Sebuah mobil parkir di depan rumah Man Ok, ahjumma pemilik rumah yang
disewa Man Ok marah-marah melihat mobil yang diparkir sembarangan.
Tae Ik tidak mau disembuhkan di tempat taekwondo itu tetapi setelah
mendengar kalau tangan Joo Young bisa sembuh akhirnya Tae Ik mau masuk
ke dalam.
Tae Ik awalnya tidak ingat pada Man Ok tetapi setelah disindir Man Ok
dan diberitahu Go Dong akhirnya Tae Ik ingat.
Tae Ik langsung meminta Go Dong untuk membawanya ke rumah sakit. Tae Ik
pun berbalik tetapi dengan cepat Man Ok menarik tangan Tae Ik. Ahjumma
yang melihatnya langsung mengambil foto Tae Ik yang sedang ditarik
tangannya dengan wajah yang tidak terlalu bagus.
Tae Ik tidak sengaja melihat jadwal Take One terpampang di tempat Man Ok
dan mengatakan kalau Man Ok adalah fans Take One. Man Ok berusaha
menjelaskan tetapi terus dipotong oleh Tae Ik dan dengan pedenya Tae Ik
memberikan bintang dipapan jadwal tersebut sebagai hadiah karena sudah
jadi fans Take One serta sudah menyembuhkan tangannya.
Dalam perjalanan pulang Tae Ik bersin-bersin terus. Manager bertanya
kenapa Tae Ik menulis jadwalnya di papan Man Ok padahal tidak ada
seorangpun yang boleh tahu jadwal Tae Ik sendiri. Tae Ik mengatakan
kesal karena semua yang tertulis adalah jadwal milik Kang Hwi saja.
Kang Hwi pergi ke toko baju dan mencoba sebuah topi. Pelayan datang dan mengatakan kalau topi tersebut adalah limited edition. Kang Hwi yang sangat suka dengan barang limited edition
langsung menyuruh pelayan untuk membungkusnya.
Ternyata di luar berkumpul Ga Ryun dan beberapa fans Kang Hwi yang
memuji Kan Hwi. Ga Ryun melihat seorang gadis di dalam butik tersebut
dan mengatakan kalau wanita itu adalah fans yang selalu mengikuti Take
One kemana saja bahkan sampai konser Take One keluar negeri. Ga Ryun pun
bertekad untuk pergi ke acara jumpa fans Take One bagaimanapun
caranya.
Ga Ryun langsung pulang menemui Man Ok dan merengek meminjam uang kepada
Man Ok. Man Ok awalnya tidak mau meminjamkan uang kepada Ga Ryun tetapi
Ga Ryun terus merengek dan akhirnya Man Ok memberikan pinjaman juga.
Tetapi setelah melihat jumlah uang yang diberikan Man Ok, Ga Ryun
mengatakan kalau biayanya bukanlah 2 dollar tetapi 200 dollar. Man Ok
tentu saja terkejut dengan mengatakan kalau Take One sudah sering mucul
di TV, jadi untuk apa mengeluarkan uang banyak-banyak untuk bisa
bertemu mereka.
Ga Ryun pun menjawab bahwa Ga Ryun jarang melihat Kang Hwi secara
langsung bahkan sampai tidak bisa tidur dan mengatakan kalau Man Ok sama
sekali tidak pernah melihat Kang Hwi yang wajahnya begitu bersinar. Man
Ok hanya bilang tahu sambil membayangkan ketika Man Ok menolong Kang
Hwi waktu itu.
Man Ok akan memberitahu Ga Ryun kalau pernah bertemu Kang Hwi tetapi
tidak jadi karena takut akan reaksi fans Kang Hwi terhadapnya dan
akhirnya Man Ok tidak jadi memberitahu Ga Ryun.
Karena tetap tidak diberikan uang oleh Man Ok Ga Ryun langsung pergi dan
menemui ibunya.
Ga Ryun melihat ibunya yang sedang berjoget dan Ga Ryun tidak mempunyai
kesempatan bicara karena ibunya tiba-tiba sakit perut. Ga Ryun mengambil
HP ibunya yang berdering tetapi langsung mematikannya tanpa menjawab
dahulu. Ketika mematikan HP ibunya, Ga Ryun tidak sengaja melihat foto
Tae Ik yang diambil oleh ibunya.
Ga Ryun menghubungi Man Ok dan bertanya apabila Ga Ryun mendapatkan
murid untuk Man Ok berapa Man Ok berani untuk bayar. Ga Ryun menawar
untuk setiap kepala maka Man Ok akan memberikannya 5 dollar. Man Ok yang
tidak mau diganggu langsung mengiyakan tawaran Ga Ryun.
Paginya, Man Ok lari-lari dan melihat poster yang ditempel, Man Ok
membaca poster itu dan terkejut karena isinya adalah Tae Ik pernah
datang ke tempat latihan Man Ok. Sepanjang jalan tertempel poster Tae Ik
dan akhirnya menemukan Ga Ryun lah yang menempel poster-poster
tersebut.
Di rumah, Man Ok marah-marah pada Ga Ryun tetapi tidak lama datang
beberapa orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya karena melihat poster
Tae Ik. Lama kelaman orang tua yang mendaftarkan anaknya semakin banyak
dan Man Ok menyambut dengan gembira.
Tetapi apa yang dilakukan Ga Ryun berdampak negatif buat Man Ok.
Tae Ik akhirnya mengetahui kalau fotonya dijadikan sebagai bisnis dan menyuruh agensinya untuk menghapus semua foto dan menutup blog Man Ok.
Tae Ik akhirnya mengetahui kalau fotonya dijadikan sebagai bisnis dan menyuruh agensinya untuk menghapus semua foto dan menutup blog Man Ok.
Manager Tae Ik menemui Man Ok dan menyruruh Man Ok untuk menutup
semuanya dan akan segera menuntut Man Ok dan membayar ganti rugi.
Ibu Ga Ryun datang membawa seorang pria dan memberitahu Man Ok bahwa
pria itu ingin menyewa tempat latihan Man Ok untuk membuka kelas dansa
pada malam hari saja. Awalnya Man Ok tidak mau tetapi setelah mendengar
harga sewanya Man Ok akhirnya setuju.
Man Ok menelepon Ga Ryun untuk menanyakan tempat tinggal Take One tetapi
Ga Ryun tidak tahu karena tidak seorangpun fans yang tahu dimana Take
One tinggal.
Man Ok terus memikirkan kata-kata pengacara bahwa Man Ok harus membayar
kompensasi. Man Ok bertanya apakah dirinya tidak akan dituntut apabila
membayar kompensasi, pengacara mengatakan bahwa kalau sampai dibawa ke
pengadilan maka image Take One sendiri akan rusak maka pengacara
menyuruh Man Ok untuk menutup situsnya dan membayar kompensasi sebesar
30 juta won dan tidak ada negosiasi.
Man Ok tertunduk lesu di atas motornya dan tiba-tiba seperti mendengar
suara kakeknya. Man Ok langsung berteriak melafalkan slogan yang selalu
diajarkan kakeknya.
Man Ok langsung menuju kantor agensi Take One dan langsung menerobos
masuk tetapi Man Ok pun langsung dibawa keluar oleh staff agensi
tersebut. Fans yang berkumpul di sana langsung marah-marah dan
mengatakan kalau mereka punya aturan sebagai fans bahwa sebagaimanapun
besarnya menyukai Take One tetapi tidak akan pernah menerobos masuk
secara langsung.
Ditengah adu argumentasi, para fans tersebut mendengar bahwa Tae Ik ada
di suatu tempat dan langsung menyusul ke sana. Man Ok pun tidak mau
ketinggalan dan ikut juga bersama fans yang lainnya.
Begitu sampai, Man Ok langsung masuk ke dalam gerumulan fans
sampai-sampai kakinya terinjak oleh salah satu fans yang waktu itu juga
berada dalam satu butik dengan Kang Hwi. Begitu Tae Ik keluar fans
saling dorong supaya bisa lebih dekat dengan Tae Ik tetapi Tae Ik
langsung pergi dengan mobilnya dan Man Ok sama sekali tidak punya
kesempatan bertemu dengan Tae Ik.
Man Ok terkejut melihat banyak polisi yang berkumpul di rumahnya.
Ternyata rumah Man Ok dijadikan tempat berjudi oleh orang yang menyewa
tempat latihannya.
=PART 2=Man Ok mengemudikan skuternya. Pikirannya melayang jauh pada percakapannya dengan manager Take One. Man Ok bersyukur masalah pencemaran nama baik yang tanpa sengaja dilakukannya tak akan dituntut tapi masalah baru muncul, Man Ok harus menutup situs webnya dan membayar kompensasi senilai 30.000.000 won!!!
“30.000.000 won bukan main-main, oh eottoke???” keluh Man Ok ketika skuternya berhenti sesaat karena lampu lalu lintas sedang merah. Tiba-tiba Man Ok merasa mendengar suara Kakeknya
“Jang Man Ok, ada apa dengan sikapmu! Di mana ada kemauan…”
“Di situ ada jalan” teriak Man Ok tersadar. “Benar, jika aku memberikan apa yang mereka minta berarti aku bodoh… aku akan pergi ke sana dan menyelesaikan langsung dengan orangnya” tambah Man Ok akhirnya.
Man Ok tiba di depan sebuah gedung yang sudah dikerubuti para fans Take One. Dengan semangat membara, Man Ok memecah kerumunan dan berjalan dengan penuh tekad tanpa mempedulikan apa yang akan menantinya di depan.
“Apa, dia masuk ke dalam” ucap fans Take One bergantian seolah-olah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
Beberapa menit kemudian terlihat Man Ok diseret keluar dari gedung, wkwkwkwk…. Man Ok berusaha memberontak namun para penjaga tetap mengusirnya. Dan sekarang??? Para fans Take One mulai mengelilinginya dengan tatapan kesal, seolah-olah Man Ok sudah merebut sesuatu hal dari mereka.
“Eonni ini pasti telah kehilangan pikirannya. Kami di sini juga memiliki peraturan… tidak perduli seberapa banyak kamu menyukai oppa, kamu tidak berhak menerobos masuk”.
“Minggir!!! Aku memiliki urusan yang mendesak dan harus bertemu dengan Tae Ik atau siapapun namanya” ucap Man Ok mulai kesal dan membuat suasana menjadi semakin memanas….
Fans Take One gusar dan kesal mendengar seseorang menyebut nama idola mereka dengan cara yang tidak sopan. Belum sempat mereka membuat perhitungan dengan Man Ok, terdengar kabar jika Tae Ik sedang dalam perjalanan menuju ke tempat lain. Semuanya berpencar tak karuan, meninggalkan Man Ok yang hanya bisa terbengong keheranan dan bingung kemana perginya semua orang secara mendadak.
Terlihat 5 buah taksi beriringan menuju sebuah tempat. Di belakangnya Man Ok mengekor dan bergegas bergabung dengan kerumunan fans Take One yang sudah menunggu di depan sebuah gedung…. Susahnya mengejar seorang Tae Ik.
Man Ok berusaha menerobos kerumunan fans, tak mempedulikan dirinya yang terhimpit, mendapat omelan dan kepanasan…. Tapi tunggu, seseorang tiba-tiba menginjak kakinya. Seorang gadis dengan rambut dikepang dan memakai sepatu high heels. Man Ok berteriak tepat di samping gadis tersebut dan memintanya untuk minta maaf namun si gadis seolah tak peduli atau mungkin berusaha mengabaikannya dan tiba-tiba kerumunan fans bergerak maju dan membuat teriakan Man Ok tenggelam dan ikut meringsut maju.
Tae Ik keluar dari gedung dan bergegas masuk ke dalam mobil. Man Ok berusaha memanggilnya namun hal tersebut mustahil,… suara Man Ok kalah jauh dibandingkan teriakan para fans Take One. Man Ok memilih pulang daripada melanjutkan pengejaran konyolnya yang tak akan menghasilkan apapun.
Saat tiba di depan kompleks perumahan, Man Ok terkejut…. Kerumunan warga sekitar terlihat berada di sekitar rumahnya dan police line juga telah dipasang… Omo, ada apa ini? Man Ok berusaha masuk ke dalam sanggar miliknya namun salah seorang polisi menahannya.
Di saat yang bersamaan, beberapa orang pria dibawa keluar dan di pria yang berada di deretan terakhir, Man Ok merasa mengenalnya… Ya, dia adalah teman dari Ibu Ga Ryun yang meminjam sanggar Taekwondonya untuk dijadikan tempat latihan dansa.
Di depan salah satu polisi Man Ok berusaha menjelaskan jika dirinya sama sekali tidak bersalah dalam masalah ini. Teman dari Ibu Ga Ryun mengatakan akan meminjam sanggarnya sebagai tempat latihan menari dan akan membayar uang sewanya nanti. Man Ok sama sekali tidak mengetahui jika sanggar miliknya akan dijadikan tempat bermain judi, dirinya bahkan belum menerima sepeser uang pun dari teman Ibu Ga Ryun.
Polisi tak mempercayai ucapan Man Ok, mustahil pemilik rumah tidak mengetahui tempat tinggalnya dijadikan sarang judi yang beromzet puluhan juta Won??? Polisi tetap menyatakan Man Ok bersalah karena dan mempersiapkan diri untuk penangguhan usaha dan membayar denda walaupun tidak dikenakan pidana.
“Pe… penangguhan usaha? Seorang warga Negara yang baik telah ditipu… dan menimbulkan kerugian. Bukannya berusaha menenangkanku, kalian malah ingin menghentikan usahaku?” rengek Man Ok dan tiba-tiba berdiri dan berteriak dengan lantang
“Kepada warga Negara yang baik… bisakah kalian melakukan ini? (Man Ok menendang kursi dan duduk bersilah di lantai) aku tidak akan beranjak sedikitpun dari sini sampai aku dibuktikan tidak bersalah” tambahnya… namun sepertinya usaha Man Ok sia-sia…. 2 orang polisi segera membawanya keluar dan mengabaikan teriakan Man Ok yang menuntut keadilan untuk dirinya.
Man Ok menatap sedih pada pengumuman yang sengaja ditempelnya di depan pintu sanggar taekwondo.
“ditutup sampai tanggal 15 karena ada pelatihan guru”
Di sampingnya, Ga Ryun tak percaya dengan apa yang terjadi. Bagaimana mungkin semua ini bisa terjadi di Negara demokrasi? Penangguhan usaha, apa itu masuk akal? Man Ok dengan cepat membekap mulut Ga Ryun, memintanya diam dan tidak menyebarkan masalah ini kepada siapapun. Ga Ryun meminta maaf atas kesalahan Ibunya tetapi sama seperti Man Ok, ibunya juga tak tahu jika temannya adalah seorang penjudi. Namun bukan permintaan maaf yang ingin didengar Man Ok saat ini? Toko Manekin miliknya sudah ditutup begitupun dengan situs websitenya, bagaimana selanjutnya dia akan hidup?
Belum selesai satu masalah, masalah yang lain kembali datang. Para orang tua murid mendatangi Man Ok dan marah karena tempat anak mereka menimba ilmu taekwondo adalah sarang judi. Mereka bahkan meminta uang pengembalian pendaftaran Taekwondo. Man Ok hanya mengangguk dan berjanji akan mengembalikan semuanya hari ini.
Man Ok menatap sedih pada setumpuk uang di hadapannya. Keputusannya untuk menutup tabungan dan mengambil semua hasil jerih payahnya membuatnya ingin gila….. Man Ok mulai memasukkan beberapa lembar uang ke dalam amplop. Ditatapnya beberapa kali uang tersebut dan terdengar helaan nafas. Telepon di meja kerja tiba-tiba berdering dan yang menelepon adalah Kakek. Kakek menanyakan apa semuanya baik-baik saja karena beberapa hari yang lalu dirinya mendapat mimpi buruk dan Man Ok berusaha tertawa dan menjawab jika semuanya baik-baik saja….
“Jang Man Ok, jaga sanggar dengan baik… dimana ada kemauan….”
“Di situ pasti ada jalan” jawab Man Ok tegas.
Man Ok menatap ruang latihan yang kosong dan beralih ke kumpulan foto latihan Taekwondo.
“Jika Kakek mengetahui sanggar diperintahkan untuk tidak beroperasi sementara waktu” gumam Man Ok dan pikirannya mulai melayang entah kemana Man Ok berhadapan dengan Kakek.
Kakek menatap Man Ok dengan tajam
“Jang Man Ok, untuk seorang seniman bela diri kehormatan adalah hidupnya dan kamu mengotori kehormatanmu seperti ini. Jang Man Ok telah ditetapkan” ucap Kakek dan maju mendekati Man Ok dan bersiap melancarkan jurusnya.
Man Ok tersadar dari lamunannya dan melihat ke sekujur tubuhnya yang masih baik-baik saja.
“Aku pantas mati, benar manusia sepertiku pantas mati.. kenapa aku bisa melakukannya?” keluh Man Ok dan pandangannya menangkap sebuah kertas yang terselip di bawah kursi. Man Ok memungutinya, kesedihannya yang semula menjalarinya berganti menjadi kemarahan begitu menyadari jika kertas yang diambilnya adalah poster promosi sanggar taekwondo yang memasang wajah kesakitan Tae Ik.
“Ini semua karenamu… Kamu membuat semua kekacauan ini karena aku memuat satu foto, jika tanganmu terkilir harusnya kamu ke rumah sakit.. kenapa kamu datang ke sini dan menimbulkan masalah? Jika bukan untukmu, aku tidak akan meminjamkan sanggar ini, maka tidak akan terjadi perjudian dan penangguhan sementara usaha ini… jika aku menangkapmu dengan tanganku, kamu pasti akan mati” teriak Man Ok dan merobek poster menjadi potongan-potongan kecil.
Man Ok menyadari ada seseorang di sampingnya dan berusaha mengatur laju suaranya. Ahjussi dihadapannya terlihat ketakutan seolah-olah baru saja bertemu dengan hantu. Kiriman yang diantarkannya untuk Man Ok dengan cepat diletakannya di lantai dan segera pergi sebelum hal yang buruk akan terjadi padanya. wkwkwkwk
Man Ok menatap kotak berwarna coklat di tangannya. Pesanan dari pelanggan terakhir toko Manokine dan Man Ok memutuskan untuk mengantarnya sendiri sebagai penghormatan.
Man Ok tiba di depan sebuah rumah yang terlihat megah minimalis, luas dan sepertinya nyaman. Berulang kali Man Ok menekan bel namun tak ada tanda-tanda di pemilik rumah akan keluar.
Tae Ik sedang sibuk memindahkan sebuah cairan ke botol lain. Bel rumahnya sedaritadi berbunyi namun tak ada seorang pun yang membukanya. Tae Ik sudah mencoba memanggil asistennya tetapi sepertinya asistennya tidak mendengarnya.
Man Ok sudah kedinginan sedaritadi berdiri di depan rumah yang mungkin tak berpenghuni. Astaga, dia lupa menelepon Na Nim jika dia berada di depan rumahnya dengan barang pesanannya.
Dari kejauhan terlihat Tae Ik yang berjalan ke arahnya. Man Ok terkejut setengah mati ketika menyadari kehadiran Tae Ik, orang yang selama beberapa hari ini menghantuinya dan menyebabkan kekacauan dalam kehidupannya. Hal yang sama pun terjadi pada Tae Ik.
“Oh! Apa yang kamu lakukan di sini? Bagaimana bisa kamu tahu tempat ini dan datang ke sini?” tanya Tae Ik. Man Ok menghela nafas, “sepertinya kamu tinggal di sini? Kamu tidak akan menemuiku, bagaimanapun caranya aku ingin menemuimu… bagaimana bisa aku bertemu denganmu di tempat seperti ini?” tanya Man Ok balik. Tae Ik memasang langkah perlindungan dengan bersembunyi di balik pagar, “siapa kamu? Penguntit? Apa kamu penggemar Kang Hwi? Penggemar penguntit pribadi?” tanya Tae Ik waspada.
“Walaupun aku memiliki teman khayalan, aku tidak tahu tentang penggemar penguntit pribadi. Aku sudah merasa buruk disebut penguntit, kamu pikir aku ini apa?” ucap Man Ok mulai kesal.
“Penjahat” jawab Tae Ik. (Kang Hwi samar-samar mendengar keributan dari luar rumah). “Kamu menjual wajah orang lain pada foto yang mengerikan, kamu pikir datang ke mana,… tanpa malu-malu datang ke sini?” tambah Tae Ik dan dengan cepat menutup pintu pagar….
Man Ok jelas terkejut, Tae Ik sudah menyebutnya penjahat dan sekarang menutup pagar tepat di depannya. Man Ok melempari Tae Ik dengan kardus berisi pesanan Na Nim dan tepat mengenai punggungnya. Dari kejauhan Kang Hwi yang melihatnya semakin penasaran dan mencoba mengintip. Man Ok memanjat pagar dan meminta Tae Ik segera keluar selagi dirinya masih berbicara baik-baik. Tae Ik yang masih merasakan sakit akibat lemparan Man Ok menganggap Man Ok adalah orang gila.
“Tanggung jawab untuk semuanya, tanggung jawab untuk semuanya,,… kamu!!! Jika kamu seorang artis, kamu pikir bisa melakukan segalanya? Siapa kamu menyuruhku menutup situsku? Baik, aku memang bersalah karena menggunakan fotomu tanpa mengatakan apapun, tapi apa kamu harus mengambil roti dari mulut seseorang baru merasa lega. Mungkin bagimu ini adalah masalah memalukan tapi bagiku ini adalah masalah mencari nafkah, apa kamu bisa tidur dengan nyaman setelah mengambil roti dari mulut seseorang?” ucap Man Ok berusaha tenang.
“Bagiku wajah ini adalah mata pencaharianku yang berharga dan kamu satu-satunya orang yang mencuri mata pencaharianku itu, kamu tahu?”
“Kamu hidup mewah di tempat seperti ini dan bagaimana bisa kamu berbicara tentang mata pencaharian?berapa besar tempat ini? 100 pyeong? Tidak, ini lebih besar dari itu kan? Aku benar-benar tercengang, kamu seperti orang yang bersikeras jika kekayaanmu hanya 270.000 won” balas Man Ok.
Tae Ik memutuskan pergi namun Man Ok menahannya, “kenapa, kamu tidak bisa mengatakan apapun kan?”tanya Man Ok namun Tae Ik seolah tak perduli dan berjalan pergi dan membuat Man Ok menjadi kesal dan sedih.
“Apa aku semudah itu bagimu?” gumam Man Ok.
Malam harinya
Man Ok hanya terduduk di kamarnya menyesali nasibnya dan kesialan yang menimpanya. Untuk biaya hidup saja dirinya sudah susah sekarang dirinya harus memikirkan cara membayar biaya kompensasi pencemaran nama baik Tae Ik. Man Ok mengedarkan pandangan ke seluruh kamarnya dan pandangannya terhenti pada sebuah scraf.
=flashback=
Man Ok kecil terlihat sangat senang bersama ke dua orang tuanya. Scraf pemberian ibunya dipakainya. Senyuman tak pernah terlepas dari wajahnya.
=flashback end=
Man Ok menggelengkan kepala. Apapun yang terjadi, dirinya tidak boleh menjual scraf peninggalan orang tuanya. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Man Ok terkejut dan terpengarah saat melihat Kang Hwi, salah satu personel Take One berdiri di depan pintu rumahnya dan menyapanya (kalau dewi mungkin bakalan pingsan jika idola dewi berdiri di depan pintu rumah).
“Tapi kenapa Kang Hwi bisa ada di sini? Ah, aku tidak melihat ini , kamu mabuk, kamu mabuk Jang Man Ok” ucap Man Ok dan berusaha menyadarkan dirinya jika Kang Hwi yang berdiri di depannya adalah khayalannya semata.
“Jang Man Ok-si” tahan Kang Hwi saat Man Ok hendak berlalu masuk
“Orang ini benar-benar” ucap Man Ok dan mengerahkan jurus saltonya pada Kang Hwi.
Kang Hwi meringis kesakitan dan sesaat kemudian pingsan. Man Ok yang menyadari jika yang baru saja dibantingnya adalah Kang Hwi segera tersadar. Kepanikan mulai menjalari sekujur tubuhnya. Man Ok mengompres Kang Hwi yang masih belum tersadar.
“Kenapa kamu datang ke sini dan mendapatkan hal semacam ini? Jadi berapa lagi harga yang pantas untuk ini? Mereka meminta 30 juta won karena aku menggunakan foto tapi sekarang aku menyentuh tubuhnya yang berharga, apa 40 juta atau 50 jutakah?... tapi, kenapa dia tidak bangun?” gumam Man Ok dan mendekatkan wajahnya ke wajah Kang Hwi.
Man Ok terkejut saat Kang Hwi tiba-tiba membuka mata. Kang Hwi memegangi kepalanya yang masih terasa sakit, “ah, kepalaku!” keluh Kang Hwi dan terkejut saat melihat hal yang sangat menarik di depan matanya. Kang Hwi bergegas bangun dan berjalan menuju sebuah ruangan yang hanya terpisah oleh sebuah tangga. Kang Hwi dapat melihat alat peraga yang dilihatnya di situs online Manokine dan akhirnya mengetahui jika semua yang alat yang digunakan dalam situs tersebut adalah asli. Hal yang sama pun berlaku pada Man Ok, Man Ok akhirnya mengetahui jika Kang Hwi adalah Na Nim pelanggan terakhirnya.
=flashback=
Kang Hwi sedang bersantai di ruang tamu dan menyempatkan diri melihat koleksi terbaru dari toko online Manokine. Alangkah terkejutnya Kang Hwi saat menyadari jika situs online Manokine ditutup.
“Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan pada pakaianku sekarang? Apa Lee Tae Ik yang menyebabkan semua ini? Apa dia menuntut atas penggunaan fotonya? Ini tidak masuk akal, bahkan fotonya tidak begitu bagus, apa yang harus kulakukan sekarang?” gumam Kang Hwi kesal bercampur sedih.
Kang Hwi mencoba menelepon asistennya tapi asistennya sedang tidak ingin menjawab telepon.
Beralih ke scene berbeda
“Ini aneh, memang benar Lee Tae Ik yang menyebabkan masalah pada gadis itu” gumam Kang Hwi saat memperhatikan perdebatan mulut antara Tae Ik dengan seorang wanita di depan pintu pagar. Tunggu dulu, sepertinya Kang Hwi mengenali wanita tersebut. Bukannya dia yang sudah menolong Kang Hwi saat para fans mengerubunginya…. Omo…Dia adalah Man Ok, jadi dia pemilik toko Manokine?
=flashback end=
Kang Hwi dan Man Ok duduk bersama. Kang Hwi membuka pembicaraan dengan meminta maaf karena dirinyalah Man Ok berada dalam masalah, jika saja Kang Hwi tidak menunjukkan foto Tae Ik dalam situs Man Ok, semua hal ini tak akan pernah terjadi.
“Tapi aku sungguh tidak tahu jika Man Ok adalah pemilik toko Manokine, aku benar-benar minta maaf, hal ini bertentangan dengan apa yang kuinginkan “ lanjut Kang Hwi menyesal.
“Ah tidak apa-apa, kamu melakukannya dengan tidak sengaja.. ini bukanlah sesuatu yang harus kamu sesali, aku yang seharusnya meminta maaf karena sudah menyebabkan luka di kepalamu… biaya rumah sakit.. aku tidak memiliki uang untuk memberikannya padamu, tapi aku akan membayarnya segera jika aku mendapatkan uang… jadi bisakah kamu tidak menuntutku?” pinta Man Ok.
Kang Hwi tertawa, “menuntut, aku baik-baik saja” ucap Kang Hwi dan menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan berusaha meyakinkan Man Ok namun tiba-tiba terdengar bunyi krek seperti tulang yang patah. Kang Hwi berusaha menahan sakit, “bagaimana bisa aku menuntutmu karena hal ini? Aku baik-baik saja, sebaliknya gugatan dan menutup situsmu, kamu sudah mengalami banyak pukulan”.
Kang Hwi melihat ke sekeliling dan meminta Man Ok untuk menjual semua barang-barangnya. Kang Hwi akan membayarnya dengan harga tinggi…. Tetapi Man Ok tidak bisa…
“Itu semua adalah peninggalan orang tuaku yang telah meninggal”
“Maaf… maafkan aku, aku tidak mengetahuinya” raut wajah Kang Hwi seketika berubah.
Kang Hwi mengalihkan pembicaraan
“Man Ok, apa kamu yang membuat semua ini? (Man Ok mengangguk) kamu membuat semua desain dari toko pakaian Manokine?” (dan Man Ok kembali mengiyakan). Kang Hwi menarik tangan Man Ok dan menggenggamnya.
“Man Ok, maukah kamu bekerja sama dengan kami? Beberapa waktu yang lalu stylist kami berhenti, melihat semua koleksimu, bagaimana jika kamu menjadi stylist Take One? Aku pastikan kamu mendapat gaji yang bagus, aku akan memberitahu mereka untuk memotong uang kompensasi dari gajimu dan jika semuanya lancar mereka bisa menguranginya” ucap Kang Hwi panjang lebar.
Man Ok tak percaya dan tiba-tiba bayangan Tae Ik menari-nari di kepalanya, Man Ok tidak bisa menyetujuinya…. Kang Hwi tersenyum, dia sudah memiliki rencana hebat untuk rekannya yang satu itu.
Keesokan harinya
Tae Ik baru saja ingin pergi namun langkah kakinya tiba-tiba terhenti ketika menemukan sesosok wanita dengan pakaian tertutup.
“Kamu, siapa kamu?”
=BERSAMBUNG=^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar