Sebuah mobil berhenti tepat di depan sebuah kompleks perumahan yang
terlihat asri. Seorang Ahjumma turun dan disusul oleh seorang anak
kecil.
Ahjumma kemudian mengajak anak kecil untuk menapaki setapak demi setapak
anak tangga hingga akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah. Anak
kecil menatap papan yang tertera di depan rumah dan bergantian menatap
Ahjumma yang berdiri tepat di sampingnya, mungkin merasa bingung.
Jang Michelle, nama anak kecil tersebut. Michelle terperangah ketika
dihadapkan pada sebuah latihan taekwondo yang saat itu dipimpin oleh
pria paruh baya. Wow, seorang pria paruh baya mampu mengalahkan
lawan-lawannya yang terbilang masih muda hanya dengan beberapa jurus
saja, daebak.
Michelle dengan segera menundukkan wajahnya ketika pria paruh baya berbalik menatapnya.
Ahjumma yang membawa Michelle sekarang berdiri berhadapan dengan Kakek.
Ahjumma mengenalkan Michelle kepada Kakek dan meminta Michelle untuk
mengenalkan dirinya sendiri. Kakek membentak Michelle dan meminta
Michelle untuk mengangkat kepalanya saat memperkenalkan diri.
“Halo, aku Jang Michelle” sapa Michelle dengan terbata-bata
“Tidak, mulai sekarang, namamu bukan Jang Michelle, tetapi Man Ok. Man
artinya penuh dan Ok artinya rumah. Jang Man Ok itulah namamu, kamu
mengerti?” ucap Kakek tegas.
Michelle menatap Ahjumma yang berada disisinya seolah-olah meminta
perlindungan namun Ahjumma yang dipanggil Michelle Bibi malah berkata,
“mulai sekarang, kamu akan tinggal di sini”.
Kakek tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Man Ok. Man Ok yang
semula takut membalas uluran tangan Kakek. Ya, sekarang namanya adalah
Jang Man Ok dan bukan Jang Michelle lagi.
Di sebuah rumah mewah tengah berlangsung sebuah pesta. Semua undangan
terlihat senang dan bergantian menyapa si pemilik acara yang diketahui
bernama Presiden Lee.
2 orang pria yang salah satunya diketahui bernama Lee Jin tak
henti-hentinya memperhatikan sepasang suami istri dan anak mereka yang
tak lain adalah presiden Lee. Berselang beberapa menit kemudian 2 orang
pria tersebut mendekati Presiden Lee dan istrinya dan salah satu dari
mereka memperkenalkan Lee Jin yang baru saja mendapatkan penghargaan.
Bukannya mendapat sambutan hangat, presiden Lee bergegas pergi ketika
melihat salah satu tamu undangan yang sudah mereka nanti-nantikan
akhirnya datang.
Man Ok datang bersama kakeknya. Kakek ternyata adalah guru dari presiden
Lee. Presiden Lee sangat senang melihat Kakek dan sang istri tak
henti-hentinya tersenyum ketika Man Ok memperkenalkan dirinya dengan
begitu lancarnya.
Anak laki-laki presiden Lee yang bernama Lee Tae Ik sekalipun tak
melepaskan pandangannya dari Man Ok yang terlihat sangat bersemangat.
Tae Ik tiba-tiba terkejut ketika Man Ok membentaknya ketika dirinya
mengajak Man Ok bermain bersama mengikuti perintah ibunya. “Angkat
kepalamu, lihat mataku dan ulangi lagi”.
Tae Ik menarik tangannya paksa yang berada dalam genggaman Man Ok ketika
mereka mulai menjauh dari keramaian pesta. Tae Ik merasa Man Ok sangat
aneh, genggamannya sama dengan genggaman anak perempuan begitupun dengan
suaranya. Man Ok berucap jika dirinya memang anak perempuan…. "Mwo????
Jika kamu anak perempuan kenapa rambutmu pendek dan kenapa tidak
berpakaian seperti anak perempuan lainnya?" tanya Tae Ik, namun bukannya
menjawab Man Ok malah pergi dan mengatakan jika Tae Ik adalah idiot.
Malam harinya
Tae Ik berjalan mencari sumber suara yang sedaritadi berteriak “Sato”.
Tae Ik akhirnya menemukan sumber suara yang ternyata berasal dari Man Ok
yang sedang berjongkok dan terlihat mencari sesuatu. Tae Ik meminta Man
Ok untuk menyingkir dan berusaha membantunya.
Senyum terlihat di wajah Tae Ik namun tak berlangsung lama. “Ah,
kucing….” teriak Tae Ik dan melempar Sato kepada Man Ok. Tae Ik mulai
bersin-bersin
“Kamu jahat! Kenapa kamu melemparkan Sato?” teriak Man Ok kesal.
“Jika itu anak kucing, seharusnya kamu memberitahuku… Bodoh” balas Tae
Ik dan mulai menggaruk sekujur tubuhnya yang terasa gatal.
“Aku sudah mengatakan ini Sato bukan” balas Man Ok tak ingin kalah.
“Idiot!”
“Bodoh” teriak kedua anak tersebut bersamaan.
Tae Ik bergegas pergi meninggalkan Man Ok dan kucingnya yang bernama
Sato. Tae Ik tak ingin mengambil resiko. Dirinya memang alergi dengan
bulu kucing,debu dan beberapa jenis pakaian. Hal tersebut terus
berlangsung hingga Tae Ik dewasa dan Man Ok, seorang gadis kecil yang
dulu sempat dikenalnya ntah di mana sekarang keberadaannya?
Tae Ik memandangi wajahnya di depan kaca. Stylenya hari ini cukup oke
(arrrgggghhhhh, No Min Woo Oppa pamer ABS, tutup mataaaaaaaa).
Bandara penuh sesak oleh fans-fans Take One. Kata-kata “Wo Ai Ni Take
One” tak hentinya diteriakkan mereka dan teriakan tersebut semakin
kencang ketika yang mereka tunggu sedaritadi akhirnya tiba dan menyapa
mereka.
2 orang pria keluar dari pintu bandara. Mereka adalah idola yang saat
ini sedang populer di Asia “Take One” yang digawangi oleh Lee Tae Ik dan
Won Kang Hwi. Kedatangan mereka di Taiwan adalah untuk mengadakan
konser.
Tae Ik dan Kang Hwi berjalan menuju bus berusaha menghindar dari
kepungan para penggemar. Senyuman terus dilemparkan Kang Hwi kepada para
penggemar hingga mereka berhasil masuk ke dalam Bus.
Tapi tunggu dulu, apa yang terjadi? Tae Ik dan Kang Hwi tiba-tiba
terlibat perdebatan, perdebatan hanya untuk memperebutkan siapa yang
akan duduk di kursi paling belakang. Mereka bahkan saling mengolok. Tae
Ik mengolok Kang Hwi yang tidak tahu menyanyi dan masih bersemangat
menyanyikan lagu orang lain. Kang Hwi tak tinggal diam. “Bahkan jika aku
menyanyi keluar dari nada, aku tetap yang terbaik bagi mereka”.
Asisten pribadi mereka berdua dan juga stylist Tae Ik berusaha
menghentikan perdebatan dan menyuruh mereka segera duduk karena Bus akan
segera berangkat. Bukannya mendengar, Tae Ik dan Kang Hwi tetap saja
melanjutkan perdebatan hingga akhirnya perdebatan yang sengit tersebut
berakhir ketika Tae Ik memutuskan bergerak ke kursi paling belakang dan
membuka gorden kaca jendela dan melambaikan tangan pada para penggemar
yang masih menunggu mereka.
Sementara itu di tempat lain,
Seorang gadis terlihat sedang mengantar Kakeknya yang akan melakukan
perjalanan jauh ke Bandara. Petuah demi petuah diberikan sang Kakek dan
sang gadis hanya mengangguk dan mengiyakannya dengan penuh semangat.
“Di mana ada kemauan…” ucap kakek
“Di situ ada jalan” jawab sang gadis cepat. “Aku akan menjaga sanggar
Taekwondo jadi jangan khawatir, jaga kesehatan dan semoga sampai di
tujuan dengan selamat Kakek” lanjutnya dan terus melambaikan tangan
hingga sang Kakek menghilang dari pandangannya.
“Asa!” teriak Man Ok girang. “Akhirnya sekarang aku bebas! Untuk
sementara aku terbebas dari guru tua yang menjengkelkan itu!”. Man Ok
berlarian menuju toilet wanita dan beberapa menit kemudian keluar dengan
stylist yang sangat berbeda. Helaan nafas senang sekali lagi
terdengar.
2 orang pria tengah serius memandangi siaran tv yang saat itu sedang
mengulas stylist busana bandara Take One. Pembawa acara terus saja
memuji stylist dari Kang Hwi yang terlihat sangat bagus. Kang Hwi
mengenakan busana yang terlihat nyaman dan alami sedangkan rekannya Tae
Ik justru hal yang berbanding terbalik. Tae Ik seperti sedang
menghadiri upacara penghargaan dan namanya berada di posisi pertama
pencarian di internet dengan fashion bandara terburuk. Lee Tae Ik
seperti fashion teroris.
Tae Ik yang sedaritadi berdiri di belakang Kang Hwi benar-benar marah.
Bukannya diam ataupun berusaha menghibur rekannya, Kang Hwi semakin
semangat meledek Tae Ik. Kedatangan stylist Tae Ik yang membawakan baju
rancangan terbaru untuk Tae Ik semakin memperunyam suasana.
Tae Ik dan Kang Hwi berebut untuk mencoba baju rancangan tersebut.
Kang Hwi yang berhasil mencoba ckraf di lehernya terlebih dahulu membuat
emosi Tae Ik semakin tersulut. Tae Ik menarik skraf dengan sangat
kencang hingga menyebabkan Kang Hwi tercekik. Kang Hwi pun menyerah dan
melepaskan skraf dari lehernya “Jika kamu memiliki waktu untuk bermain,
berlatih menyanyilah sekarang. Kamu menyanyi hanya 1 menit, jadi jangan
mengarahkan mikrofon ke penonton hanya karena kamu tidak bisa menyanyi,
mengatakan ho dan yay…. Dan dan kamu dengan gampangnya menyebut dirimu
penyanyi?” ucap Tae Ik sinis.
“Ya…. Aku juga penyanyi” ucap Kang Hwi ketus dan berlalu pergi. Asisten
Take One, Go Dong sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Perkataan
Tae Ik memang sedikit keterlaluan.
Go Dong berusaha mengejar dan menghentikan Kang Hwi namun Kang Hwi tetap
bersikeras pergi walaupun konser akan dimulai sebentar lagi. Lagipula
dirinya hanya menjadi pelengkap dari Take One saja, dirinya pun hanya
memiliki andil yang sangat kecil yaitu hanya memiliki bagian menyanyi 1
menit.
“Jika dia begitu hebat, kenapa dia tidak bernyanyi solo saja…. Take One?
Semua orang tahu jika “One” dari Take One adalah Won Kang Hwi. Aku
jelas-jelas tahu bahkan dia tidak tahu. Dia seharusnya beruntung karena
aku memiliki kepribadian yang baik” ucap Kang Hwi kesal dan terus
melanjutkan omelannya ketika berdiri di depan pintu lift.
Kang Hwi mendorong Go Dong yang ingin mengikutinya masuk ke dalam lift
dan meminta dompet Go Dong. Saat ini Kang Hwi ingin sendiri dan tak
ingin diganggu seorang pun.
Di tempat lain
Man Ok mengemudikan skuternya dengan kecepatan penuh bersama sahabatnya.
Tujuan mereka adalah pusat perbelanjaan. Man Ok sudah memiliki ide
hebat. Selama Kakeknya bepergian Man Ok akan berubah profesi menjadi
designer dan menjadikan multi fungsi sanggar taekwondo kakeknya menjadi
toko pakaian.
"Daripada menjadi Jang Man Ok seorang ahli Hapkido bukankah Designer
Michelle Jang jauh lebih cocok untuknya? Lagipula kegiatan ini hanya
sementara saja."
Man Ok dan sahabatnya kembali berjalan menyelusuri setiap sudut toko
yang mereka lihat. Langkah mereka terhenti ketika seseorang dari arah
belakang Man Ok hendak mengambil dompet Man Ok.
“Kamu pikir ini tas siapa, beraninya kamu meletakkan tanganmu di
atasnya? Aku master Man Ok, Jang Man Ok dari perkumpulan Hapkido Korea
yang telah berdiri selama 50 tahun” ucap Man Ok mantap setelah berhasil
memelintir tangan pria yang hendak mencuri tasnya. Man Ok memang ingin
menjadi designer dan Michelle Jang tapi tetap saja, tindakan kejahatan
tidak bisa ditoleransi, daebak….^^
Master beladiri Jang Man Ok, di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Kembali ke Go Dong,
Go Dong yang bingung hendak melakukan apa untuk mencari keberadaan Kang
Hwi memutuskan menemui Manager Take One yang saat itu sedang makan
siang. Bukannya gelisah ataupun panik, Manager Take One malah mengajak
Go Dong makan.
Dia sudah mengenal sosok Kang Hwi. Kang Hwi adalah orang yang sangat
terobsesi dengan penampilan, Kang Hwi tidak mungkin berkeliling kota
hanya dengan memakai training dan t-shirt saja. Apalagi penggemarnya
tersebar di sana sini dan bahasa China yang dikuasainya hanya Wo Ai Ni,
Ni Ho, Xie Xie…
Dan memang benar, Kang Hwi adalah sosok pria yang sangat memperhatikan
penampilannya buktinya Kang Hwi segera menuju butik untuk membeli satu
setel pakaian dan tak lupa sebuah kacamata.
Kang Hwi terus berjalan. Konser akan berlangsung kurang lebih 2 jam lagi
namun tak ada seorang pun yang mencarinya, huffftttt…… sebuah
pemandangan menarik membuat Kang Hwi penasaran. Seorang anak kecil yang
baru saja turun dari Bus terlihat bertanya pada seorang Bibi, jalan mana
yang harus ditempuhnya untuk menuju tempat konser.
Bukan perbincangan mereka yang menarik perhatian Kang Hwi tetapi karton
besar yang sudah dihiasi anak tersebut dengan hiasan,tulisan dan foto
Take One membuat Kang Hwi senang. Tapi tunggu, anak tersebut mengambil
arah yang salah, tempat konser berada di jalan sebaliknya.
Berusaha tak ambil pusing, Kang Hwi melanjutkan perjalanannya namun baru
beberapa langkah, Kang Hwi bergegas berbalik.
Teriakan para penggemar terus bergemuruh di luar gedung konser, mereka
semakin tak sabar untuk melihat konser Take One yang sudah lama mereka
nantikan.
Di dalam gedung tepatnya di ruang ganti, Go Dong semakin pusing. Kang
Hwi belum juga kembali…. Tae Ik ikut panik dan emosinya ikut tak
terkendali…. Reporter dari KDNTV tiba-tiba masuk ke ruang ganti dan
meminta waktu untuk mewawancarai Tae Ik.
Seorang pemuda tampan terlihat berjalan bersama seorang gadis kecil.
Tatapannya terus diedarkan ke kanan dan ke kiri memastikan keadaaan
sekeliling aman.
“Di sana, pergilah cepat… itu pintu masuknya, kamu bisa menemukannya di sana” ucap Kang Hwi ramah.
“Kamsahamnida” ucap gadis kecil penggemar Take One dengan terbata-bata.
“Cepat ke dalam, jangan sampai kamu kehilangan tempat yang bagus” tambah Kang Hwi
“Kamsahamnida” ucapnya sekali lagi dan bergegas pergi.
Kang Hwi merasa senang karena berhasil menolong gadis kecil yang hampir
saja tersesat.
Kang Hwi kembali berjalan seolah tak mempedulikan konser yang sebentar
lagi akan dimulai. Tatapannya sekali lagi menatap sesuatu yang
membuatnya tertarik dan sesaat kemudian berubah menjadi sebuah keluhan.
Tae Ik muncul di layar besar dan sedang diwawancarai. Skraf yang tadi
sempat mereka rebutkan sekarang terlilit dengan baik di leher Tae Ik.
“Kamu pikir kamu begitu hebat, kali ini lakukanlah semuanya sendirian.
Ah…. Orang ini dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan
orang lain, sudah sering kukatakan jangan menggunakan skraf tapi dia
tetap saja menggunakannya. Dalam hal apapun, aku sama sekali tidak
menyukainya, apa yang harus aku lakukan?”
Di tempat latihan Hapkido
Man Ok terlihat serius menata toko pakaian dadakan miliknya. Man Ok sama
sekali tidak menyadari kehadiran seorang wanita yang mengunjunginya
untuk membayar biaya hapkido bulanan anaknya. Wanita tersebut sangat
terkejut melihat tempat latihan yang berhasil disulap Man Ok.
Dengan cepat Man Ok menjelaskan jika dirinya sedang membuka toko pakaian offline dan juga online.
Man Ok bahkan mengeluarkan jurus pujiannya yang membuat wanita tersebut
akhirnya membeli salah 1 pakaian milik Man Ok.
Man Ok senang bukan main, dirinya juga meminta agar semua hal yang
dikerjakannya selama Kakeknya tidak ada (dalam hal ini toko pakaiannya)
dirahasiakan.
“Apa kamu ingin aku menyebarkan hal ini?”
“Huh?” ucap Man Ok sedikit terkejut
Tempat latihan Hapkido mendadak menjadi ramai diserbu oleh beberapa
orang wanita-wanita muda yang penasaran tentang toko pakaian Man Ok. Ya,
promosi dari mulut ke mulut memang cara yang paling jitu untuk memulai
bisnis^^
Konser Take One sesaat lagi akan dimulai namun Kang Hwi sama sekali
belum menunjukkan batang hidungnya. Semua kru bingung dan pusing hendak
melakukan apa. Satu-satunya cara adalah membatalkan konser.
Tapi, tunggu dulu…. Tae Ik dengan tegas menolaknya….. mana mungkin
konser yang sudah dinantikan banyak penggemarnya, bahkan ada yang sampai
4 hari melakukan perjalanan jauh demi menonton konser Take One harus
menelan pil kekecewaan? Belum lagi dengan settingan panggung, lighting
dan kerja keras semua tim selama ini. "
Tidak boleh…. Konser tetap harus berjalan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Suasana gedung konser mendadak gelap, teriakan terdengar di sana sini….
Dari bawah tempat konser, muncullah sosok Tae Ik. Konser resmi dimulai….
Tae Ik bernyanyi, teriakan gemuruh semakin terdengar….
Namun baru beberapa menit konser berjalan sesuatu hal yang aneh
tiba-tiba terjadi…. Tae Ik terlihat tidak nyaman, nafasnya seolah-olah
tercekat dan suaranya mendadak hilang….. dan tiba-tiba Tae Ik rubuh di
atas panggung. Teriakan penonton pun seketika terhenti.
Semuanya berlangsung selama beberapa detik hingga akhirnya seorang pria
muncul dan membantu Tae Ik untuk bangun. Dia adalah Kang Hwi.
Kang Hwi tersenyum sambil membelakangi penonton, tangannya tetap
berusaha memapah Tae Ik agar tidak kembali jatuh. Tiba-tiba, hal yang
tak terduga terjadi, Kang Hwi mencium Tae Ik…. OMG!!!!
=PART 2=
Sebuah pukulan berhasil mendarat di wajah tampan Kang Hwi. Tae Ik
benar-benar emosi, tindakan Kang Hwi di atas panggung tadi benar-benar
merusak segalanya.
Emosi Tae Ik semakin tersulut terutama ketika mendengar ucapan pembelaan
Kang Hwi
“Kamu pikir aku melakukannya karena aku menginginkannya? Kamu pikir aku
melakukannya karena aku menyukainya? Aku tidak akan berbicara dengan
pria kasar yang tidak tahu seseorang telah menyelamatkan hidupnya”.
Kang Hwi bahkan meminta kepada asisten mereka untuk membuka pintu agar
semua orang termasuk wartawan bisa melihat seperti apa sebenarnya
seorang Tae Ik. Ckckckck….
Mendengar kata wartawan, Tae Ik memilih segera pergi meninggalkan Kang
Hwi dan Kang Hwi sendiri bukannya menyesali sikapnya tadi, dirinya
malah lebih mengkhawatirkan wajah tampannya, wkwkwkwk.
Di dalam mobil
Tae Ik masih kesal. Telepon dari direktur UEnter LJ (management yang
menanungi Take One) membuat emosinya yang sempat reda kembali berkobar.
Direktur mengatakan jika dirinya akan membereskan semua masalah ini dan
membekap mulut wartawan, tetapi bagi Tae Ik hal tersebut mustahil karena
video sudah menyebar.
Tae Ik sudah mengambil keputusan, dirinya akan keluar dari Take One.
Direktur yang semula sabar mulai marah mendengar ucapan Tae Ik. Baginya
Tae Ik adalah miliknya dan Tae Ik tak boleh keluar dari Take One sebelum
menghasilkan uang yang lebih banyak untuknya…. Apa Tae Ik cuma puas
hanya dengan mendapatkan rumahnya kembali? (keluarga Tae Ik bangkrut dan
semua hartanya sepertinya menjadi milik Direktur, maybe???)
Kang Hwi masih mengkhawatirkan wajahnya yang terluka namun Go Dong
mengatakan jika Kang Hwi masih tetap tampan seperti biasanya. Dari
kejauhan terlihat stylist Choi yang berjalan ke arah mereka. Kang Hwi
segera menyuruhnya pergi sebelum Tae Ik muncul sewaktu-waktu dan
memarahinya dan mungkin yang lebih parah adalah memecatnya.
Tetapi semua terlambat, Tae Ik sudah berdiri di belakang Kang Hwi dan
dengan tatapan tajam meminta stylist Choi segera menemuinya.
Tae Ik meluapkan semua kekesalannya pada stylist Choi yang ceroboh
karena membiarkan dirinya memakai pakaian yang membuatnya menjadi
alergi. Stylist Choi hanya menunduk dan terdengar suara Kang Hwi yang
berusaha membela stylist Choi.
“Kamu yang membuat semua keributan ini, kamu yang bersikeras ingin
memakainya! Stylist Choi dari awal sudah memberikannya padaku” . Stylist
Choi tiba-tiba menangis
“Stylist Choi sudahlah, jangan menangis… tidak perlu berbicara dengan
pria yang membuat wanita menangis…” hibur Kang Hwi dan mengajak stylist
Choi untuk pergi
“Kamu pikir mau kemana? Kamu tahu aku pingsan tepat setelah mendapatkan
reaksi alergi… apa kamu bodoh seperti burung atau ayam? Berapa kali
kukatakan, aku tidak seperti kalian yang bisa memakai pakaian apapun,
tubuhku…. sudah pernah kukatakan adalah tubuh yang mewah?” teriak Tae Ik
dan menghentikan langkah kaki Tae Ik dan Stylist Choi
“Mewah? Benar… untuk seorang yang mewah sepertimu kenapa kamu membiarkan
stylistmu memberikan barang seperti ini untukmu” ucap stylist Choi
tegas. Dirinya sudah tidak bisa bersabar menghadapi perlakuan maupun
ucapan kasar Tae Ik. Cukup sudah….. “Aku tidak ingin mengatakan apapun
karena aku tidak ingin membuatmu malu, tapi Lee Tae Ik kamu benar-benar
menyebalkan… hanya karena kamu seorang bintang, kamu pikir kamu begitu
hebat. Aku harap untuk seterusnya kamu akan memakai benda ini ditubuhmu
dan hidup lebih lama dan sehat” tambah stylist Choi dan berlalu pergi
setelah menumpahkan semua produk perawatan kesehatan yang sengaja
dibawanya untuk membersihkan make up Tae Ik.
Tae Ik hanya bisa diam dan Kang Hwi kembali berkomentar.
“Kenapa kamu tidak menyuruhku untuk membelinya? Kenapa kamu bersikeras
memakai skraf jika kamu tahu dirimu alergi! Kamu bisa melihatnya dengan
jelas jika itu bukan sutra, itulah sebabnya kamu sesak nafas. Kamu tidak
bisa melepaskan skraf itu karena tanganmu gemetaran kan? Jika bukan
karena aku kamu pasti sudah mati, kamu tahu itu… aku tahu aku memiliki
kepribadian yang baik tapi kamu pikir aku ingin menciummu? Memikirkannya
saja membuatku ingin muntah” ucap Kang Hwi dan pergi menuju kamarnya.
Tae Ik terdiam dan mencoba mengingat kejadian di panggung tadi… Ya,
benar … di saat Kang Hwi menciumnya, Kang Hwi melepaskan skraf yang
membelit lehernya, yang membuatnya sesak nafas…
Take One kembali ke Korea
Kembali ke Korea bukan berarti masalah yang terjadi di China selesai
begitu saja, justru masalah baru datang. Rumor di internet bermunculan
yang mengatakan Kang Hwi adalah gay. Dan untuk mengembalikan citra Kang
Hwi, Kang Hwi diharuskan mengikuti sebuah program “berikan harapan untuk
anak”.
Sedangkan untuk Tae Ik sendiri yang sekarang sedang tersenyum penuh
kemenangan melihat rekan satu grupnya menderita mendapat teguran karena
sudah 3x mengganti stylist. 1 sama, hehehehe ^O^
Di Tempat Hapkido
Man Ok senang semua baju-baju hasil rancangannya hampir habis terjual.
Keuntungan sudah diraihnya dan jika seperti ini terus menerus, dalam
waktu singkat dirinya bisa kaya raya…
Lain Man Ok, lain juga Ga Ryun yang sibuk mencari tahu tentang informasi
Take One dan rumor yang beredar (sahabat Man Ok, adalah fans berat Take
One special Kang Hwi) dan mengabaikan perintah Man Ok untuk memantau
situs online mereka.
Mereka berdua mulai berdebat. Perdebatan mereka terhenti ketika Ga Ryun
melihat foto seorang pria dengan wajah yang sengaja disembunyikan
terupload di internet. Muncul ide briliiant di pikiran Man Ok….
Keesokan harinya. Man Ok terlihat serius ketika berdiri di samping
seorang namja. Man Ok melihat ke sekujur tubuh namja tersebut dan
berucap, “ok, lulus”.
“Berapa harganya?” tanya Man Ok… rupanya sedaritadi yang diperhatikannya adalah manekin namja.
“120 ribu won” jawab Ahjumma pemilik toko yang tengah serius melihat ke layar tv.
“Harganya hanya itu?” tanya Man Ok tidak percaya.
“Jika kamu memberiku lebih, aku akan senang menerimanya”
“Aku akan membayarnya lebih” jawab Man Ok senang dan bergegas pergi.
“Omo, dia memberiku 80 ribu lebih” ucap Ahjumma terkejut dan semakin
terkejut ketika menyadari patung manekinnya sudah tidak ada di tempat…
wkwkwkwk. Ahjumma, ahjumma makanya jangan serius nonton tvnya… Man Ok
nggak bisa disalahin sepenuhnya dalam hal ini.
Man Ok memegang boneka manekin dengan erat saat berada di tangga
escalator dan berucap, “Billy, selamat telah menjadi model manekin di
toko pakaianku, mari bekerja lebih baik”.
Saat berada di jalan raya dan melihat tv layar besar yang saat itu
sedang menayangkan penampilan Take One, Man Ok berhenti sejenak. “Wow,
mereka hebat, kamu lihat kan Billy? Kamu akan menjadi fashionista yang
hebat seperti Won Kang Hwi”. Tepat disampingnya seorang namja juga
berdiri dan ikut memandangi tv layar besar. “Wow, dia sangat tampan,
bagaimana bisa dia begitu sangat tampan?”.
Puas memandangi layar besar Man Ok memutuskan pergi dan namja yang
berada tepat di samping Man Ok juga melakukan hal yang sama, alhasil
mereka berdua bertabrakan.
“Omo, maafkan aku” ucap Man Ok merasa bersalah dan berusaha mengambil
topi namja yang sempat terjatuh saat mereka tabrakan tadi. Tiba-tiba
terdengar suara teriakan “Oppa” bersahut-sahutan dan suasana mendadak
ramai. Ternyata namja yang berada tepat disamping Man Ok tadi adalah
Kang Hwi dan yang dipuji-pujinya sedaritadi adalah dirinya sendiri.
Kang Hwi gelagapan dikepung para fansnya dan tiba-tiba saja yeoja
yang menabraknya tadi melakukan sesuatu hal yang tak pernah diduga Kang
Hwi. Man Ok mengayun-ngayunkan patung manekinnya ke kanan dan ke kiri
berusaha mengusir para fans kang Hwi. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa
masih di sini?” teriak Man Ok.
Kang Hwi berlarian hingga dirinya mencapai jalan buntu. Seseorang
tiba-tiba menarik tangannya ketika para kerumunan fans berhasil
menemukannya dan akhirnya pada akhirnya berpura-pura menjadi patung
Manekin tepat sesaat para fansnya melintas.
“Wow, aku suka idemu, kamu mengagumkan” puji Kang Hwi pada Man Ok ketika
para fansnya sudah menghilang.
Kang Hwi meminta nomor Hp Man Ok dan berjanji akan mengundangnya ketika
Take One mengadakan konser. Jika saja Take One tidak melakukan pra
rekaman, Kang Hwi akan mentraktir Man Ok sebagai ucapan terima kasihnya.
“Kamu lucu Jang Man Ok-si” gumam Kang Hwi ketika melihat bayangan Man Ok yang mulai menghilang dari kaca spion.
“Kamu lucu Jang Man Ok-si” gumam Kang Hwi ketika melihat bayangan Man Ok yang mulai menghilang dari kaca spion.
Tae Ik menelepon seseorang dan memintanya untuk bergegas tiba di tempat
yang sudah ditentukan. Dengan emosi yang meluap-luap Tae Ik meminta
asistennya untuk mengebut dan memastikan dirinya sampai di tempat pra
rekaman sebelum Kang Hwi tiba terlebih dahulu, wkwkwkwk.
Tapi??? Mobil yang dikendarai Tae Ik tiba-tiba berhenti mendadak….
Ternyata bahan bakar mobil mereka habis, Tae Ik lupa mengisinya.
Tae Ik kesal bukan main, dirinya tidak boleh datang terlambat ke tempat
pra rekaman atau Kang Hwi akan menertawakannya…. Kendaraan yang akan
menjemputnya akan datang 20 menit lagi, eottoke???
Dari kejauhan terlihat motor vespa yang melaju ke arah mereka dan berhenti tepat di samping mereka.
Man Ok terlihat terburu-buru, dirinya harus kembali ke tempat
latihan Hapkido… lampu merah lagi…. Man Ok merasa seseorang sedaritadi
memandanginya
“Apa yang kamu pandangi, bukan kakiku kan?” tanya Man Ok pada pria
berkacamata yang berdiri di sampingnya, namun pria tersebut tetap diam
dan terus saja memandang ke arah motor Man Ok.
“Orang ini! Apa sebenarnya yang kamu lihat?” teriak Man Ok semakin kesal
dan terpaksa turun dari motornya. Tae Ik melepaskan kacamatanya dan
memamerkan senyuman termanisnya pada Man Ok yang terkejut ketika
menyadari jika pria yang sedaritadi memandanginya adalah Tae Ik, salah
satu personel Take One.
Tae Ik meminta kepada Man Ok untuk meminjamkan skuternya. Awalnya Man Ok
setuju tetapi tiba-tiba menolak ketika mengingat Kakeknya yang akan
meneleponnya.
Tapi, jangan sebut Tae Ik jika dengan begitu mudah menyerah. Tae Ik
mendorong Man Ok dan merebut paksa skuter (Tae Ik mengira jika Man Ok
adalah fans Take One) dan akibatnya Billy yang berada di tempat duduk
belakang terjatuh.
“Billy” ucap Man Ok khawatir dan terkejut ketika melihat salah satu
lengan Billy patah
“Dasar pencuri” teriak Man Ok kesal pada Tae Ik yang mulai menjauh.
Saking kesalnya, Man Ok memberikan jurusnya pada asisten Tae Ik yang
menanyakan keadaannya.
Man Ok terlihat ngos-ngosan ketika tiba di tempat latihan Hapkido. Man
Ok bahkan berbohong ketika kakeknya menelepon jika dirinya baru saja
melakukan pemanasan. Seseorang masuk dan membawa Billy, dia adalah
manager Take One. Kemarahan Man Ok yang sempat mereda kembali membara
ketika melihat Billy dengan kondisi yang sungguh menyedihkan, tetapi
semuanya tidak berlangsung lama ketika Manager Take One memberinya uang
untuk kompensasi bahan bakar yang digunakan Tae Ik.
Kang Hwi berlari tergesa-gesa menuju ruang ganti. Tae Ik sudah berada di sana dan sudah siap untuk performance.
Tidak ada waktu lagi…. Sesaat sebelum pra rekaman Tae Ik mengingatkan
Kang Hwi jika posisi sudah berubah, namun Kang Hwi hanya mengiyakan
tanpa mendengar semua penjelasan Tae Ik seutuhnya dan akibatnya Kang Hwi
terluka. Kepalanya membentur kamera.
Selama performance Kang Hwi menggunakan topi untuk menutupi luka
di kepalanya yang hanya dibalut plester. Teriakan para penggemar
terdengar di mana-mana dan diantara mereka Ga Ryun duduk di sana.
Tae ik terlihat berada di kafetaria sedang mengambil beberapa es batu. Senyuman terkembang di wajahnya ketika es batu sudah berada di kantong plastik. (dewi jadi ingat dengan sosok Jang Geun Suk di drama korea You Are Beautiful).
Tae ik terlihat berada di kafetaria sedang mengambil beberapa es batu. Senyuman terkembang di wajahnya ketika es batu sudah berada di kantong plastik. (dewi jadi ingat dengan sosok Jang Geun Suk di drama korea You Are Beautiful).
“Lee Tae Ik, pria kasar itu kemana dia pergi? Lihat bagaimana aku
terluka dan menyelesaikan konser dengan baik… bukankah seharusnya dia
datang dan bertanya apa aku baik-baik saja dan mengatakan beberapa patah
kata? Jadi selama pertunjukan ini berakhir, dia menghilang seperti ini?
Apakah aku harus tetap bekerja sama dengannya?” keluh Kang Hwi yang
saat itu berada di ruang ganti dengan Go Dong. Tae Ik yang berada di
luar ruang tunggu dan mendengar semuanya menjadi kesal, niatnya untuk
memberikan es batu mengompres luka Kang Hwi dibatalkannya….
Tae Ik bergegas pergi ketika menerima telepon dari Managernya yang
menanyakan skuter Man Ok. Setelah mengembalikan kunci motor skuter Man
Ok, Tae Ik memutuskan pulang terlebih dahulu tanpa menunggu Kang Hwi
yang sudah membuatnya kesal setengah mati.
Di depan rumahnya seorang pria tengah berdiri dan terlihat bingung. Pria
tersebut sedang berbicara dengan seseorang di telepon dan ketika
menyadari kehadiran Tae Ik, pria tersebut memberikan teleponnya kepada
Tae Ik. Tae Ik kesal karena si penelpon adalah Kang Hwi yang memintanya
untuk menerima barang kirimannya dan menjaganya dengan baik. Rupanya
pria yang sedaritadi berdiri di depan rumahnya adalah kurir pengantar
barang yang mengantarkan barang pesanan Kwang Hi dari sebuah toko online bernama “Manokine”.
Perasaan Tae Ik saat ini sedang senang. Makanan yang dihidangkan
disantapnya dengan sangat nikmat. Terdengar langkah kaki seseorang. Kang
Hwi berlari tergesa-gesa dan pertanyaan pertama yang terlontar. “Hei
dimana? Aku bertanya padamu di mana paket itu?”. Bukannya mendapat
jawaban yang memuaskan, Kang Hwi justru mendapat jawaban, “aku
membuangnya”.
Kang Hwi menghela nafas ketika mendapati truk pengangkut sampah sudah
pergi. “Kenapa hidupku begitu keras” keluh Kang Hwi. Barang yang
dipesannya adalah edisi terbatas dan si Tae Ik yang menyebalkan itu
sudah membuangnya.
Di tempat latihan Hapkido. Man Ok yang baru saja selesai mengajar
taekwondo mendapat telepon dari seseorang, seorang namja. Namja tersebut
menanyakan apa kemeja denim yang dipesannya masih bisa didapatkannya
lagi, karena stock di situs online Manokine mengatakan sudah habis. Man Ok tidak bisa menjanjikannya namun dia akan berusaha mencarinya.
“Apa ID-mu?” tanya Man Ok
“Aku Na Nim” jawab Kang Hwi. “Tolong bantu aku yah dan juga bisakah
kamu memastikan barang tersebut akan sampai dengan benar? Tolong hubungi
aku ketika kamu mengirimnya” jawab Kang Hwi dan menutup telepon.
“Jadi begini caramu bermain Lee Tae Ik? Apa yang kamu lakukan hari ini…
kamu akan sangat menyesalinya” gumam Kang Hwi dan tersenyum evil, entah apa yang direncanakannya untuk rekannya Tae Ik.
Keesokan harinya, jawaban untuk senyum evil Kang Hwi adalah Kang
Hwi batal mengikuti sebuah program “berikan harapan untuk anak” dan
sebagai gantinya Tae Ik yang akan mengikutinya, wkwkwkwk…. Alasannya
adalah karena insiden kecelakaan di panggung kemarin.
“Aku tidak akan melakukannya, apa kamu tidak tahu jika aku tidak
menyukai anak-anak? Aku membenci anak kucing, anak anjing dan anak-anak”
ucap Tae Ik menolak.
“Apa kamu tetap akan bertingkah seperti ini? Pernahkan aku menyuruhmu mengikuti acara variety show?
Kami semua sudah bekerja keras menuruti semua keinginanmu, tapi
sekarang aku harus memohon padamu untuk melakukan acara kepentingan
masyarakat… jika kamu tidak mau melakukannya maka kita akan memutuskan
kontrak dan silahkan pergi! Tidak ada pengaruhnya bagiku” teriak
Direktur. Kang Hwi yang duduk disamping Tae Ik hanya manggut-manggut
tanda setuju. Mau tak mau Tae Ik pun menurut.
Tae Ik memasang wajah cemberut selama proses syuting. Tugasnya hari ini
adalah menjadi orang tua dari anak bernama Kim Joo Young. Baru beberapa
menit syuting berlangsung, sutradara mengatakan cut.
“Tae Ik-si tolong bermain bersama, dengan begitu kita akan memiliki sesuatu untuk ditayangkan. Istirahat dulu”.
Joo Young mengajak Tae Ik bermain (untuk mengakrabkan suasana kali ya)
“Paing Paing” dan permainan paing-paing yang dimaksud adalah berputar
sambil berpegangan tangan, wkwkwkwkwk.
Tae Ik terlihat sedikit bersemangat mengikuti permainan Joo Young, namun tiba-tiba….
“Arrgggg, tanganku terkilir” teriak Joo Young disusul oleh ucapan yang sama dari Tae Ik.
Asisten Take One berinsiatif mengantar Tae Ik dan Joo Young ke rumah
sakit namun Joo Young meminta dirinya di antar ke tempat latihan
taekwondo di depan jalan.
Joo Young masuk terlebih dahulu ke tempat latihan taekwondo sementara
Tae Ik hanya menunggu di luar (sedikit ragu). Joo Young mengadu kepada
gurunya yang tak lain adalah Man Ok dan setelah beberapa sentuhan tangan
Joo Young sembuh.
Terdengar bunyi pintu dibuka, Tae Ik masuk dipapah oleh asistennya, Go Dong.
“Tangan ahjussi juga terluka” ucap Joo Young ketika melihat Tae Ik. Man
Ok melihat ahjussi yang dimaksud Joo Young dan tersenyum sinis.
“Kita bertemu lagi seperti ini” sapa Man Ok dan Go Dong yang mengenali
Man Ok segera bersembunyi di balik punggung Tae Ik. Tae Ik tidak
mengenali Man Ok.
“Sepertinya kamu tidak mengingatku, ah begitu menjengkelkan” ucap Man
Ok
“Terakhir kali kamu mencuri skuternya dan dia memukuli” ucap Go Dong berusaha membuat Tae Ik mengingat.
“Aku rasa tanganmu terkilir, temanku juga merasakan hal yang sama
baru-baru ini” ucap Man Ok dan menolehkan kepalanya ke arah Billy.
“Go Dong-ah, rumah sakit” ucap Tae Ik dan berbalik hendak pergi,
menghindari dari tatapan mematikan Man Ok. Tapi sebuah tangan tiba-tiba
menahannya dan membuat Tae Ik berteriak kesakitan.
=BERSAMBUNG=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar