilang ke Ayah.”
Alex dan Kei masuk ke Paris dengan dandanan seperti orang dewasa.
Putrinya Yeo Joo berlari menyambut Ayahnya dan ia lalu memeluk Kei, Ayahnya! Ia lalu mengadu pada Ayahnya itu.
“Aku tak pernah tahu siapa hunter dan siapa helper.”
“Meski bila kau memilih orang yang salah dan hidup sebagai gumiho selamanya. Selama ada Alex disampingmu, kau tak akan merasa sendirian.” Ujar Mi Rye. “Alex juga.. setengah gumiho sepertimu. Mutasi lahir dari antara manusia dan gumiho.” Mi Rye tersenyum.
Terlihatlah kalung gumiho dileher Yeo Joo.
Seorang bawahan Yeo Joo memberikan surat dari Jepang. Surat dari Jin yang berisi fotonya dengan Ji Soo dan ber-background sebuah toko kuku “Clear Nail”.
Yeo Joo kesal karena ia sama sekali tak bisa menghubungi Ji Soo. Alex memberi saran agar mereka menghubunginya.
Putri kecil Yeo Joo melihat seekor kucing dari jendela dan tampak matanya yang memerah.
The End

Komentar:
Wow! Sepertinya ini ending version yang kedua. Haha~ maybe karna penulisnya tahu bahwa penonton lebih suka Kei - Yeo Joo. Haha~~ Termasuk saya XDD Okay, dandanan Alex makin keren di detik terakhir.. Huaa >,< makin kece.. There're a few pic BTS..









See you soon at my new project :) I hope I can find a new one c:

1 komentar:

  1. Betway app not working on app - JT Hub
    The 김해 출장마사지 app 부천 출장안마 has been down for many days and is failing to 상주 출장안마 download or 동해 출장안마 install on your mobile device. 수원 출장마사지 Download it and go to the Apple Store.

    BalasHapus