Minggu, 30 Juni 2013

[Sinopsis K-Drama] Full House Take 2 Episode 6


Annyeong haseyo, readers :) Setelah menghilang untuk waktu yang sangat lama, sekarang Aiichan comeback lagi. Karena sudah lama nggak nulis sinopsis di PD, jadi mohon maaf yaa kalau misalnya ada yang kurang pas. Aii sekalian mengakrabkan diri kembali dengan dunia tulis menulis sinopsis. Basa-basinya sampai sini aja, sekarang kita langsung meluncur ke Full House Take 2 episode 6 :D
- PART 1 –
Direktur Lee (atau lebih sering dikenal dengan LJ) mengadakan konferensi pers yang menyatakan kalau U Entertainment mengeluarkan Kang Hwi dari Take One sehubungan dengan adanya skandal foto yang tersebar di internet (pas bagian Kang Hwi dikeluarin ini, aii rasanya pengen nangis karena nggak tega haha). Konferensi pers itu dihadiri oleh banyak wartawan. Tae Ik dan Man Ok yang baru selesai melakukan siaran radio tidak sengaja melihat acara itu. Sementara itu Kang Hwi yang sedang ada di bandara juga melihat siaran konferensi pers itu dari TV. Orang-orang di sekitar Kang Hwi langsung ribut dan panik. Mereka juga berkata kalau Kang Hwi adalah gay tanpa sadar kalau di belakang mereka berdiri sosok Kang Hwi yang asli. Tae Ik marah besar mendengar berita itu dan berkata, “Apa-apaan ini?” dengan nada tinggi.Orang-orang di ruangan itu yang mulanya tidak menyadari kehadiran Tae Ik langsung bertanya pada Tae Ik kebenaran beritanya. Tiba-tiba muncullah Manajer Hwang yang langsung menarik Tae Ik yang sedang emosi sambil meminta maaf kepada orang-orang di ruangan itu karena Tae Ik telah membuat keributan. Man Ok juga turut meminta maaf lalu pergi bersama Tae Ik dan Manajer Hwang.
Di mobil, Tae Ik bertanya pada Manajer Hwang apa yang sebenarnya terjadi. Ia yakin Manajer Hwang pasti tau sesuatu. Manajer Hwang yang ternyata juga tidak tau apa-apa menyarankan mereka untuk pulang ke Full House untuk saat ini karena di sana adalah tempat yang paling aman. Tae Ik memaksa untuk pergi ke kantor karena ia ingin bertemu dengan Direktur Lee secara langsung. Namun ia akhirnya menyerah saat Manajer Hwang berkata kalau di kantor sedang banyak wartawan. Tiba-tiba HP Man Ok berbunyi, ternyata ada SMS dari Kang Hwi yang menanyakan posisi Man Ok sekarang. Ia juga meminta Man Ok tidak mengatakan siapa pun kalau ia mengirim SMS dan segera menghubunginya bila sempat karena keadaan sekarang sedang darurat.
Man Ok pulang ke sanggarnya. Tiba-tiba muncullah Kang Hwi dari semak-semak di sebelah pintu masuk sanggar. Di dalam sanggar Kang Hwi bercerita kepada Man Ok tentang semua yang terjadi. Man Ok heran mengapa bisa-bisanya foto itu tersebar padahal Direktur Lee telah berkata akan mengurus semuanya. Kang Hwi yakin kalau foto itu diambil pada malam saat ia menunggu Man Ok di bar. Man Ok bertanya pada Kang Hwi apakah ia mengingat sesuatu tapi Kang Hwi tidak mengingat apapun. Ia hanya ingat kalau malam itu ia meminum satu botol minuman keras. Kang Hwi terdiam lalu samar-samar ia teringat kalau malam itu Jay datang menghampirinya dan membawakan satu botol minuman keras lagi. Ia juga ingat kalau paginya Jay datang ke kantor U Entertainment. “Si sialan itu!” teriak Kang Hwi kesal. Man Ok bertanya apakah Kang Hwi sudah tau siapa pelakunya.
Sementara itu Jay sedang merapikan rambutnya di salon sambil mengecek berita tentang Kang Hwi dari HPnya. Saat rambutnya telah selesai di rapikan ada telepon masuk di HP Jay. Dengan ragu ia menerima telepon itu walau ia tidak tau siapa yang menelepon. Ternyata yang menelepon adalah orang dari Man Ok Agensi yang bernama Kim Eo Jin. Ia mengajak bertemu dengan Jay sehubungan dengan iklan minuman enerji yang pernah dibicarakan dulu. Walau Jay bingung karena ia tidak mengetahui Man Ok Agensi (yaiyalah haha) namun ia menerima tawaran itu.
Jay datang ke tempat yang sudah disepakati. Di sana telah menunggu Kang Hwi yang sedang membelakangi pintu masuk. Saat Jay sadar kalau yang mengajaknya bertemu adalah Kang Hwi, ia langsung berniat kabur namun Man Ok sudah menunggu di belakangnya dan langsung meringkusnya. “Kenapa kau melakukan ini padaku?” tanya Jay kesal. “Kenapa kau melakukan ini padaku?” tanya Kang Hwi balik dengan kesal. Ia langsung bertanya mengenai foto itu pada Jay namun Jay menjawab kalau yang melakukan itu semua bukan dirinya melainkan Direktur Lee. Semua foto yang ada pada Jay telah ia berikan pada Direktur Lee. “Siapa yang sangka ia mempunyai alat perekam suara saat itu?” gumam Jay kesal. Man Ok dan Kang Hwi sama-sama tidak menyangka kalau Direktur Lee yang melakukan ini semua. “Kau kan tau orang seperti apa Direktur Lee itu,” kata Jay. Kang Hwi lalu menunjukkan foto Jay sedang berciuman dengan Song Hee di HPnya. Jay ingin mengambil HP Kang Hwi namun tangannya masih dikunci oleh Man Ok. “Kau tau kan kalau aku dekat dengan Song Hee?” tanya Kang Hwi dingin. Ia menjadikan foto itu sebagai ancaman kalau Jay berani macam-macam dengannya. Kang Hwi bertanya sekali lagi apa benar Jay tidak mempunyai foto skandal Kang Hwi dan Jay menjawab dengan yakin kalau semua foto yang ia punya beserta rekaman suaranya ada pada Direktur Lee. Kang Hwi dan Man Ok lalu melepaskan Jay yang dengan kesakitan mengomel wanita macam apa yang mempunyai kekuatan seperti Man Ok itu.
Tidak lama kemudian Man Ok keluar bersama Kang Hwi yang mengenakan gamis (??) dan cadar. Man Ok khawatir Jay akan melapor ke Direktur Lee kalau ia bertemu dengan Kang Hwi. Namun Kang Hwi yakin kalau Jay tidak akan berani karena Kang Hwi mempunyai fotonya berciuman dengan Song Hee. “Ia dulu dikeluarkan dari U Entertainment karena skandal dengan wanita. Jika kali ini foto ini tersebar maka karirnya akan hancur,” kata Kang Hwi yakin. Ia lalu mengajak Man Ok pergi ke rumah Direktur Lee karena ia yakin Direktur Lee menyimpan foto dan rekaman suaranya di sana.
Sementara itu di rumahnya Tae Ik sedang bingung memikirkan Kang Hwi. Diam-diam ia khawatir juga dengan rekannya tersebut. Direktur Lee sedang menyimpan foto dan rekaman suara Jay di brankas di rumahnya ketika kemudian Tae Ik masuk tanpa permisi. Direktur Lee menegur Tae Ik yang tidak memiliki sopan santun. Tanpa mendengarkan perkataan Direktur Lee Tae Ik membanting surat kabar yang berisi berita tentang Kang Hwi ke meja kerja Direktur Lee. Tae Ik tau kalau foto itu palsu dan ia bertanya apa maksud sebenarnya Direktur Lee. Direktur Lee mengiyakan kalau foto itu memang palsu lalu ia berkata kalau Kang Hwi harus keluar karena membahayakan image Take One. “Membahayakan seperti apa? Selama ini apapun yang kami lakukan kau selalu bisa menutupinya,” bentak Tae Ik marah. Direktur Lee heran mengapa bisa-bisanya Tae Ik yang biasanya selalu bertengkar dengan Kang Hwi bisa semarah itu. “Walau aku membencinya, namun Won Kang Hwi dan aku ... kami adalah tim,” kata Tae Ik. Direktur Lee menertawakan kata-kata Tae Ik yang tidak biasanya peduli dengan tim. “Mestinya kau bicara dulu denganku atas keputusan ini,” lanjut Tae Ik. “Jadi maksudmu aku tidak bisa mengeluarkan Kang Hwi tanpa persetujuanmu?” tanya Direktur Lee. “Kalau kau sebegitu tidak menyukainya, serahkan Full House padaku dan berhenti bekerja di sini. Kau mengerti?” bentak Direktur Lee. Tae In tidak dapat berkata-kata, ia hanya menatap Direktur Lee dengan marah sambil mengepalkan tangannya. Direktur Lee lalu berkata kalau keadaan akan ribut selama beberapa waktu ke depan maka ia meminta Tae Ik untuk diam saja di rumah dan tidak perlu mempedulikannya. Ia kemudian mengusir Tae In yang langsung keluar sambil membanting pintu. “Seperti kata-kataku, kalian adalah bonekaku,” kata Direktur Lee sepeninggal Tae Ik sambil tertawa.
Tae Ik menenangkan dirinya di taman di Full House. Ia ingat pertengkarannya dengan Kang Hwi di bis juga saat Kang Hwi menciumnya untuk melepaskan syal yang membuat Tae In sesak napas. Ia kemudian duduk di ayunan dan ingat perkataan Direktur Lee yang menyuruhnya berhenti berkerja kalau memang tidak menyukai keputusan Direktur Lee.
Ji Sung sedang memberi intruksi pada Ga Ryun dan Noh Ra mengenai apa saja yang harus mereka lakukan melalui telepon. Tidak lama setelah ia memutuskan pembicaraannya, Man Ok lewat sambil membonceng Kang Hwi yang masih mengenakan gamis dan cadar hitam.
Mereka berdua menuju ke Full House untuk mencari foto dan rekaman suara yang disimpan oleh Direktur Lee. Kang Hwi mengetahui jalan rahasia untuk masuk ke Full House tanpa ketahuan. Man Ok awalnya ragu untuk masuk karena ia takut ketahuan orang lain namun Kang Hwi meyakinkannya. Selain itu Kang Hwi juga berkata kalau bagaimaanapun juga ia harus menemukan foto itu atau kalau tidak ia tidak akan dipercayai oleh orang-orang. Man Ok yang akhirnya setuju untuk masuk diam-diam ke Full House memutuskan untuk masuk terlebih dahulu lalu menolong Kang Hwi.
Ji Sung yang berhasil membuntuti mereka berdua menghentikan mobil tidak jauh dari jalan rahasia Kang Hwi dan Man Ok. Ia memandang dengan penuh kepuasaan ke arah Full House lalu mengambil barang-barangnya di bagasi mobil.
Kang Hwi dan Man Ok mengendap-endap di halaman Full House dengan daun menutupi wajah mereka. Namun mereka ragu untuk masuk ke dalam rumah Direktur Lee (jadi Full House ini lahan luas yang di atasnya ada rumah Tae Ik, Kang Hwi, dan Direktur Lee) karena nampaknya sedang ada orang. Maka mereka memutuskan untuk bersembunyi di basement dan mengendap-endap saat tengah malam. Man Ok takut kalau-kalau ada Tae Ik di sana namun Kang Hwi meyakinkan Man Ok kalau tidak mungkin ada Tae Ik karena ruangannya gelap dan Tae Ik takut gelap. Baru selangkah mereka berjalan tiba-tiba terdengar suara dari lantai 2. Mereka mengurungkan niat untuk bersembunyi di basement lalu mengambil jalan memutar melewati dalam rumah Tae Ik. Tiba-tiba lampu di ruang tengah rumah Tae Ik menyala. Mereka panik lalu Kang Hwi langsung masuk ke dalam basement. Namun karena terburu-buru dan gelapnya ruangan, ia tidak sadar dan jatuh dari tangga basement.
Man Ok yang bertemu dengan Tae Ik beralasan ia masuk ke rumah Tae Ik karena urusan pekerjaan dan Go Dong yang memberinya kode kunci rumah Tae Ik. “Di saat seperti ini? Apa kau tidak khawatir kepada Kang Hwi?” tanya Tae Ik kesal. Ia lalu menyuruh Man Ok untuk pergi karena ia sedang ingin sendiri sekarang. Man Ok yang bingung harus berbuat apa karena telah terpergok oleh Tae Ik akhirnya memutuskan untuk pergi dan akan kembali besok pagi. Sepeninggal Man Ok, Tae Ik mengaktifkan sistem keamanan otomatis di rumahnya.
Ji Sung mengendap-endap hendak masuk ke Full House melalui pagar depan, bukan melalui jalan rahasia tempat Kang Hwi dan Man Ok masuk tadi. Ji Sung melihat Man Ok keluar dari dalam Full House dan tiba-tiba alarm di rumah itu berbunyi. Ji Sung dan Man Ok sama-sama kaget mendengarnya dan mereka segera keluar dari Full House. Saat Man Ok keluar melalui jalan rahasia jalan ia masuk tadi, datanglah mobil polisi. Man Ok segera bersembunyi dan pulang begitu polisi itu tidak terlihat lagi. Ia mengirim pesan pada Kang Hwi yang sedang pingsan yang mengatakan kalau ia pulang karena tidak bisa masuk ke dalam Full House dan akan kembali besok pagi.

Pagi harinya Man Ok kembali ke Full House.Sementara itu di basement Kang Hwi baru saja tersadar dari pingsannya. Ia mencoba berdiri namun kakinya terasa sangat sakit hingga ia terduduk kembali. Man Ok yang baru datang panik melihat keadaan Kang Hwi dan mengajaknya ke rumah sakit namun Kang Hwi menolak karena tidak mau lokasinya terlacak Direktur Lee. Kang Hwi meyakinkan Man Ok kalau ia baik-baik saja namun saat Man Ok menyentuh kakinya ia mengaduh kesakitan. Man Ok memberikan pertolongan pertama pada Kang Hwi dengan mengikat sebatang kayu ke kakinya yang mulai bengkak. Kang Hwi memuji kemampuan Man Ok dan Man Ok menjawab kalau ia adalah ahli hapkido jadi kemampuan itu wajar saja baginya. Man Ok tetap bersikeras membawa Kang Hwi ke rumah sakit. Ia berkata akan menggendong Kang Hwi kalau Kang Hwi masih tidak bisa berjalan. Setelah itu Man Ok memberikan kotak bekal berisi sandwich pada Kang Hwi karena ia yakin Kang Hwi pasti lapar. Saat Man Ok hendak keluar untuk mengambil obat Kang Hwi menahannya dan meminta Man Ok ke rumahnya untuk mengambilkan baju dan simpanan darurat Kang Hwi.
Man Ok mengendap-endap ke rumah Kang Hwi. Di sana sudah ada Go Dong dan beberapa pekerja yang sedang membereskan barang-barang milik Kang Hwi. Man Ok langsung mendekat ke Go Dong dan bertanya ada apa ini. Sebelum Go Dong menjawab pertanyaan Man Ok datanglah Tae Ik yang juga bertanya apa yang sedang terjadi. Go Dong menjawab kalau Direktur Lee meminta ia membersihkan semua barang Kang Hwi. Tae Ik emosi mendengarnya dan berniat untuk menemui Direktur Lee langsung. Sepeninggal Tae Ik, Go Dong berkata kepada Man Ok kalau ia sebenarnya tidak suka melakukan ini. Direktur Lee menyuruh ia membereskan semua barang Kang Hwi karena Direktur Lee berniat merenovasi rumah Kang Hwi. “Walau aku tau ini semua salah namun aku tidak bisa melakukan apa-apa,” keluh Go Dong. Man Ok meminta izin kepada Go Dong untuk membawa baju milik Kang Hwi. Go Dong awalnya hendak tidak memberikan izin karena takut ketahuan Direktur Lee namun Man Ok meyakinkannya kalau ada apa-apa maka Man Ok yang akan bertanggung jawab.
Tae Ik yang sedang marah bergegas menuju ke ruang kerja Direktur Lee untuk bertanya maksudnya membuang barang-barang Kang Hwi. Beberapa langkah sebelum masuk ke ruang kerja Direktur Lee ia mendengar bentakan Direktur Lee kapada sekretaris pribadinya. “Apa maksudmu ia tidak naik pesawat? Go Dong melihatnya masuk ke bandara namun tidak ada rekaman video ia masuk ke pesawat? Ke mana menghilangnya anak itu? Dengan sifatnya yang seperti itu ia bisa saja membuat masalah lagi,” kata Direktur Lee dengan emosi. Ia menyuruh sekretarisnya untuk melacak keberadaan Kang Hwi dari GPS di HP Kang Hwi dan kartu kreditnya. Tae Ik mendengar semua itu dengan marah.
Man Ok berhasil melarikan beberapa baju Kang Hwi. Sementara itu barang-barang Kang Hwi sudah selesai dibereskan. Pekerja yang membereskan barang-barang Kang Hwi menyerahkan sampah dan buku-buku bekas milik Kang Hwi kepada Go Dong. Ji Sung yang sudah berhasil masuk ke dalam Full House mengendap-endap ke dekat Go Dong. Go Dong yang merasa tidak mengenal Ji Sung memandanginya dengan tatapan menyelidik. Ji Sung yang takut ketahuan langsung menyapu halaman agar Go Dong tidak curiga padanya. Go Dong berjalan mendekati Ji Sung. Ji Sung hendak melarikan diri namun Go Dong memanggilnya dan malah memberikan buku bekas dan sampah Kang Hwi kepada Ji Sung untuk dibereskan.
Go Dong membongkar sampah Kang Hwi di dekat mobilnya namun sayangnya ia tidak menemukan apapun.
Maka ia beralih membongkar buku-buku bekas milik Kang Hwi dan menemukan foto Kang Hwi sedang tersenyum di sebelah Tae Ik yang tertidur (itu potongan foto yang Tae Ik foto bareng Kang Hwi dan Jin Se Ryoung). Ji Sung langsung menelepon Ga Ryun namun Ga Ryun tidak berkata apapun walau telah menerima telepon dari Ji Sung.
Rupanya Ga Ryun sedang demo diam di depan kantor U Entertainment bersama beberapa fans Kang Hwi lainnya. Mereka menuntut Kang Hwi diterima lagi di Take One. Noh Ra memanggil Ga Ryun dan berkata kalau ada sesuatu yang darurat. Ternyata Noh Ra ingin ke kamar mandi. Ga Ryun menyuruh Noh Ra menahan sebentar namun Noh Ra sudah tidak tahan. Ia langsung berdiri dan Ga Ryun juga ikut berdiri sambil marah-marah karena Noh Ra berisik padahal mereka sedang demo diam. Seorang gadis di barisan depan membentak Ga Ryun karena dibanding Noh Ra Ga Ryun jauh lebih berisik.
Direktur Lee yang baru datang ke kantor terdiam melihat sekelompok remaja yang sedang demo di depan kantornya. Lalu HPnya berbunyi. Ada telepon dari presdir U Entertainment yang meminta kejelasan kejadian yang sedang terjadi sekarang. Presdir kesal karena ia tidak suka ada keributan. Direktur Lee meyakinkan presdir kalau ia bisa mengontrol semuanya.
Sementara itu Tae Ik sedang merenung di kamarnya. Ia teringat perkataan Direktur Lee yang tadi pagi ia dengarkan. “Ke mana kau pergi, Won Kang Hwi?” gumam Tae Ik resah.
Man Ok membawa Kang Hwi ke rumah sakit. Agar tidak ketahuan Kang Hwi menggunakan gamis dan cadar seperti biasanya. Dokter mengatakan ada keretakan di tulang Kang Hwi dan butuh waktu 4 minggu untuk memulihkannya. Kang Hwi yang kaget tidak sengaja berkata, “Empat minggu?” dengan keras. Untungnya tidak ada yang sadar kalau ia adalah laki-laki dibalik cadarnya. Saat Man Ok akan membayar, Kang Hwi menyuruh Man Ok membayar dengan kartu kreditnya. Man Ok awalnya menolak namun ia akhirnya setuju karena Kang Hwi memaksa. Setelah Man Ok menuju kasir HP Kang Hwi berbunyi. Ada SMS yang berisi, “Jangan gunakan HP dan kartu kreditmu. LJ sedang melacak jejakmu,” Kang Hwi segera mengambil kartu kreditnya dari Man Ok dan melipatnya tepat sebelum Man Ok menggunakannya.
Kang Hwi dan Man Ok menebak-nebak siapa yang mengirimkan SMS itu namun mereka tidak bisa menemukan jawabannya. Apalagi nomor itu tidak tersimpan di HP Kang Hwi. Kang Hwi menyuruh Man Ok pulang karena ia pasti lelah menemani Kang Hwi daritadi. Man Ok menawarkan agar Kang Hwi menginap di rumahnya namun ia lalu teringat Ga Ryun. Bahaya kalau Ga Ryun sampai bertemu Kang Hwi. Kang Hwi juga berkata kalau basement rumah Tae Ik adalah tempat paling aman untuk saat ini karena tidak akan ada yang menyangka ia bersembunyi di sana. Man Ok tiba-tiba teringat saat Tae Ik bertanya padanya apakah ia tidak khawatir dengan Kang Hwi. Karena itu Man Ok menyarankan Kang Hwi untuk bertemu dengan Tae Ik namun Kang Hwi menolak karena ia tidak percaya musuhnya itu akan membantunya. Man Ok meyakinkan Kang Hwi kalau Tae Ik khawatir padanya. “Kalian berdua selalu bermusuhan padahal kalian saling perhatian,” kata Man Ok. Walau awalnya sempat ragu Kang Hwi akhirnya setuju untuk bertemu dengan Tae Ik.
Saat Kang Hwi hendak membuka pintu basement ia mendengar suara Tae Ik yang sedang bersama Direktur Lee di ruang tamu Tae Ik. Direktur Lee meminta Tae Ik mengalihkan perhatian fans agar melupakan masalah Kang Hwi dengan cara meluncurkan album solo. “Bukankah saat di China kau pernah berkata tidak bisa bekerja sama dengan pria brengsek macam Kang Hwi?” tanya Direktur Lee. Tae Ik emosi dan membentak Direktur Lee sementara Kang Hwi dan Man Ok mendengarkan semua dari basement.
- PART 2 –
Man Ok membantu Kang Hwi untuk keluar dari basement dan bertemu Tae Ik. Namun tepat saat Kang Hwi hendak membuka pintu ia mendengar suara Tae Ik dan Direktur Lee dari luar basement. Direktur Lee meminta Tae Ik mengalihkan perhatian fans agar tidak terpusat dari Kang Hwi dengan cara membuat album solo. Direktur Lee juga berkata kalau Tae Ik pernah berkata kalau Tae Ik tidak tahan harus bekerja bersama Kang Hwi. Kang Hwi kecewa mendengar pembicaraan mereka dan turun lagi ke basement tanpa mendengar kelanjutan pembicaraan antara Direktur Lee dan Tae Ik. “Kau tau pasti aku tidak bermaksud seperti itu,” jawab Tae Ik emosi. Direktur Lee bertanya lalu apa maksud kata-kata Tae Ik di China itu. Apakah terkandung makna tersembunyi dari kata-kata Tae Ik tersebut?
“Direktur!” bentak Tae Ik emosi. Direktur Lee berkata kalau sekarang adalah kesempatan emas Tae Ik kalau memang iya ingin mengambil Full House kembali. Lalu ia meninggalkan Tae Ik yang emosi.
Ji Sung sedang mencari berita mengenai pasangan gay Won Kang Hwi. Ia lalu melihat foto yang ia temukan di buku Kang Hwi sambil tersenyum puas dan berpikir cara membuat berita dengan foto itu. Setelah itu ia mencatat nomor telepon Direktur Lee pada selembar kertas.
Manajer Hwang datang ke ruang kerja Direktur Lee dan ingin berbicara dengannya namun Direktur Lee menolak. Namun Manajer Hwang bersikeras ingin tau apa maksud semua hal yang direncanakan oleh Direktur Lee ini. Direktur Lee nampak tidak suka dengan pertanyaan Manajer Hwang. Ia mengingatkan Manajer Hwang kalau dulu ia telah memperingatkan Manajer Hwang untuk tidak perlu banyak tanya dan lakukan saja tugasnya. “Aku tidak membayarmu untuk mengkhawatirkan keadaan anak-anak itu!” bentak Direktur Lee. Emosi Manajer Hwang tersulut dan ia akan membentak Direktur Lee namun Direktur Lee menggebrak meja dan mengusir Manajer Hwang. Sepeninggal Manajer Hwang, HP Direktur Lee berbunyi. Begitu ia melihat pesan yang masuk ia langsung berteriak marah memanggil Manajer Hwang kembali.
Manajer Hwang memandangi foto Tae Ik dan Man Ok yang sedang melipat selimut di van dari layar HPnya. Ia sedang berada di tempat parkir suatu gedung. Ia ingat saat di ruang kerja Direktur Lee tadi Direktur Lee memarahinya karena dianggap tidak becus memanajeri Take One. Ia menyuruh Manajer Hwang membereskan masalah ini sampai tuntas. Sebuah van putih masuk ke parkiran. Manajer Hwang memberi tanda pada van itu lalu seorang pemuda dengan pakaian hitam dan masker hitam turun dari van dan masuk ke mobil Manajer Hwang. Manajer Hwang menunjukkan sekoper uang pada pemuda itu dan meminta foto asli dari foto Tae Ik dan Man Ok. Pemuda itu menunjukkan foto aslinya yang ada di HPnya. “Bekerja sebagai staff itu tidak mudah kan?” tanya Manajer Hwang sebelum pemuda itu turun dari mobilnya. “Mencari tau siapa sebenarnya dirimu bukan hal yang sulit bagiku. Untuk saat ini aku akan percaya kalau ini file aslinya. Namun bila kau sampai memiliki foto lagi, sebaiknya kau membakarnya,” pemuda itu terjatuh dari mobil Manajer Hwang. “Hanya karena mencari uang itu susah, bukan berarti kau bisa melakukan hal ini. Aku mengatakan ini karena aku menganggapmu adik sendiri,” kata Manajer Hwang lalu ia pergi.
Man Ok keluar dari Full House dengan mengkhawatirkan kondisi Kang Hwi yang terjebak di basement sendirian. Lalu Man Ok pergi ke toko kain untuk membeli bed cover serta kain untuk menghias basement Kang Hwi. Sementara itu Tae Ik tidak dapat tidur. Ia hanya membolak-balikkan badan gelisah lalu terduduk di kasurnya. Di basement Kang Hwi mendekap badannya kedinginan. Ia tidak bisa tidur karena kedinginan. Lalu ia melihat piyama kucing yang didapatkan Tae Ik dari Jepang.
Pagi harinya Man Ok datang ke basement Kang Hwi dengan kain-kain belanjaan di tangannya. Ia tertawa saat melihat Kang Hwi tidur dengan mengenakan piyama bulu milik Tae Ik. Man Ok membangunkan Kang Hwi namun Kang Hwi tidak juga bangun. Ia menyelimuti Kang Hwi dengan bed cover yang baru dibelinya lalu mulai merapikan basement. Setelah basement rapi, Man Ok duduk di sofa sambil melihat kain yang ia beli kemarin.
Man Ok masuk ke rumah Tae Ik lewat pintu depan sambil membawa setumpuk kain sementara Tae Ik membukakan pintu untuknya dengan kesal (tadi yang Man Ok ke basement itu, dia masuk lewat jalan rahasia jadi Tae Ik enggak tau dia datang). Man Ok menyapa Tae Ik dengan ceria dan Tae Ik hanya berkata, “Apa itu?” dengan tampang kesal. Man Ok mengomel karena Tae Ik bukannya menjawab salamnya malah bertanya apa itu. Tanpa permisi Man Ok langsung masuk ke ruang tamu Tae Ik dan berkata ia memiliki beberapa pekerjaan dan akan langsung pulang begitu pekerjaannya selesai. Man Ok menjahit kainnya di ruang tamu sementara Tae Ik membaca koran sambil meminum segelas susu. Man Ok menyuruh Tae Ik untuk makan nasi di pagi hari lalu Tae Ik bertanya apa yang Man Ok lakukan di rumahnya. Man Ok beralasan ia tidak bisa pergi ke kantor karena sedang ada pembangunan makanya ia menjahit di rumah Tae Ik. “Tidak usah pedulikan aku, lakukan saja pekerjaanmu,” kata Man Ok cuek. Tae Ik melanjutkan membaca majalah tapi ia lalu melihat berita dikeluarkannya Kang Hwi di majalah. Dengan kesal Tae Ik membanting majalah itu lalu pergi. Man Ok heran karena masih pagi tapi Tae Ik sudah bad mood. Ia lalu melihat gelas susu Tae Ik yang masih ada di meja.
Tae Ik masuk ke kamarnya dan menggunakan earphone. Ia lalu merebahkan diri di kasurnya.
Kang Hwi baru terbangun di basementnya. Ia heran melihat banyak sticker kucing di dinding basementnya. Ia juga melihat Man Ok memasang tirai di dindingnya. Kang Hwi duduk dan bertanya pada Man Ok apa yang sedang ia lakukan. Melihat Kang Hwi sudah bangun, Man Ok duduk di sofa di depan Kang Hwi, “Dinding basement ini sangat suram, dan karena kau harus tinggal beberapa saat di sini maka aku menghiasnya. Aku pikir kau suka kucing maka aku memilih stiker ini. Terlalu kekanak-kanakan ya?” tanya Man Ok. Kang Hwi langsung menggeleng keras, ia berkata kalau ia sangat suka stikernya. Man Ok juga memberi HP kakeknya kepada Kang Hwi kalau-kalau Kang Hwi butuh meneleponnya. Kang Hwi sangat terharu bahkan hampir menangis dengan semua kebaikan Man Ok. “Man Ok, bagiku sekarang hanya kamu yang paling berarti,” kata Kang Hwi lalu ia memeluk Man Ok. Man Ok kaget dipeluk oleh Kang Hwi namun ia hanya tersenyum.
Tae Ik baru bangun dari tidurnya. Saat ia ke ruang tamu di sana sudah tidak ada Man Ok. “Bahkan sekarang ia tidak pamit saat akan pergi,” keluh Tae Ik kesal. Ia lalu berjalan ke dapur. Tae Ik membuka tudung saji di meja makannya yang sebelumnya kosong. Di sana tersedia makanan dan surat dari Man Ok yang berbunyi, “Moodmu selalu buruk karena kau tidak sarapan. Aku memasaknya dengan menggunakan bahan organik dari kulkasmu,” Tae Ik tersenyum senang.
Direktur Lee sedang di mobilnya sambil melihat grafik rating U Entertainment yang semakin lama semakin turun. Tiba-tiba HPnya berbunyi, ada telepon masuk dari nomor privat. “Ini benar Direktur U Entertainment?” tanya penelepon itu. Ia berkata kalau susah mengatakan identitasnya saat ini. Yang jelas ia memiliki foto Lee Tae Ik. “Aku ingin berkonsultasi padamu mengenai foto ini,” lanjut si penelepon.
Di sebuah hotel mewah seorang pemuda berjalan menuju kamar suite 1501. Tanpa ia sadari ia diikuti oleh 3 orang pria berpakaian serba hitam. Pemuda yang ternyata adalah Ji Sung itu berkata pelan kalau mestinya Direktur Lee tidak perlu sampai repot-repot membooking kamar suite segala. Baru saja ia mengetuk pintu kamar hotel itu, tiba-tiba ia dibekap dari belakang. Manajer Hwang datang sambil menggunakan sarung tangan. “Aku sudah bilang untuk tidak mencari masalah lagi. Aku sudah sering berhadapan dengan orang sepertimu,” kata Manajer Hwang. Ji Sung tampak ketakutan. Ia mengangguk sambil tetap dibekap. Pria berbadan bodyguard itu melepaskan bekapannya dari Ji Sung. Ji Sung lalu mengeluarkan setumpuk foto dari kantung bajunya sambil mengomel. “Aku tidak akan berlaku bodoh kalau saja aku tau ada sekelompok bodyguard bersamamu,” katanya lalu melemparkan setumpuk foto itu. Manajer Hwang dan bodyguard-bodyguard itu panik memunguti foto sementara Ji Sung kabur. Manajer Hwang yang sadar orang incarannya kabur langsung menyuruh bodyguard-bodyguard itu mengejar Ji Sung. Terjadi kejar mengejar di hotel namun Ji Sung berhasil kabur dengan taksi yang sudah menunggu di luar hotel. Mereka kehilangan jejak Ji Sung walaupun sudah berusaha mengejar sampai ke jalan raya.
Kang Hwi sedang berusaha tidur di basementnya. Namun ia tidak bisa tidur karena kelaparan walau ia sudah berusaha menghipnotis dirinya untuk merasa kenyang. Kang Hwi lalu mengendap-endap keluar dari basementnya. Ia menuju ke dapur Tae Ik yang letaknya bersebelahan dengan basementnya lalu membuka kulkas Tae Ik. Kang Hwi mengambil beberapa kotak salad dan beberapa botol jus dari kulkas Tae Ik. Tidak sengaja ia menjatuhkan sebotol minuman dan bunyinya terdengar oleh Tae Ik yang masih belum tidur. Tae Ik langsung turun ke dapurnya. “Siapa itu?” tanya Tae Ik keras namun ia menjadi tenang saat tidak ada suara apapun. Lalu ia naik kembali ke kamarnya. Kang Hwi yang ternyata bersembunyi di bawah kabinet dapur langsung kembali ke basementnya begitu Tae Ik pergi.
Paginya Tae Ik turun ke dapur untuk sarapan. Ia langsung membuka kulkas untuk mengambil salad dan jus organik namun ia melihat beberapa kotak salad dan beberapa botol jusnya menghilang. “Salad hari Selasa, Salad hari Rabu. Tiga botol jus organik, tiga botol air mineral,” kata Tae Ik merinci apa saja yang hilang. Man Ok datang dengan ceria dan heran melihat wajah Tae Ik yang panik. “Aku kerampokan. Segera laporkan hal ini ke firma keamanan!” seru Tae Ik. Man Ok juga ikut panik mendengarnya namun lalu menganggap Tae Ik konyol saat tau apa saja yang hilang. Man Ok bertanya pada Tae Ik apa mungkin Go Dong yang memakannya atau Tae Ik sendiri lupa. Tae Ik menjawab kalau Go Dong tidak pernah menyentuh makanannya dan ia menuliskan hari di kotak saladnya sehingga ia tidak mungkin lupa. “Bagaimana mungkin ada orang yang berhasil masuk setelah melewati beragam fitur keamanan di rumah ini dan hanya mengambil salad dan jus?” kata Man Ok. Tae Ik lalu bercerita pada Man Ok kalau tadi malam ia mendengar suara berisik dari dapurnya. Tiba-tiba Man Ok sadar kalau yang mengambil makanan Tae Ik adalah Kang Hwi. Untuk menutupi keberadaan Kang Hwi ia berbohong dan berkata kalau ia yang mengambil makanan Tae Ik. “Hanya untuk beberapa kotak makanan kau berlaku seperti itu. Dasar pelit,” kata Man Ok. Ia lalu berkata akan membayar gantinya namun Tae Ik menolak dan berkata kalau sarapan kemarin sudah ia hitung sebagai bayaran atas salad dan jusnya. Tae Ik lalu duduk di ruang tamunya dan tiba-tiba Go Dong datang sambil berlari-lari panik. Ia menunjukkan surat kabar terbaru kepada Tae Ik. Tae Ik marah setelah membaca surat kabar itu lalu membantingnya dan masuk ke kamar. Go Dong sudah hendak mengejar namun dihalangi oleh Man Ok. Man Ok lalu bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Go Dong lalu menunjukkan surat kabar yang berisi berita mengenai Kang Hwi yang digosipkan gay.
Sementara itu pendemo di depan kantor U Entertainment masih tidak beranjak juga. Noh Ra mulai mengeluh kalau ia lelah. Ga Ryun juga lelah namun ia meminta Noh Ra bertahan dulu. HP mereka berdua berbunyi. Ternyata Ji Sung mengirimkan MMS foto Kang Hwi yang sedang tidur bersama Tae Ik dengan pesan, “Penemuan besar. Kita akan berpesta.” Mereka berdua berteriak histeris lalu pendemo lain mengerumuni mereka dan ikut histeris saat melihat foto itu.
Direktur Lee yang melihat keributan itu memilih masuk ke kantor lewat pintu belakang. Ia lalu bertemu Manajer Hwang dan lalu memarahi Manajer Hwang karena dianggap tidak dapat menjaga keadaan. Mereka lalu masuk ke kantor. Manajer Hwang menjelaskan kalau semua sponsor menghentikan kerjasamanya dan dengan situasi seperti ini akan sulit untuk membuat album solo Tae Ik. Direktur Lee menyarankan untuk membuat konferensi pers namun Manajer Hwang menolak ide itu dan menyarankan kalau Tae Ik yang harus bertemu langsung dengan reporter. Direktur Lee menolak ide Manajer Hwang. Direktur Lee menyuruh Manajer Hwang untuk membuat Tae Ik menghilang lalu menyuruh Manajer Hwang keluar dari ruangannya. Sepeninggal Manajer Hwang Direktur Lee mengeluarkan foto Man Ok yang sedang melipat selimut bersama Tae Ik dari brankasnya dan memandang foto itu.
Manajer Hwang baru sampai di full house dan melihat mobil terparkir lalu Go Dong keluar dari dalam full house. Ia berkata tidak bisa membatalkan jadwal Tae Ik karena Tae Ik menolak jadwalnya dibatalkan sekalipun Manajer Hwang yang menyuruhnya. Tae Ik keluar dari full house bersama Man Ok. Manajer Hwang berusaha menahannya namun Tae Ik marah dan berkata, “Hanya karena rumor yang tidak jelas aku tidak akan bersembunyi layaknya seorang pengecut,” lalu ia memanggil Man Ok dan Go Dong. HP Man Ok berbunyi saat ia akan berjalan ke mobil. Ia mengira kakeknya yang menelepon namun ternyata Kang Hwi yang menelepon. Kang Hwi mendengar suara ribut dari telepon, ia bertanya apakah Manajer Hwang sedang marah. Man Ok bercerita kalau Manajer Hwang menyuruh membatalkan schedule namun Tae Ik menolak. Kang Hwi bertanya apakah pembatalan schedule ada hubungannya dengan kasusnya. Man Ok yang sedang buru-buru tidak sempat menjelaskan alasannya dan berkata pada Kang Hwi untuk tidak mengambil makanan apapun dari kulkas karena dapat menimbulkan keributan. Man Ok juga berjanji akan membelikan makanan untuk Kang Hwi nanti.
Kang Hwi penasaran ada apa sebenarnya di luar. Ia tidak tahu apa-apa karena HP dari Man Ok tidak bisa dibuat browsing. Ia lalu ingat kalau Man Ok berkata ia menemani Tae Ik ke acara radio jadi kemungkinan Tae Ik baru akan pulang tiga jam lagi.
Kang Hwi mencari berita dengan tablet milik Tae Ik. Ia kaget saat melihat fotonya dan Tae Ik tersebar di internet dengan headline ‘Bukti Kebenaran Berita Tae Ik dan Kang Hwi adalah Pasangan Terbongkar dan Menimbulkan Kontroversi’. Kang Hwi kesal melihat berita itu. Di berita itu juga ada foto saat Kang Hwi dan Tae Ik berciuman. Kang Hwi mual melihat foto itu.
Penggemar Kang Hwi dan Tae Ik bertengkar di depan kantor radio yang akan didatangi Tae Ik. Saat mereka sedang saling menyerang datang van Tae Ik. Semua penggemar itu mengerubungi van Tae Ik. Manajer Hwang menyuruh Go Dong untuk mundur namun Tae Ik menyuruhnya untuk maju saja. Go Dong bingung karena ia tidak bisa maju atau mundur. Tae Ik menyuruh Man Ok membuka pintu mobil. Man Ok kaget dan Manajer Hwang melarang Tae Ik. Tae Ik berkata kalau mereka tidak punya pilihan karena mobil tidak bisa bergerak. Ia bisa berjalan menerobos kerumunan. Manajer Hwang melarang Tae. “Dulu kau pernah berkata padaku, ‘Kebenaran pasti akan terungkap suatu hari nanti. Kau harus menghadapi semuanya dengan gagah.’” Tae Ik lalu turun dari mobil diikuti Manajer Hwang dan Go Dong yang berusaha menjaga Tae Ik dari serbuan penggemar. Dengan pengawalan dari Manajer Hwang, Go Dong, Man Ok, dan satpam gedung, Tae Ik berhasil masuk ke gedung dengan masih diserbu oleh penggemar. Tiba-tiba alarm kebakaran di gedung itu berbunyi dan para staff berlarian dari dalam gedung sambil berteriak, “Cepat keluar! Kebakaran!” Tae Ik, Go Dong, dan Man Ok terpaku mendengar alarm itu. Manajer Hwang segera menarik Tae Ik keluar bersama Go Dong sementara Man Ok tertinggal sambil menutup telinga dengan kedua tangannya. Saat mereka sudah sampai di luar gedung mereka baru sadar kalau Man Ok tidak ada. Tae Ik segera berlari masuk untuk mencari Man Ok. Man Ok menutup telinganya rapat sambil menangis di dalam gedung. Tae Ik mengguncang badan Man Ok dan menyuruhnya cepat keluar. Man Ok tiba-tiba pingsan dan Tae Ik segera menggendongnya keluar.
"BERSAMBUNG"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar