Yeo Joo akhirnya memutuskan akan mengejar
Kei. Ia lalu membungkuk pada Alex lalu pergi.
Yeo Joo mengejar Kei. Ia ingin memberikan
penjelasan, terjadi kesalah pahaman. Kei emosi, “Salah paham.. Kau berhenti
bekerja dan sekarang kau memeluk Alex? Apa aku benar-benar salah paham? Jadi
aku harus bersikap bagaimana?” Yeo Joo memohon. Kei bertanya, “Kenapa? Tidakkah
aku terlihat menyedihkan? Kau ingin bersama Alex. Tapi tidak bisa karena aku
menghalangimu, kan? Aku akan menghilang dari pandanganmu.”
(Kalimat terakhir Kei membuatku teringat
pada Secret Garden. Haha, Kim Joo Won akan menghilang seperti buih~~)
Yeo Joo berteriak, “Anioo!! (it’s not like
that!)” Ia menenangkan diri lalu melanjutkan kalimatnya, “Kau benar. Aku
menyukai Alex. Dulu dan sekarang juga. Tapi.. tanpamu itu tak ada artinya.” Yeo
Joo terdiam sejenak. “Jika tanpa Alex..
hatiku rasanya sakit. Tapi jika aku kehilanganmu.. aku bisa mati.
Joahaeyo (aku menyukaimu).”
(aw~ kena bangettt T.T it’s my first time
hear that sentences.)
Yeo Joo memegang ujung jas Kei, “Tolong
jangan pergi, Kei.. Jangan pergi.” Kei terlihat menahan air matanya (wkk~ apa
aku salah?).
Ia lalu memeluk Yeo Joo dengan erat,
sangat erat. Sangat erat, berbeda dengan pelukan yang sebelumnya.
Yeo Joo dan Kei duduk dibangku pinggir
sungai (haha~ ini yang ada di ep 7 ya). Kei menanyakan kapan Yeo Joo akan
memberikan cincinnya. Apa ia harus menunggu lebih lama lagi? Yeo Joo lalu
mengambil kalung dari sakunya. Ia membuat cincin itu sebagai mata kalung. Ia
lalu memasukkan cincinnya ke jari Kei.
Kei menanyakan cincin Yeo Joo. Yeo Joo
menjawab kalau cincinnya tinggal. Kei sedikit kesal karena ia sudah berpesan
agar Yeo Joo selalu memakai cincin itu. Yeo Joo tersenyum tipis, sangat sangat
sangat tipis. Ekspresinya masih sedih. Apa ia memikirkan Alex? Kei lalu
melarang Yeo Joo untuk dekat dengan pria lain.
(Ah~ I’m a bit confuse about Yeo Joo. She
thinks Alex, right?)
Jin menyuapi Ji Soo. Yeo Joo memberitahu
Ji Soo bahwa ia dan Kei berpacaran. Jin kembali mengatakan prediksinya. Ia merasa
sedih untuk Alex. Bagaimana dengan Paris? Apa Yeo Joo akan kembali bekerja
disana? Yeo Joo bingung, ia akan memutuskannya setelah mendapat sertifikat dari
ujiannya. Ji Soo minta maaf karena tak mendampingi Yeo Joo ujian. Jin menggoda,
“Kei akan menemaninya.” Yeo Joo tersenyum, ia pun pamit pergi. Ji Soo
memberinya semangat.
Yeo Joo juga mengajak Jin pergi sekalian,
kan Jin ingin membeli es krim untuk Ji Soo. Es krim strawberry dengan tambahan
almond (perasaan ga ada es krim strawberry campur almond la -__-). Jin dan Yeo Joo pun pergi.
Yeo Joo berlari menghampiri Kei yang sudah
menunggu didekat ruangan beruji. Ia menunjukkan cincin pemberian Kei. Pria itu
tersenyum senang. Ada yang janggal, apa Kei tidak tersesat?
Kei mengeluarkan sesuatu, filer. Ia
memberikan itu pada Yeo Joo, itu jimat yang dipakainya setiap kali ada
perlombaan. Tiap kali memakainya, ia akan menang. Yeo Joo memperhatikan
filernya, sudah tua. Kei sedikit kesal, “Kalog ga mau, sini.” Yeo Joo tidak
memberikannya, ia tadi hanya bercanda. Ia mengejek Kei terlalu lembek, jika
mereka tidak bicara pada waktu itu maka mereka sudah putus. Kei terdiam. Yeo
Joo mengungkit kejadian malam itu, jika tanpa Alex mereka tidak akan bersatu
dan bla bla bla -_- Kei terdiam, ekspresinya aneh.
Kei tersadar dari lamunannya karena Yeo
Joo memanggilnya. Ia mengalihkan perhatian dengan menyuruh Yeo Joo masuk agar
tidak terlambat. Yeo Joo tersenyum lalu menunjukkan filernya kemudian pergi.
Ekspresi Kei berubah lagi.. What happened? I’m a bit curious about that..
Jin memberi salam perpisahan pada
pelanggan. Kei datang. Jin menyarankan agar mereka segera menutup toko karena
ia lelah dan akan menemui Ji Soo. Kei menanyakan keberadaan Alex. Jin menjawab
kalau Alex ingin bicara dengan Direktur. Alex datang dan berdiri disamping Kei.
Kei ingin mengajak Alex bicara. Alex pun mengikuti Kei yang berjalan
didepannya.
Tinggallah Jin yang bertanya-tanya,
“Mereka tidak akan bertengkar, kan?”
Kei menanyakan hal yang dibicarakan Alex
dengan Direktur (Mi Rye). Alex menjawab, nothing. Kei menunjukan ponselnya, ia
ingin tahu kenapa Alex mengesmsnya semalam. Alex beralasan kalau ia ingin cepat
menyelesaikan semuanya. Kei tersenyum kecut, “Kubilang untuk tak berpura-pura
karena itu jadi aneh.” Alex tersenyum sangat tipis.
“Beanie bilang kalau kau tak memanggilku
kemarin hubungan kamu akan berakhir dengan perpisahan. Kenapa dia berkata
seperti itu? Akan lebih menguntungkan jika kau mangacuhkanku saat itu.”
Alex tersenyum kecut, “Apa kau berpikir
begitu? Jin juga mengatakan itu. Apapun itu, Bunny memilihmu. Jangan katakan
apapun pada Bunny.” Alex lalu berdiri dan baru selangkah Kei sudah bicara
sehingga ia berhenti berjalan. “Sampai kapan kau akan seperti ini? Apa kau
pikir aku akan bahagia karena hal yang kau lakukan ini?”
Beberapa detik kemudian Alex berbalik dan
tersenyum, “Kei, aku akan bersekolah di Amerika (Huaaa T.T Om Alexxx~~). Aku
sudah memberitahu Direktur dan sudah memesan tiket. Aku seharusnya pergi bulan
depan tapi akhirnya aku akan pergi minggu depan. Jika aku tetap disini, akan
butuh untuk Bunny kembali padamu.” Alex lalu tersenyum. Ia hendak menuju pintu
keluar tapi seseorang sudah membukanya.
Seseorang itu adalah Yeo Joo. Alex
terkejut, “Bunny, sejak kapan kau disitu..” Ia lalu melihat ke belakang, ke
arah Kei. Kei memberi penjelasan, “Ku pikir Bunny perlu tahu juga.” Alex lalu
menatap Bunny.
(Arrggg~~ Makin complicated -_-)
Kei berdiri didekat jendela, dibawah
tangga. Ia melihat ke jendela. Ada Alex dan Yeo Joo disana.
Yeo Joo masih terkejut, “Alex.. Kenapa kau
lakukan itu? Aku tak tahu..” Alex menjawab, “Sebenarnya aku ingin kau tetap
disini denganku dan tak pergi saat Kei pergi. Tapi sekarang aku senang kau tak
melakukannya. Yang kuinginkan adalah kau mengungkapkan perasaanmu dan bahagia.
Itulah yang paling kuinginkan saat ini.” Alex tersenyum, ia ingin memberi
hadiah sebelum keberangkatannya.
Dan.. Prosesnya pun dimulai. And the end
it looks good. Haha~~~ Yeo Joo melihat kukunya. Alex memberitahu
bahwa desain itu khusus untuk Yeo Joo. Yeo Joo tersenyum, indah dan ia
menyukainya. “Seiring berjalannya waktu sampai cat kuku ini hilang, itu akan
menjadi memori yang indah.” ujar Alex. Yeo Joo tersenyum.
Jin ada dirumah sakit. Ia menelpon
Reporter Kim. Ia ingin agar status jomblonya diubah menjadi ‘berpacaran dengan
wanita tercantik didunia.’ Dokter Jeong mendengar apa yang dikatakan Jin
ditelpon dan tersenyum. Jin memutuskan sambungan teleponnya kemudian melihat
Dokter Jeong. Dokter Jeong pergi. Jin memanggilnya.
Jin lalu menghampiri Dokter Jeong. “Aku
takkan menyerah untuk Ji Soo. Jadi lebih baik kamu mencari wanita lain, ya?”
Dua orang perawat tiba-tiba berlari dan membuat jarak Jin dan Dokter Jeong sedikit jauh. Dokter Jeong menarik tangan seorang perawat lalu menanyakan apa yang terjadi. Perawat itu lalu memberitahu bahwa kondisi pasien dikamar 703 memburuk. Jin dan Dokter Jeong berpandangan, itu adalah nomor kamar Ji Soo.
Dua orang perawat tiba-tiba berlari dan membuat jarak Jin dan Dokter Jeong sedikit jauh. Dokter Jeong menarik tangan seorang perawat lalu menanyakan apa yang terjadi. Perawat itu lalu memberitahu bahwa kondisi pasien dikamar 703 memburuk. Jin dan Dokter Jeong berpandangan, itu adalah nomor kamar Ji Soo.
Seorang perawat memberitahu pada Dokter
Jeong bahwa Ji Soo tiba-tiba tak sadarkan diri dan tekanan darahnya terus
menurun. Dokter Jeong melihat bungkus es krim disana. Ia bertanya pada Jin,
“Apa kau yang membelikan ini?” Jin mengiyakan, karena Ji Soo yang memintanya.
Dokter Jeong marah, “Kau seharusnya tanya kami lebih dulu.” Perawat memberitahu
bahwa tekanan darahnya semakin memburuk. Dokter Jeong pun kembali fokus pada Ji
Soo. Jin merasa bersalah.
Jin menunggu diluar kamar dengan cemas.
Yeo Joo datang dengan berlari sekencang-kencangnya. Ia menghampiri Jin dan
menanyakan apa yang terjadi. Jin bingung, ia tak tahu. Yeo Joo melihat keadaan
kamar dari luar lalu menerobos masuk.
Yeo Joo bertanya langsung pada Dokter
Jeong. Dokter Jeong pun menjelaskan, “Dia sakit enterobiasis (infeksi karena
parasit). Jadi sekarang ada lubang diususnya dan itu membuatnya pendarahan.”
Yeo Joo bertanya dengan nada panik, “Lalu harus bagaimana? Kau perlu
mengoperasinya?” Dokter Jeong menolaknya, tekanan darah yang rendah membuat
kondisinya dalam bahaya.
Yeo Joo tak menerima keadaan itu. Ia
menghampiri Ji Soo lalu menggenggam tangannya, “Kumoho, Ji Soo..” Dan tampaklah
cahaya disekitar Yeo Joo.
Terlihat dimonitor jumlah tekanan Ji Soo
yang perlahan menaik. Dokter Jeong senang. Ia menyuruh perawat untuk mengubungi
bagian anesthesiologist (ahli bagian dalam) untuk melakukan operasi.
Yeo Joo berjalan keluar dari kamar rawat
Ji Soo dengan lemas. Ia lalu duduk dan melihat kuku yang ada ditangannya. Ia
lalu teringat ucapan Mi Rye.
“Saat kau menyadari diusia 20 tahun,
banyak hal akan berubah. Pertama kau akan mempunyai kekuatan menyembuhkan dan
bisa melihat masa depan.. dan perubahan fisikmu akan berbeda dari manusia
normal lainnya.”
Ponsel Yeo Joo berdering. Ada pesan masuk
dari Ayahnya, yaitu foto Ibunya. Ia semakin lemas sampai sampai ponsel yang ada
ditangannya jatuh.
Yeo Joo dan Mi Rye berada di Paris. Gadis
itu masih tidak percaya bahwa Mi Rye adalah Ibunya.. Mi Rye pun bercerita..
“Hari dimana kau tersesat digunung.. Kau keluar rumah untuk mengikuti
seseorang. Kau ingat?”
Mi Rye masuk kerumah yang ditempati Yeo
Joo kecil. Yeo Joo kecil yang melihat Mi Rye segera berlari menghampirinya
kemudian memeluknya sambil berteriak, “Ibu!”
Mi Rye pergi keluar dari rumah. Yeo Joo
kecil mengikutinya sambi berkata, “Jangan pergi, bu..” berulang-ulang.
Mi Rye perlahan mendekati Yeo Joo. Ia lalu
menggenggam tangannya, “Kau bisa memaafkan ibumu ini?” Yeo Joo masih tidak bisa
menerima kenyataan ini. Ia menggeleng lalu melepaskan tangan Mi Rye darinya. Ia
membantah kenyataan itu.
“Aku tak bermaksud meninggalkanmu. Waktu
berlalu, manusia normal akan menua dan menjadi tua. tapi aku.. Bagaimana aku
bisa tinggal dengan keadaan seperti itu!” Mi Rye menahan tangisnya.
Yeo Joo sepertinya merasa iba. Ia mulai
mendekat dan mencoba menyentuh pundak Mi Rye. “Meskipun sulit untuk
dipercaya..” Ia terdiam sesaat, “Anda mengatakan sebelumnya.. Tentang
menolongku seperti saat 16 tahun lalu. Aku akan percaya itu.”
Mi Rye merasa tersentuh. Ia lalu memeluk
Yeo Joo dengan hangat. Yeo Joo mencoba membalas pelukan itu.
Mi Rye dan Yeo Joo duduk. “Yeo Joo..
Sebenarnya sebentar lagi aku akan hibernasi. Sejak aku menjadi the real gumiho
tidak ada jalan untuk menghindarinya. Tapi sebelum itu, ada hal yang ingin
kukatakan padamu. Jadi kau tidak harus hidup seperti yang kulakukan.” Yeo Joo
tak mengerti.
“Dinovel yang kau buat seorang pemburu dan
penolong. Aku ingin kau bertemu dengan pemburu jadi kau tak perlu hidup menjadi
gumiho selamanya.” Yeo Joo mencoba mencerna maksudnya, “Apa maksud Ibu kalau
Alex benar-benar penolong?”
Kita melanjutkan kisah novel fiksi Yeo
Joo. Kei menodongkan pisau, “Pertunjukan selesai.” Tapi tiba-tiba ia jatuh.
Kenapa?
Karena Yeo Joo menikamnya dengan kukunya
yang tajam. Terlihat darah dikukunya. Ia lalu jatuh terduduk. Alex menopangnya.
Yeo Joo sedih, “Aku tak punya pilihan lain.” Alex bicara, “Selesai.. Sudah
selesai sekarang. Semua sudah berakhir.” Yeo Joo lalu bersandar dipundak Alex.
Terlihat Kei yang sudah tak bernyawa lagi..
Alex berhenti didepan pintu Paris. Yeo Joo
bertanya, “Kenapa kita kesini?” Alex menjawab, “Akan kutunjukkan siapa aku
sebenarnya.” Ia lalu mengulurkan tangannya. Yeo Joo menyambutnya.
Dua orang pemuda tampak mengenakan seragam
Paris didepan laptop. Seseorang berkomentar, “Apa-apaan ini? Gak ada
endingnya?” Yang lain menjawab, “Ini open ending. Benarkan, Direktur?”
Dan muncullah seorang wanita. Ia melihat
laptop itu. Anak buahnya bertanya, “Apa benar Direktur yang menulis ini?” Dan
wanita itu adalah Yeo Joo. Anak buahnya itu penasaran dengan endingnya, apa
Alex seorang helper? Yeo Joo tersenyum, “Maybe..”
Seorang anak kecil berlari padanya dan
memanggilnya Ibu. Ternyata Yeo Joo adalah Ibunya. Ia melihat gaun anaknya itu
dan bertanya apa anaknya bermain dengan kucing lagi? Anak gadisnya itu
mengeluh, “Ibu.. Hoya terus mengatakan kalau aku jelek.” Yeo Joo menanggapi, “Benarkah?
Sepertinya kita harus bilang ke Ayah.”
Putrinya Yeo Joo berlari menyambut Ayahnya
dan ia lalu memeluk Kei, Ayahnya! Ia lalu mengadu pada Ayahnya itu.
“Aku tak pernah tahu siapa hunter dan
siapa helper.”
“Meski bila kau memilih orang yang salah
dan hidup sebagai gumiho selamanya. Selama ada Alex disampingmu, kau tak akan
merasa sendirian.” Ujar Mi Rye. “Alex juga.. setengah gumiho sepertimu. Mutasi
lahir dari antara manusia dan gumiho.” Mi Rye tersenyum.
Seorang bawahan Yeo Joo memberikan surat
dari Jepang. Surat dari Jin yang berisi fotonya dengan Ji Soo dan
ber-background sebuah toko kuku “Clear Nail”.
Yeo Joo kesal karena ia sama sekali tak
bisa menghubungi Ji Soo. Alex memberi saran agar mereka menghubunginya.
The End
Komentar:
Wow! Sepertinya
ini ending version yang kedua. Haha~ maybe karna penulisnya tahu bahwa
penonton lebih suka Kei - Yeo Joo. Haha~~ Termasuk saya XDD Okay,
dandanan Alex makin keren di detik terakhir.. Huaa >,< makin
kece.. There're a few pic BTS..
See you soon at my new project :) I hope I can find a new one c:
Betway app not working on app - JT Hub
BalasHapusThe 김해 출장마사지 app 부천 출장안마 has been down for many days and is failing to 상주 출장안마 download or 동해 출장안마 install on your mobile device. 수원 출장마사지 Download it and go to the Apple Store.