Naoki memutuskan menerima
tawaran kakek Oizumi soal perjodohan dengan cucunya, Sahoko, demi menyelamatkan
finansial perusahaan. Di rumah sakit, Irie mama kaget dengan keputusan Naoki.
Irie papa menenangkan istrinya, dan bertanya pada Naoki, sangat tiba-tiba kau
menerima pertemuan pernikahan dengan cucu Chairman? Apa yang terjadi?
Naoki, ”tidak ada”
“Jangan katakan kalau kau
melakukan ini demi dukungan finansial?”. Naoki hanya diam.
Kotoko, Yuuki, dan papa Aihara
yang bermaksud memberi kejutan dengan kunjungan mereka yang tanpa
pemberitahuan, terhenti di depan pintu karena mendengar suara papa Irie yang
marah. “Jangan meremehkan kami! Papa tak ingin melindungi perusahaan dengan
mengorbankan hidupmu”. Irie mama membenarkan, kami tak akan mengizinkanmu untuk
menikah. Yuki, Kotoko dan papa Aihara yang masih di depan pintu terkejut,
menikah?
“Papa bangga pada diri papa yang
membangun Pandai menjadi sebesar ini hanya dalam satu generasi, jadi jangan
bawa kita ke jalan yang salah. Kau harus menikahi seseorang yang benar-benar
kau cintai”
Naoki justru bilang kalau ia
menyukainya, ia melihat fotonya, dia tipeku. *bohong!* Kotoko terkejut, Yuuki
malah langsung buka pintu dan berteriak apa Naoki serius? Apa kau akan menikah?
Irie mama terkejut melihat Yuuki, dan lebih terkejut lagi melihat Kotoko dan
papa Aihara.
Kotoko masih shock, “Irie-kun,
apa benar kau akan mendatangi pertemuan pernikahan?” Naoki membenarkan, namun
karena papa Irie belum membaik, ini hanya pertemuan biasa. Naoki bangkit dari
duduk dan meminta ibunya menemaninya nanti, kemudian pergi. Kotoko sulit
mempercayai ini dan bingung apa yang harus ia lakukan.
Kotoko di kampus bersama Jinko,
Satomi, dan Kin-chan, memberitahu soal Naoki yang akan mengikuti pertemuan
pernikahan. Jinko heran, apa hal itu masih terjadi di jaman sekarang? Kotoko
berkata ia tidak tau, Naoki bilang ia menyukai gadis itu. Kotoko bangkit dan
berkata ia harus pergi. Jinko dan Satomi khawatir, sementara Kin-chan tampak
menahan marah, aku tak akan memaafkan orang itu. Jinko setuju, sampai kapan
Naoki akan mempermainkan Kotoko. Satomi berpendapat lain, sebenarnya Kotoko
yang mempermainkan perasaannya sendiri. Kin-chan, “Lalu bagaimana dengaan
perasaan Kotoko, ia selalu bekerja keras untuk Naoki, tapi Naoki akan pergi ke
pertemuan pernikahan dengan gadis lain?” Satomi terkejut, Kin-chan tampak
menginginkan Kotoko dan Irie menjadi pasangan. “Bukan seperti itu! Aku hanya
ingin melihat Kotoko tersenyum”, sanggah Kin-chan lalu pergi.
Di rumah, Kotoko sedang mencuci
piring sambil memikirkan pembicaraan terakhirnya dengan Naoki di taman (yang
backhug itu loh). “Saat itu, aku merasa
hati kami terhubung, tapi..” Kotoko yang mencuci piring sambil melamun
tanpa sadar menjatuhkan panci yang dicucinya, membuat piring yang ada di bak
cuci pecah. Kotoko mengambil pecahannya, tapi tangannya malah terluka.
Mama Irie
datang dan panik melihat Kotoko yang terluka. Mama Irie mengobati luka Kotoko. Kotoko
meminta maaf. Mama Irie mengerti, “ini karena pertemuan pernikahan Naoki kan?
Aku tak bisa mempercayainya. Tapi aku masih berpikir kau akan menjadi istri
Naoki, Kotoko-chan”. Kotoko tertawa sopan, ”tapi itu adalah sesuatu yang sudah
diputuskan Irie-kun”. Mama Irie menenangkan, bagaimanapun aku melihatnya, aku
percaya kalau ia tidak mengatakan yang sebenarnya, aku merasa mengharapkan
Naoki akan mengambil alih Pandai, tapi aku sudah melihatnya bekerja di
perusahaan, aku merasa ada sesuatu yang salah, ini bukan apa yang Naoki ingin
lakukan. *BINGO! Tebakanmu benar sekali mama Irie*
Kotoko yang mengetahui apa yang
sebenarnya ingin dilakukan Naoki diam saja. Mama Irie berpikir Naoki merasa
bertanggungjawab karena serangan yang dialami papa, itulah kenapa ia mengorbankan
dirinya sendiri untuk menyelamatkan perusahaan. Kotoko khawatir, apa Irie-kun
akan benar-benar menikah? Mama Irie justru mengatakan kalau ia punya ide bagus.
Hmm, apa itu?
Kotoko sedang berjalan di
kampusnya saat bertemu dengan Yukoyang sudah mengetahui soal perjodohan Naoki.
Yuko kaget saat tau gadis itu adalah cucu dari Chairman Oizumi, yang mempunyai pengaruh
besar dalam dunia finansial. Kotoko mengatakan kalau Naoki langsung menyukai
gadis itu begitu melihat fotonya, Kotoko penasaran, gadis itu pasti cantik.
Yuko tak bisa terima, mengapa gadis yang sempurna datang entah darimana untuk
mengambil Irie-kun? Aku tak bisa membiarkannya. Kotoko mengiyakan, Obasama
(mama Irie) pasti akan melakukan sesuatu. Yuko terkejut, Obasama? Kotoko lebih
terkejut lagi, hampir saja membocorkan rahasia, “Tidak ada! Jangan dipikirkan!”
Yuko tak percaya dan mendesak Kotoko. Kotoko tanpa sadar menjelaskan dengan
semangat kalau mama Irie berencana mengacaukan pertemuan itu. “AH!” teriak
Kotoko begitu sadar, hahaa. Yuko hanya bisa berkomentar kalau kalian berdua tak
pernah berubah, tapi kali ini aku akan bergabung denganmu. Kotoko cuma bisa
kaget dengan ekpresi mulutnya yang lucu.
Hari pertemuan pernikahan. Naoki
datang dengan mamanya. Di ruangan sudah menunggu Chairman Oizumi, yang langsung
meminta maaf karena mengadakan pertemuan ini saat ayah Naoki di RS dan meminta
untuk mengadakan pertemuan formal dilain hari. Mama Irie hanya tertawa, “Oh my,
aku bertanya-tanya apa hari itu akan datang.” Naoki mengingatkan ibunya.
Sementara itu, Kotoko dan Yuko
datang bawa-bawa tangga dengaan kostum samaran ahjumma2 pembersih kebun, hahaa,
Yuko kok mau-maunya? Yah, dia sebenernya nggak mau, soalnya dia nanya, ”Kenapa
kita harus mengenakan ini?”. Kotoko menjawab kita tak punya pilihan lain, ini
satu-satunya jalan agar kita tak tampak mencurigakan di taman ini. Haha, ada
yang salah dengan jalan pikiran Kotoko-chan!
Kotoko dan Yuko menemukan tempat
yang tepat untuk mengintai. Kotoko melihat keadaan dengan teropongnya. Yuko
bertanya bagaimana penampilan cucu Chairman Oizumi? Kotoko berkata sepertinya
gadis itu belum disini.
Di dalam, Chairman Oizumi
berkata Sahoko sedang siap-siap sekarang, dia akan segera datang. Sahoko datang
dan meminta maaf akan keterlambatannya. Mama Irie tampak terkejut melihat
Sahoko. Dan Sahoko terkejut melihat Naoki yang tersenyum padanya, ia mengenali kalau Irie pernah
menolongnya di lift. Sahoko,”apa kau mengingatku?” Naoki menjawab ia tak pernah
melupakan gadis yang cantik *whatt?? Who is this guy???*
Chairman Oizumi senang karena
mereka ternyata pernah bertemu. Kotoko yang masih mengintip di balik
teropongnya terkejut. Yuko yang penasaran merebut teropongnya dan ikut
terkejut. Dan ternyata Yuko ikutan kaget, tapi ia menghibur Kotoko, ia mungkin
cantik, tapi tanpa otak. Kotoko mengangguk-angguk dan mengajak Yuko mendekat,
dengan cara super mencurigakan, masa pake merangkak-rangkak, lewat belakang
jendela ruang pertemuan mereka pun.
Naoki bertanya hobi Sahoko. Sahoko
menjawab tak ada sesuatu yang spesial, ia hanya bagus dimemasak, menjahit, dan
membuat kerajinan, sangat membosankan. Mama Irie yang dalam rencana
menggagalkan pertemuan ini membenarkan, sangat membosankan. Naoki melirik
tajam. Sementara di luar Kotoko berteriak, bagus Obasama! Yuko sampe nyuruh
Kotoko diam, mereka bisa mendengarmu. Kotoko sadar dan menutup mulutnya.
Chairman Oizumi berkata ada
sesuatu yang harus ia katakan, tapi Sahoko adalah gadis yang tenang dan
sempurna, dia seperti versi modern dari “old traditional Japanese women”. Naoki
berkata sepertinya sangat bagus, aku menyukai wanita yang tenang. Tapi mama
Irie justru berkata, “wow, old traditional Japanese women? Sangat tua. Tak heran
kau tampak kehilangan masa mudamu.” Kotoko dan Yuko tertawa girang mendengar
ini, kali ini tanpa suara.
Sahoko tampak tak enak, tapi kemudian
bertanya apa yang suka Naoki lakukan? Naoki menjawab kalau ia suka membaca dan
bermain tenis sesekali. “Sesekali? Kudengar kau memenangkan banyak
pertandingan?”, tanya Chairman Oizumi. Sahoko kagum. Naoki berkata ia bisa
mengajarinya lain waktu. Kotoko kaget dan mulutnya membentuk huruf O
trademarknya. Sahoko senang, tapi ia sangat buruk, kau mungkin akan kesal
denganku. “Aku yakin Naoki akan kesal”, mama Irie yang menjawab, “anakku memang
begitu, dia memandang rendah orang yang tidak melakukannya dengan benar setelah
dia mengajarinya sekali, dengan cara yang sangat jelas.” Naoki diam saja. Sahoko
juga. Kotoko yang senang, kau luar biasa Obasama.
Chairman Oizumi memuji Naoki
yang pintar dan tampan, aku yakin kau sangat populer diantara wanita. Naoki sedikit
menunduk dan berkata tidak begitu. Mama Irie tidak setuju, ya, ia sangat
populer, tapi tolong jangan khawatir, ia tak pernah berhubungan sekalipun
dengan wanita. Chairman Oizumi tak percaya, Naoki pasti pemalu. “Ya, dia sangat
pemalu, dia bahkan menolak surat cinta dari seorang gadis, gadis itu
mengumpulkan keberaniannya untuk memberikan surat itu, tapi ia menolaknya di
depan semua orang, dia benar-benar pemalu”, jelas Mama Irie sambil tertawa. Kotoko
berwajah aneh mendengarnya, danYuko langsung bisa menebak kalau gadis yang
dibicarakan adalah Kotoko, aku tak tau Naoki membencimu begitu banyak. Kotoko
tertawa kecut.
Sahoko berkata tapi itu lebih
baik dibanding pria yang selalu bermuka manis pada siapapun, kupikir pria lebih
atraktif saat dia sedikit dingin. Chairman Oizumi tertawa membenarkan, dan kau
tak perlu khawatir akan dibohongi.
“tapi, bukan berarti dia tak
pernah memiliki seorang gadis didekatnya” , sanggah mama Irie, “sebenarnya, ada
seorang gadis yang seumuran dengan Naoki, mereka tinggal bersama selama 3 tahun”.
Naoki kesal, cukup, apa yang dimaksud dengan tinggal bersama? Ini disebut
berbagi rumah. Mama Irie berkata itu sama saja. Naoki menjelaskan, Oizumi-san,
ini ada alasannya. Mama Irie nggak mau kalah, “kita mungkin akan berakhir
dengan memiliki cucu anda yang berharga menikah pada keluarga kami, kau harus
mengerti keadaan kami juga, faktanya ada seorang gadis yang seumuran Naoki
tinggal di rumah yang sama. Meskipun dia pemalu, dia masih muda, aku tak bisa
menjamin tak ada yang terjadi di antara mereka”. Naoki yang nggak tahan lagi,
berdiri dan mengajak Sahoko ke taman. Mama Irie akan ikut, tapi Naoki bilang
hanya ia berdua dengan Sahoko.
Saat berjalan, Naoki meminta
maaf atas perkataan ibunya yang tak sopan. Sahoko maklum, aku merasa mamamu
menyukainya, gadis yang tinggal denganmu. “Dia adalah anak perempuan teman baik
ayahku, keluarga kami dekat, karena itu ibuku berkata seperti itu. Tapi seseorang
yang menyukainya bukanlah aku. Itu ibuku.” Sahoko sedikit terdiam, tapi ia
berharap ibu Naoki bisa menyukainya, ah, tapi sebelum itu aku berharap kau
menyukaiku, Naoki-san. “Apa itu berarti kalau kau menyukaiku?”, tanya Naoki. Sahoko
malu-malu mengakui, sejak pertemuan pertama kita di lift. Naoki menganggap ini
kebetulan, itu sama denganku. Sahoko terkejut dan tersenyum senang.
Kotoko dan Yuko yang nggak
senang. Mereka mulai menjalankan rencana mereka. Rencana 1, menyalakan
sprinkler saat Naoki dan Sahoko lewat, biar kimono Sahoko basah dan terpaksa
pulang. Yang terjadi, remot spinkler ngadat saat Naoki dan Sahoko lewat,
dipencet berkali-kali tetap nggak bisa. Pas Kotoko mendekat, baru spinklernya
nyemprot, Kotoko ribut dan kebasahan, hahaa. Sahoko heran dengan keributan di
belakangnya, tapi Naoki cuma bilang kalau itu malfungsi spinkler, dan mengajak
Sahoko jalan lagi. Rencana 1, failed!
Rencana 2, Kotoko akan melempar
ulat bulu persis saat Naoki dan Sahoko melintasi jembatan, biar Sahoko kaget, kehilangan
keseimbangan, dan nyemplung kolam. Apa akan berhasil? Tentu saja tidak! Kotoko memang
berhasil melempar ulat bulunya, hinggap di kimono Sahoko, Sahoko kaget dan malah
jatuh ke pelukan Naoki, Naoki mengambil ulat bulu tadi dan melemparkannya,
tepat kena muka Kotoko, Kotoko kaget dan akhirnya nyempung kolam berdua Yuko,
MUAHAHAA, heboh banget! Sahoko heran dan menoleh ke arah kolam, berkata pada
Naoki kalau sepertinya ada yang terjatuh ke kolam, tapi Naoki cuek dan
menganggap mereka ahjumma pembersih taman yang sedang membersihkan kolam (woh,
Naoki jahat!). Rencana 2, failed (again)!
Di rumah, Kotoko yang habis
mandi bersin-bersin. Mama Irie kasihan pada Kotoko. “Kurasa ini hukumanku, aku
melakukan hal buruk pada gadis secantik itu”, kata Kotoko. Mama Irie bertanya,
kau membicarakan Sahoko kan? Itu benar, dia memang sedikit cantik, sambil
mengeluarkan foto Sahoko dari sakunya. Kotoko kaget kapan mama Irie mengambil
fotonya. “Tapi dia sama sekali bukan tipe Naoki, Naoki membutuhkan stimulasi di
hidupnya, seorang gadis yang sangat sempurna dan tenang, aku tau dia akan
segera merasa tak puas, aku tau itu”, kata mama Irie sambil menggerakkan
tangannya penuh percaya diri. Kotoko menirukan gerakan mama Irie, “tapi mereka
tampak menyukai satu sama lain”
Mama Irie menenangkan, ia telah
membuat kesan yang jelek sebagai calon ibu mertua, Chairman Oizumi pasti akan
kecewa dan tak akan memberikan cucunya yang berharga pada keluarga dengan ibu
mertua sepertiku. Kotoko tampak senang mendengarnya.
Telepon berbunyi. Mama Irie
senang, pasti telepon untuk memberitahu kita soal penolakan, dan bergegas
mengangkatnya. Tapi, Naoki yang lebih dahulu mengangkat telepon, dari Chairman
Oizumi, Naoki meminta maaf soal kejadian tadi, dan ia tak masalah soal itu (perjodohan).
Begitu telepon ditutup, mama Irie bertanya dengan semangat, bagaimana? Apa
mereka menolak?
“Dia bilang Sahoko-san
menyukaiku, dan dia ingin untuk terus lanjut, jadi kukatakan padanya kita dapat
lanjut”
“Onii-chan!”
“Aku menyukainya. Jadi tolong
jangan mengacaukan seperti itu lagi... Ibu”, Naoki tak hanya menatap tajam ibu,
tapi juga Kotoko,”Kau juga! Itu sangat jelas”. Kotoko garuk-garuk kepala pura-pura
nggak tau, tapi terus minta maaf. Mama Irie kaget, ini serius, tak bisa
dipercaya.
Kotoko berjalan bersama Yuko,
menceritakan kelanjutan hubungan Naoki dan Sahoko, sejak itu, Sahoko-san sering
menelepon Naoki, mereka berkencan beberapa kali dalam seminggu, Obasama
frustasi karena Irie-kun pulang terlambat. Yuko hanya mendengarkan, aku
mengerti, tak ada yang bisa kita lakukan. Kotoko bertanya apa Yuko menyerah?
“Well, kita berbicara tentang
Sahoko Oizumi, tak ada cara agar aku bisa menang. Tapi, kalau aku harus
menyerah soal Irie-kun untuk seseorang, kuharap itu kau”
Kotoko kaget.
“Karena jika itu kau, dia akan
segera menyesal. Dia akan berpikir, seharusnya aku memilih Matsumoto saja” *gubrak!*
Kotoko cuma bisa meringis, apa
kau menganggapku lucu? Yuko tertawa, aku merasa sepertinya aku kalah pada
Sahoko yang sama sekali tak berjuang untuk itu, tapi untuk kasus ini, aku
menghargai perjuanganmu, yang kau lakukan selama ini tak berarti, tapi kau
mencoba selama itu mungkin, membuatku tertawa. Kotoko kesal, tinggalkan aku
sendiri. “Aku tau..kau berciuman dengannya”, kata Yuko. Kotoko tertawa, bingung
mau menjelaskan apa. Tapi Yuko justru tersenyum, ”aku
berharap padamu”. Kotoko sampe shock, apa dia menyemangatiku? *aww, Yuko bisa baik gini sama Kotoko??*
Kotoko baru sampai rumah saat
mendengar Naoki berbicara di telepon dengan Sahoko. Kotoko menyapa Naoki dan
bertanya, “apa kau akanpergi dengan Sahoko-san besok? Aku hanya penasaran. Maafkan
aku. Itu bukan urusanku kan?”
“Kami akan ke Omotesando,
pertunjukan tunggal seniman yang disupport Chairman Oizumi, apa kau akan
mengikutiku lagi? Apa kau akan berpura-pura membersihkan toilet di tempat
pesta?”, tebak Naoki ngarep Kotoko bakal ngikutin dia lagi. Kotoko cuma bisa
tertawa sedih.
Naoki masuk ke kamarnya yang
gelap dan duduk termenung seakan beban seisi dunia ada di pundaknya *apa siih
dif?*
Keesokan harinya, Kotoko yang ada
di kantin kampus bersama Jinko dan Satomi memakan makanannya tanpa semangat.
Kin Chan datang dan menyodorkan dessert yang tampak enak ke hadapan Kotoko
*kayaknya kalo punya pacar kayak Kin Chan aku bisa gemuk deh, dikasih makanan
enak terus :p*. Jinko menjelaskan kalau mereka sudah memberitahu Kin Chan soal
perjodohan Naoki. Kotoko tampak sedih, Satomi segera meminta Kotoko mencicipi
makanan yang Kin Chan bawa. Kotoko mencicipinya sedikit. Kin Chan: “Jika kau
memakannya dengan ekspresi seperti itu, makanan enak pun akan terlihat
mengerikan”. Kin Chan menghibur Kotoko, kau akan merasa membaik jika orang
tanpa hati sepert Irie menikah. Jinko dan Satomi mengiyakan. Kotoko tampak
sedih, “Mungkin ini hanya imajinasiku, tapi akhir-akhir ini aku merasa seperti
jarak antara Irie-kun dan aku semakin dekat”. Kin Chan tertegun dan mengingat
apa yang dilihatnya di malam natal.
Kotoko: “Itulah kenapa aku belum
bisa menerima kenyataan”
Jinko berkata kalau ia pikir
Kotoko dan Naoki pada akhirnya akan bersama. Satomi kesal, ini kejam mengatakan
soal itu pada Kotoko sekarang, Irie akan bersama dengan gadis itu. Kotoko masih
tampak sedih saat Satomi melanjutkan, sekarang tidak seperti sebelumnya, karena
pernikahan yang diatur adalah antara dua keluarga, kau tak bisa hanya berkata
“aku tak menyukainya”, dan pergi. Jinko
setuju, itu berarti dia mengerti soal itu dan tetap ingin lanjut. Kotoko
mengiyakan dengan lesu. Satomi sadar dan meminta Kotoko makan lagi. Sementara
Kin-chan tampak berpikir, Jinko dan Satomi menyemangati Kotoko.
Naoki dan Sahoko pulang bersama
dari suatu pesta sekaligus pameran, Naoki mengajak dinner dulu sebelum pulang
karena tadi mereka hanya makan sedikit. Sahoko senang dan mengajak Naoki ke
restoran Italia favorit kakeknya. Naoki memuji, restoran yang disukai Chairman
Oizumi? Aku yakin pasti enak. *What? Bukan Naoki banget deh*
Di rumah, Kotoko dan mama Irie
menunggu kepulangan Naoki yang terlambat. Kotoko berkata ia akan menyusulnya.
Mama Irie tak setuju, berbahaya bagi seorang gadis keluar sendirian semalam
ini. Tapi Kotoko berkata sepertinya ia tak akan bisa tidur, ia akan pergi
keluar dan mampir toko untuk membeli jus. Mama Irie tak dapat mencegahnya,
”Kotoko-chan, apapun yang dia katakan, dia selalu peduli pada Naoki”
Naoki berjalan pulang ke
rumahnya saat Kin-chan memanggilnya dan bertanya apa ia baru pulang kencan
dengan gadis kaya itu? Naoki diam saja dan lanjut berjalan. Kin-chan berteriak
memanggilnya, “lalu apa perasaanmu terhadap Kotoko?”. Naoki menjawab kalau itu
bukan urusan Kin-chan. Kin-chan berteriak lagi, ya itu urusanku! Kau selalu
membantu Kotoko, Kotoko adalah orang yang penting untukku, kau telah
mempermainkan perasaan seseorang yang berharga untukku, bagaimana aku bisa
tetap diam?
Kotoko yang berjalan mendengar
suara Kin-chan dan berhenti, lalu bersembunyi di belakang pohon. Naoki bertanya
pada Kin-chan, lalu apa yang akan kau lakukan?
Kin-chan: “Aku akan membawa
Kotoko pergi darimu. Tidak, aku akan melindunginya”
Naoki diam saja.
“Jangan ganggu kami. Aku yakin
kau paham karena kau punya seorang gadis yang akan kau nikahi. Jika dia sangat
penting untukmu, Kotoko sangat penting untukku.”
Naoki masih diam.
“Aku tak tahan melihat Kotoko
menderita karenamu”
Kin-chan tak sabar, “apa yang
akan kau katakan?”
Kotoko yang bersembunyi di balik
pohon dengan sedih berkata dalam hati, “Irie-kun, tolong katakan Kotoko
mencintaiku. Kau harus mengatakan itu. Tolong.” Kotoko hampir menangis.
“Lakukan apapun yang kau mau”,
jawab Naoki lalu berjalan pergi
“Ya, aku akan melakukan yang
kumau. Jangan ikut campur lagi. Ini adalah janji diantara pria.”
Kotoko masih di tempatnya, shock
dan menangis, “Saat ini, apa ini benar-benar berakhir? Untuk menyerah pada
Irie-kun. Ini tak mungkin.”. *huwaaa, Naoki jahat! Kasian Kotoko*
Naoki tiduran di kamarnya,
tampak super stress, dengan tangan memegang dahi. Yuuki masuk dan memanggilnya,
“Onii-chan, apa kau benar-benar akan menikahi gadis dalam perjodohan itu?”
Naoki menurunkan tangan dari dahinya, ada apa ini tiba-tiba? Yuuki minta Naoki
memberitahunya, yang dijawab Naoki kalau itu mungkin akan terjadi.
“Apa Onii-chan benar-benar
mencintainya?”
Naoki heran dan bertanya apa
yang terjadi?
“Tolong jawablah pertanyaanku.
Karena orang yang kau cintai adalah Kotoko, benarkan? Karena di rumah sakit,
Onii-chan... mencium Kotoko”
“Lain kali aku akan
mengenalkanmu dengan Sahoko-san. Dia cantik, dan pintar memasak. Kau pasti akan
menyukainya. Dia pasangan yang cocok untukku. Aku yakin semua akan baik saja”,
jawab Naoki sambil mengelus kepala Yuuki. Yuuki diam saja, tau kalau
Onii-channya berbohong.
Kotoko berjalan di kampus, tak
sadar melewati Kin-chan yang daritadi menunggunya. Kin-chan akhirnya menyapa
Kotoko, selamat pagi, Kotoko! Kotoko sadar, hey, selamat pagi Kin-chan, apa kau
akan ke kafetaria? Kin-chan mengiyakan dan meminta Kotoko untuk datang nanti,
menu spesial hari ini chicken cutlet, kau menyukainya kan? Aku akan memberimu
porsi ekstra diam-diam. Kotoko mengiyakan dan berterimakasih.
Kin-chan tampak ragu, tapi
akhirnya bertanya, “besok Minggu, jika kau punya waktu apa kau mau keluar
denganku? Aku punya tiket nonton film dari pelanggan di Aihara, mungkin kau
bisa menikmatinya. Um, itu film action, kau akan merasa bergembira”, jelas
Kin-chan bersemangat. “Lalu, kau tak mau keluar hanya kita berdua, huh?”
“Baiklah.”
Kin-chan yang berpikir akan
mengajak Jinko juga, kaget.
“Baiklah. Ayo pergi, hanya kita
berdua”
Kin-chan masih tak percaya, “Itu berarti kita... kencan?” Kotoko
mengiyakan dan berkata Kin-chan sudah banyak membantunya, ia ingin
berterimakasih,jadi mari kita pergi kencan. Kin-chan girang banget. *kalau aku
harus merelakan Kotoko untuk pria selain Naoki, so Kin-chan it is*
Di kantor, si bapak asisten
Naoki datang dan memberi selamat soal ayah Naoki yang akan keluar RS minggu
depan. Naoki berterimakasih. Soal pernikahan, setelah presiden sehat kembali,
dengan kehadiran kedua keluarga, mereka ingin mengajak makan malam dan berbicara
tentang rencana masa depan. Naoki merasa tak masalah dengan itu dan
berterimakasih atas bantuan bapak asisten. Bapak asisten lega, Chairman Oizumi
sudah menjanjikan bantuan yang sangat besar, sekarang perusahaan kita aman.
Naoki tak tampak tenang.
Kotoko menyusuri lorong
kampusnya yang sepi dan tampak memilih jalan mana yang akan ia lewati.
Sementara Naoki duduk termenung di kantornya.
Kotoko: “Irie-kun dan aku akan
mulai berjalan di jalan kita masing-masing, dan lebih lanjut.. aku
bertanya-tanya masa depan seperti apa yang menunggu kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar