“Manager Kang Hyun Soo...Manager Kang Hyun Soo”
“Oppa, mereka memanggilmu. Ini hari penting bagi Paman dan Bibi juga”, kata Jung In panik
Hyun Soo tak bisa menahan rasa cemburu di dadanya lagi dia langsung mencium Jung In
(yang belum 17 jangan ngebayangin, tdnya mau nulis lebih tp ah ga jadi deh byk anak-anak ini mah urusan ibu2 hahaha)
Sang Hoon yang datang menyusul Hyun Soo, tak sengaja melihat keduanya.
Dia syok.
Hyung Soo berbicara pada Jung In menatapnya lekat-lekat
“Jung In, aku benar-benar tak bisa menunggu lagi. Apa yang akan kita lakukan?”, kata Hyun Soo yang tak sabar ingin mengungkapkan hubungan mereka
“Mulai sekarang kamu mungkin akan banyak menangis. Berjanjilah padaku kamu tidak akan goyah dan tetap bersamaku”, pinta Hyun Soo, dia sadar perjalanan mereka akan berat nanti
“Oppa...”
“Berjanjilah padaku”, kata Hyun Soo sambil memegang wajah Jung In. Jung In mengangguk.
Hyun Soo lalu kembali ke acara launching. Dia sempat bertemu Geum Ja
“Ibu akan ada yang kukatakan padamu , nanti”
Hyun Soo lalu melangkah ke podium untuk memberikan sambutan sebagai projek manager peluncuran mobil BEAT. Hyun Soo berkata bahwa mobil ini bagai surat cinta dari mereka untuk para pelanggan.
Mereka, para engineer mencurahkan segala pikirannya agar mobil ini bisa dicintai pelanggan. Dia juga berkata tanpa kerjasama semua timnya, misi ini tidak akan bisa diselesaikan. Hyun Soo sesekali melihat Jung In di
belakang, Jung In tersenyum dengan bangga. Sang Hoon akhirnya sadar bahwa Hyun Soo sering sekali memandang ke arah Jung In
Hyun Soo lalu bercerita sedikit tentang dirinya dan keluarganya. Bahwa dulu bersama kakek dan ayahnya sering memperbaiki mobil yang “sakit”. Lalu mereka punya impinan untuk membuat mobil yang “sehat”. Mendengar nama ayah dan kakeknya disebut Sang Hoon dan Geum Ja sangat bangga.
Terakhir Hyun Soo sekalian meresmikan peluncuran ini. Dan semua orang bertepuk-tangan, termasuk Geum ja yang sangat bahagia sampai menangis. Han Se sempet kesal karena bagian terakhir itu seharusnya bagiannya
“Hey, dia langsung mengatakan semuanya, itu khan harusnya bagianku, dia itu pemilik Global apa?!”
Jung In lalu pulang bersama Sang Hoon dan Geum Ja. Hyun Soo tidak menyangka Jung In dan orang tuanya langsung pulang, Hyun Soo tadinya akan langsung mengungkapkan hubungan mereka, tapi Jung In masihberusaha menghindar. Dia berkata bahwa dia dan Geum Ja akan menyiapkan makan malam unuk Hyun Soo dan Tim BEAT.
Di rumah Geum ja menyiapkan hidangan spesial buat Hyun Soo dan tim BEATnya. Jung In memakai kersempatan ini untuk membantu dan mengambil hati Geum Ja.
Kakek datang, Sang Hoon dan Geum Ja bercerita dengan banggga bahwa saat berpidato Hyun Soo juga membanggakan kakek dan car centrenya. Kakek bahagia, dia lalu menambahkan banyak uang belanja untuk makan malam spesial nanti.
“Ini baru pertama kalinya, kakek mengosongkan dompetnya”, kata Geum Ja senang.
Dia lalu memitna Jung In berbelanja dan memanggil Ji Soo untuk ikut membantu.
Jung In meng-sms Hyun Soo
“Berita terkini: Ada keajaiban, Kakek Kang Man Book membuka dompetnya lebar-lebar. Sungguh hari yang bahagia, cepatlah pulang ke rumah”
Sang Hoon mengamati Jung In yang senyum-senyum sendiri sambil meng-sms. Dia curiga. Hyun Soo tersenyum membaca sms Jung In dia membalas
“Hey katak, saya kan pulang sekarang. Stelah teman-teman makan malam bersiaplah”
Sang Hoon terus mengamati Jung In.
“Itu tadi Oppa, paman. Dia berkata kan segera pulang”, kata Jung In pd Sang Hoon. Jung In juga meminta tolong paman menyalakan pohon terang.
Seo Jung Kil pulang ke rumah, dia terkesan akan bau makanan enak. Dia lalu berbicara dengan Sang Hoon
“Ini untuk merayakan keberhasilan Hyun Soo”, kata Sang hoon. Jung Kil ingin Han Se datang juga.
“Bagaimana jika Jung In menikah dengan laki-laki lain selain Han Se”, tanya Sng Hoon
hati-hati.
“Jika keluarga lebih baik mungkin aku setuju, tapi itu khan sulit”, kata Jung Kil yang mata duitan. Sng Hoon yakin tak ada orang yang mau berbesanan dengan dia
“Tidak usah khawait aku juga tidak mau berbesan denganmu. Saat Hyun Soo berkata dia dulu menyukai Jung Kyung, aku seperti mau pingsan!”, kata Jung Kil
Sang Hoon marah.
“Maksudku bukan Hyun Soo yang buruk. Tapi...ini tidaklah”, kata Jung Kil.
“Aku juga, aku mana mau punya hubungan denganmu!”, balas Sang Hoon
(yah...masih jauh deh HS dan JI, orang tuanya aja ga akur mlulu hehe)
Akhirnya Hyun Soo dan timnya sampai di rumah. Semua orang menyambutnya. Go Joo Hee dan Jung Kil juga mengucapkan selamat untuk Hyun Soo.
Hyun Soo memperkenalkan keluarga Jung In pada teman-temannya. Semua keluarga hadir termasuk Ji Soo. Teman wanita Hyun Soo sepertinya naksir Sung Joon dan Go Joo Hee tak keberatan dengan itu. Ji Soo yang mendengarnya tidak enak, dia lalu pergi.
Han Se ternyata menyusul datang ke rumah Hyun Soo, walau tidak diundang dia merasa berhak datang. Dia bahkan membawa makanan dan minta makanan yang lama disingkirkan. Jung In marah karena ini hasil kerja kerasnya dengan Geum Ja. Saat tahu Jung In memasak, Han Se akhirnya membatalkan niatnya.
Sung Joon mencari Ji Soo yang keluar rumah. Dia bertemu Ji Soo di halaman belakang. Sung Joon mencoba kembali mendekati Ji Soo, dia berkata bahwa semua orang punya masa lalu.
“Saya kehilangan semua uang di vegas, saya seriung ditilang surat tilangku sampai ada 100”, kata Sung Joon.
Ji Soo tak memperdulikannya, menurutnya masa lalunya jauh lebih kelam dari itu.
Dalam kesempatan itu Han Se berkata akan memberikan bonus mobil dari Global Motors untuk Hyun Soo. Semua bertepuk tangan untuk Hyun Soo. Hyun Soo merasa tak enak karena cuma dirinya yang ditawarkan. Namun semua merasa Hyun Soo berhak mendapatkannya. Han Se bertanya mobil apa yang diinginkan Hyun Soo. Jung In memberinya kode agar dia mengambil mobil BEAT (aku juga mau dong Beat, mobilnya lucu keren cocok buat pergi ma adam haha). Hyun Soo lalu menjawab ingin mobil BEAT yang mereka rancang bersama, padahal Geum Ja ingin mobil penumpang yang bisa untuk banyakan hehe.
“Mam, mobil ini yang terbaik”, hibur Hyun Soo.
Sung Joon akan pergi ke luar. Di depan segerombolan gang motor dari masa lalu Ji Soo datang menghadangnya. Ketua gank itu adalam mantan pacar Ji Soo, dia tahu Ji Soo sekarang berhubungan dengan Sung Joon. Dia tidak rela Ji Soo berhubungan dengan laki-laki lain. Mereka mengajak Sung Joon ke suatu tempat, lalu mereka menghajarnya habis-habisan.
Ji Soo akan pulang, gerombolan gang motor itu melemparkan jaket Sung Joon pada Ji Soo. Ji Soo tahu pasi ada yang tidak beres. Dia berlarian mencari Sung Joon. Ji Soo lalu menemukan Sung Joon duduk di taman dan terluka. Dia lari menghampiri Sung Joon dan menangis sedih.
“Ahjushi, kamu baik-baik saja?”, tanya Ji Soo panik (Ji Soo selalu memanggil Sung Joon Ahjushi, bukan Oppa..mungkin karena umur atau statusnya merasa terpaut jauh)
“Ji Soo siapa mereka itu?”, tanya Sung Joon heran. (heran ujug2 dihajar gangster hehe)
“Maafkan aku.. maafkan aku”, sesal Ji Soo, dia memeluk Sung Joon.
Pesta di rumah Hyun Soo telah usai. Hyun Soo mengumpulkan anggota keluarga, dia ingin bicara sesuatu pada mereka semua. Dari dapur Jung In dengan khawatir berusaha mencegah Hyun Soo agar jangan mengatakannya.
Akhirnya Hyun Soo membicarakan rencana piknik mereka karena mulai lusa dan berikutnya kantor mereka libur. Jung In lega mendengarnya. Hyun Soo mengajak acara Paradise Trip ini untuk piknik ke tempat bermain ski. Tapi kakek menolak ikut karena terlalu dingin untuk uang tua seperti dirinya.
Larut malam, Jung In dan Hyun Soo janjian ketemu di luar rumah. Jung In mengagetkan Hyun Soo dan memeluknya dari belakang. Dia mengucapkan selamat secara pribadi kepada Hyun Soo. Jung In berkata dia sangat bangga pada Hyun Soo
“Aku akan memberimu 5 hadiah”, kata Jung In.
Jung In lalu mengecup pipi Hyun Soo 5 kali. Tapi Hyun Soo merasa ada yang kurang dia ingin lebih (ah banyak anak –anak nih hehe). Jung In berharap hari ini bisa mendapat kesan baik dari Geum Ja karena sudah berusaha membantunya seharian. Hyun Soo berterimakasih atas usaha keras Jung In. Tak lama kemudian mereka melihat Jung Kyung dan Ji Soo datang membopong Sung Joon yang terluka. Mereka lalu membawa Sung Joon ke kamarnya. Ji Soo dan Jung Kyung menyiapkan ramuan teh. Tapi Sung Joon masih ingin ditemani oleh Ji Soo. Hyun Soo berbicara dengan Jung Kyung bahwa lusa saat piknik keluarga dia ingin mengungkapkan hubungannya dengan Jung In kepada orang tua mereka.
Di kantor, Hyun Soo mengadakan presentasi mengenai tes uji coba mobil BEAT terhadap tabrakan. Di meeting itu Han Se selalu menganggu Jung In. Hyun Soo kesal. Han Se lalu bertemu Hyun Soo secara pribadi di ruangannya. Han Se masih percaya bahwa lewat waktu dia masih bisa mengambil hati Jung In. Dia mengejek Hyun Soo yang belum pasti mendapatkan ijin keluarganya. Han Se kemudian menyinggung soal cincin itu. Jung In kebetulan ada di sana dan menguping pembicaraan.
“Bagaimana jika keluargamu tahu kamu menghabiskan hasil kerjamu untuk mmebayar cincin itu?”, desak Hyun Soo. Tapi Hyun Soo juga percaya lambat laun keluarga akan mengerti karena dia percaya keluarganya. Han Se juga berkata bahwa dia bisa mendapatkan rumah Jung In yang merupakan harapan Jung In. Tapi Hyun Soo berkata tegas bahwa dengan daya upayanya sendiri, dia akan bisa merusaha memenuhi harapan Jung In satu persatu.
Hyun Soo mendapat pesan dari Jung In bahwa Jung In berkencan dengannya selama 5 menit. Hyun Soo lalu keluar kantor. Jung In sudah menunggunya dengan sebuah mobil BEAT kuning (eh yang kuning juga ternyata keren). Mobil ini yang akan diberikan oleh global pada Hyun Soo. Jung In mengclaim bahwa ini mobil mereka berdua. Dia lalu mengalungkan kunci mobil ke leher Hyun Soo, dia juga punya kunci mobil yang lain di lehernya.
Jung In mempersilakan Hyun Soo masuk ke mobil. Di dalam mobil terpasang tulisan berhias “MONGU”, singkatan dari Bodoh + Kodok (bhs indonesianya Bodok kali, kataku ko ga keren yang satu bodoh yang satu kodok walah walah).
Hyun Soo merasa aneh atas nama baru mereka.
“Apa kau jadi aneh karena sudah kelamaan tinggal di rumahku ya”, tebak Hyun Soo
“Aku ingin tinggal di sana selamanya”, kata Jung In
“Hey kau jangan mendahului, harusnya bagian laki-laki yang melamar”, canda Hyun Soo.
“Ayo sudah, ini sudah 5 menit”, tambah Hyun Soo mengingatkan untuk kembali kerja
“Masa kau pergi begitu saja”, sahut Jung In manja, dia mengharapkan sesuatu
“Eh malu, ini khan di kantor”, jawab Hyun Soo.
Jung In kali ini mendatangi Han Se di ruangannya. Dia tahu Han Se ingin memberinya rumah lamanya sebagai hadiah natal. Jung In menganggap usaha Han Se akan sia-sia karean itu dia sudah tidak terlalu mengharapkan rumah itu, karean itu hanya masa lalunya. Jung In sudah punya keinginan untuk masa depannya
“Tapi aku sekarang ingin bersama keluarga Hyun Soo, dam itu 10 kali bahkan ribuan kali lebih berharga dari rumah itu”.
Di rumah, keluarga merencanakan kepergian mereka untuk besok malam. Hyun Soo berkata ingin pergi langsung dari kantor bersama Jung In untuk menghemat waktu (padahal mereka jg ingin berduaan aja sih hehe).
Tapi Sang Hoon yang curiga tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka lalu sepakat bertemu di suatu tempat. Kakek masih tidak mau ikut. Walau piknik kali ini disponsori Hyun Soo, Kakek memberi Hyun Soo tambahan bekal uang Hyun Soo juga minta maaf karena kali ini mereka belum bisa mengajak Sung Joon ikut serta. Joo Hee merasa dia tidak punya baju yang cocok untuk main ski.. Kakek juga telah menyiapkan hadiah baju untuk keluarga Seo termasuk Ji Soo. Ternyata setelan baju training warna merah yang mirip dengan training keluarga Kang yang berwarna hijau.
Tapi kakek ga mau rugi di belakang bajunya tetap diberi cap car centre mereka (hehe si kakek ni numpang promosi terus). Jo Hee awalnya agak kecewa tapi Jung In menghiburnya bahwa itu warna kesukaan ibunya.
Pagi hari, Hyun Soo berusaha mengambil hati mama Jung In . Hyun Soo memuji penampilan Joo Hee dengan baju training merahnya yang baru. Joo Hee senang。Hyun Soo tak lupa memberikan puisi yang telah dia susun di secarik kertas untuk minta dibacakan saat piknik nanti. Joo Hee tersentuh. Dia dengan senang hati akan memperbaiki dan membacakan puisi itu nanti. Jung In melihat usaha kekasihnya dan memuji tindakannya untuk mendekati keluarganya
“Tapi ini tidak seberat usahamu membantu ibuku kemarin di dapur”, kata Hyun Soo.
Mereka lalu melakukan tos dan berkata bahwa MONGU akan berjuang bersama-sama (mereka kalau tos ko adu kepal ya bukan adu tapak tangan ya). Jung In dan Hyun So lalu saling menggandeng lengan masing-masing dan berputar bersama. Sang Hoon memperhatikan keakraban mereka berdua.
Hari ini hari kerja terakhir sebelum libur panjang akhir tahun. Han Se tak lupa membagi bonus buat timnya. Malam hari sebelum berangkat piknik, Jung In ingin pergi dahulu ke suatu tempat. Tempat itu ternyata rumahnya dahulu. Jung In membelai patung kesayangannya dan mengucapkan selamat tinggal. Dia bermaksud merelakan rumah itu.
Dia lalu menemui Hyun Soo dan sudah menyiapkan 2 kaleng kopi.
“Ini kopi untuk makanan penutup, anggap kita sudah melakukan pesta barbeque dan sekarang kita minum dessertnya”, kata Jung In yang merasa bahwa dia tidak berusaha mendapatkan rumah itu lagi. Hyun Soo heran bagaimanapun dia tahu bahwa ini rumah harapan Jung In.
Jung In berkata bahwa tadinya ini rumah kenangannya juga kenangan pada kakeknya . Tapi sekarang dia sadar bahwa saat dia di rumah Hyun Soo, kakeknya ada terus bersamanya. Ingatan akan kakeknya tak kan pernah hilang dan ada terus bersamanya di manapun. Jung In berkata bahwa dia ingin selamanya tinggal bersama Hyun Soo di rumah Hyun Soo. Mereka lalu meninggalkan rumah itu untuk berangkat piknik.
Saat hari piknik. Kakek ditinggal di rumah bersama Sung Joon. Tak lama kemudian kakek ke datangan tamu. orang itu Nyo Soo, teman kencan Joon Bae. Sejak wanita itu tau kakek Kang banyak simpanan uangnya , dia mulai mendekati kakek. Kakek Kang bingung ada wanita ke rumahnya. Sung Joon salah kira, dikiranya kakek ingin berdua saja dengan wanita itu. Dia lalu pergi meninggalkan kakek di rumah.
Sekertaris Kim mengutarakan fakta baru pada Lee Han Se bahwa mereka kesulitan memberi rumah Jung In dari Kakek Joon Bae karena rumah itu ternyata atas nama orang lain. Lee Han Se lalu menelepon Seo Jung Kil yang sedang bersama Sang Hoon, Geum Ja dan istrinya dalam perjalanan piknik menuju resort ski.
“Ayah mertua, kau harus segera kembali. Kita telah menemukan nama orang yang terdaftar di rumah itu”, kata Han Se
Jung Kil ingin kembali, sang hoon memarahinya (ya dijalan tol kok..)
“Siapa namanya?”, tanya Jung Kil. Jung Kil kaget mendengarnya “Ha..Baek..baek Geum Ja?!”
“Hey, mengapa kau menyebut namaku!”, kata Geum ja curiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar