Kamis, 27 Juni 2013

Sinopsis Nail Shop Paris Ep 6

Episode 6
Awal episode ini kita membahas mengenai masa lalu Alex. Ia berlari menaiki tangga dan menghampiri seorang dokter di UGD. Dokter yang menyadari kehadiran Alex langsung menarik kerah bajunya. Dokter itu marah, ia sudah mengingatkan Alex untuk tidak menangani pasien tanpa izin. Bagaimana jika pasien itu tidak bisa menggunakan kakinya lagi? Alex meminta maaf.

Dokter yang marah itu memecat Alex. Dia tidak pantas menjadi dokter. Dokter itu pun kembali menangani pasien. Wajah Alex tampak suram.
Alex minum alkohol begitu ia dipecat. Mi Rye datang saat Alex tengah menuangkan alkohol. Mi Rye memanggil, "Dokter Kim Ji Heon." Alex menoloeh. Mi Rye adalah pasien Alex yang dulu sering berobat padanya. Dokter yang memberitahu bahwa ia memiliki anemia hanya dengan melihat kukunya. Alex tersenyum miris, ia menyuruh Mi Rye pergi. Ia tidak lagi menjadi dokter.
Alex ingin meminum alkoholnya lagi tapi Mi Rye mengambil gelasnya dan membuang isinya. Ia sudah mendengar tentang insiden itu. Tidak banyak pasien yang sakit mental bisa disembuhkan dirumah sakit, oleh sebab itu ia mengajak Alex untuk mengobati orang-orang itu bersamanya. Alex terdiam, ia terlihat berpikir.
Kembali ke masa kini.. Alex duduk dikursi menunggui Mi Rye yang tidur. Mi Rye terbangun dan meminta maaf karena merepotkan Alex. Alex menanyakan kondisi Mi Rye. Mi Rye menjawab kalau ia baik-baik saja. Suasana canggung. Mi Rye menyuruh Alex pulang karena sudah malam. Alex pun pergi. (gue bingung, kenapa Mi Rye mabuk malah nelpon Alex? Apa dia one side love sama Alex?)
Hiasan lemarinya bagus yakk..
Ji Soo selesai berkemas dan hendak pergi kerja. Ia menghampiri Yeo Joo yang sedari tadi menutup wajahnya dengan selimut. Ji Soo memastikan sekali lagi, apa Yeo Joo benar-benar tidak pergi bekerja. Ia menarik selimutnya dan tampaklah wajah suram Yeo Joo. Gadis itu tidak mengatakan apapun. Ji Soo pun pergi. Ia menggeleng kesal pada Yeo Joo.
Yeo Joo kembali menarik selimutnya begitu Ji Soo pergi.
Jin menghela nafas. Ia melihat ponselnya dan terkejut karena Ji Soo menelponnya. Ia bertanya apa Ji Soo tidak marah lagi? Ji Soo tidak menjawab, ia hanya ingin memberitahu bahwa Yeo Joo tidak masuk kerja. Alex datang dengan secangkir minuman ditangannya terkejut mendengar nama Bunny disebut.
Ji Soo tidak tahu penyebab mengapa Yeo Joo tidak masuk. Dia tidak mau menceritakan hal itu padanya. Ia pun menutup teleponnya karena sudah selesai bicara. Jin berteriak, “Ji Soo! Ji Soo! Hei!”

(Eciee~~ ada yang lagi marahan yooo~~ Hahaha.. Diriku tidak pernah ngambek kayak Ji Soo)
Alex penasaran, apa Yeo Joo tidak datang? Kenapa? Apa dia sakit? Kei diam sibuk mendengar percakapan keduanya (haha, siapa tau dapat info). Jin menggeleng tidak tahu. Kei memasang wajah kecut dan kecewa.
Yeo Joo membuka selimutnya. Ia bertekad, “Yah! Aku tidak boleh merusak hariku hanya karena seorang pria.” Ia akan menulis novelnya. Yeo Joo turun dari tempat tidur dan membuka laptopnya. Ia sedikit merapikan rambutnya dan mulai mengetik.
Yeo Joo dan Ji Soo berjalan di lorong cafe Woo Min (Rambutnya Ji Soo udh dipotong pendek yaww~~). Keduanya terkejut melihat cafe dalam keadaan berantakan dan Woo Min yang terduduk dengan luka diperutnya. Woo Min mengatakan para pemburu menemukan tempat mereka dan menyerang mereka. Ia menasehati keduanya untuk berhati-hati, para pemburu mengetahui banyak hal tentang mereka dari yang diduga.
Yeo Joo dan Ji Soo berpandangan, terdengar bunyi. Ji Soo menyuruh Yeo Joo menjaga Woo Min dan ia pergi menghadapi para pemburu.
Ji Soo menebas seorang pemburu dan tiba-tiba peluru ditembakkan ke arahnya dari belakang. Ji Soo kesakitan namun ia berhasil mengalahkan pemburu yang menembaknya. Ia pun terjatuh tepat disaat Yeo Joo datang.
Ji Soo memberikan kata-kata terakhir, “Jangan pernah percaya pada manusia. Jangan pernah.” Yeo Joo terkejut, “Ji Soo!” Ia menyadari ada orang lain yang melihatnya.
Yeo Joo menemukan Kei dibalik tembok. Ia menunjukkan cakarnya. Kei bicara, “Pria itu.. Pria dari toko kuku itu.. Berhati-hatilah padanya. Dia sebenarnya..” Kei menatap Yeo Joo.
Dan suara dering ponsel membuat ceritanya bersambung (wkk~~ tu ponsel seharus’a nonaktif kalog dia lagi nulis biar ga ganggu -_-). Yeo Joo melihat ada telepon dari Alex. Yeo Joo bingung antara mengangkatnya atau tidak.
Alex menanyakan kondisi Yeo Joo, apa dia tidak enak badan? Yeo Joo mengiyakan. Alex bertanya mengenai kelas kuku hari ini, apa Yeo Joo akan membolos? Yeo Joo sesaat bimbang. Ia menyentuh buku catatan dari Alex. Ia akan pergi ke kelas. Alex tersenyum, ia lalu menutup pembicaraan.
Yeo Joo bingung. Ia mengacak rambutnya.
Sepasang kekasih datang ke Paris. Jin mengenali wanita itu. Wanita itu pernah datang dengan orang yang berbeda dari yang sebelumnya. Wanita itu pun memperkenalkan pacarnya, Park Hee Cheol. Jin pun mengajak pria itu pergi.
Wanita itu mendekati Alex. Ia meminta agar Alex tidak memberitahu pada seseorang bernama Joon Young kalau ia datang dengan pria tadi. Wanita tadi pun pergi. Alex tampak bingung begitu juga dengan Jin sedangkan Alex menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara, “Wae?”
Kelas kuku Yeo Joo baru berakhir. Langkah Yeo Joo semakin lambat begitu melihat Jin sudah berada didekat meja resepsionis. Jin menyapa. Yeo Joo bertanya apa yang dilakukan Jin disana. Jin ternyata disuruh oleh Alex untuk datang, karena Alex tahu ada sesuatu yang membuat Yeo Joo khawatir. Yeo Joo menghela nafas, ia lalu mengajak Jin makan.
Yeo Joo kesal, “Dasar kau ini. Kau datang kemari untuk memeriksaku tapi aku harus mentraktirmu makan siang? Dimana pacarmu? Kenapa kau sendirian?” Raut wajah Jin berubah, ia berpikir harus putus dengan Ji Soo. Yeo Joo terkejut, selama ini keduanya begitu mesra. Jin memberi alasan, ia terlalu atraktif untuk berkencan dengan Ji Soo juga banyak gadis yang mendekatinya dan ia tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja.
Ia pun menceritakan kejadian itu, di klub ia berbicara dengan seorang gadis dan Ji Soo marah karena itu. Yeo Joo kesal, "Apa kau disini untuk bercanda denganku?" Yeo Joo menghela nafas, saat ini ia tengah pusing. Jin bertanya, "Sebenarnya ada apa denganmu? Hari itu kudengar kau pulang begitu larut." Yeo Joo menghela nafas dan menceritakan kejadian itu.
Jin terkejut, "Alex dan Direktur?" Ia berpikir, mungkin Alex memiliki urusan dengan Direktur. Yeo Joo kesal, ia sudah menunggu didepan rumahnya selama 3 jam. Jin terdiam. Yeo Joo juga menceritakan mengenai penemuan foto di dompet. Maka dari itu ia tidak ingin membicarakan hal mengenai Alex, ia akan melupakannya. (Jadi merinding..)
Yeo Joo meminta maaf karena ia bolos kerja tanpa pemberitahuan. Mi Rye tidak mempermasalahkan hal itu. Ia menanyakan kondisi Yeo Joo. Yeo Joo mengangguk, ia sudah baikan. Mi Rye pun memberi mereka semangat untuk bekerja. Ia pun pergi.
Alex menyentuh pundak Yeo Joo dan membuat gadis itu sedikit terkejut. Alex memastikan kondisi Yeo Joo. Yeo Joo tersenyum tipis, ia benar-benar sudah baikan. Kei memandang Yeo Joo yang berdiri disampingnya. Yeo Joo tidak memperhatikan hal itu, ia pun segera pergi ke dapur. Alex dan Kei pun kembali kemeja masing-masing. Jin berdiri diam, ia merasa aneh dengan suasana itu.
Jin menghampiri meja Kei. Alex pergi. Jin dengan ragu-ragu bertanya pada Kei, "Kei, apa itu benar? Kalau Alex dan Direktur pacaran.." Kei menatap Jin, "Siapa yang bilang?" Jin tersenyum, "Aku hanya.." Ia hendak pergi tapi Kei menahan lengannya.
Kei menanyakan alasan mengapa Yeo Joo terlihat begitu tertekan. Jin berpura-pura tersenyum, pertanyaannya tadi tidak ada hubungannya dengan Yeo Joo.
Ia lalu berdiri. Kemudian menggelengkan kepalanya, "Dia begitu jeli."
Alex dan Yeo Joo baru keluar dari dapur dan Jin kembali ke meja kerjanya. Tiba-tiba datang dua orang wanita. Wanita yang kemarin datang bersama pacarnya dan Joon Young. Joon Young bertanya dengan siapa wanita yang disampingnya datang ke Paris kemarin? Apa Pria itu (Hee Cheol)? Wanita itu membantah, ia datang dengan rekan kerjanya. Joon Young kesal, ia tahu wanita itu berkencan dengan Hee Cheol. Alex menenangkan, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Wanita yang ternyata bernama Yeon Hee bercerita kalau ia tidak tahu apa yang terjadi. Mereka sudah menjadi teman sekamar sejak kepindahannya ke Seoul setelah tamat SMA. Dan Joon Young berubah menjadi aneh sejak ia berkencan dengan Hee Cheol. Dia selalu menggosipkannya dan beberapa hari yang lalu ia kehilangan cincin yang diberikan Hee Cheol padanya. Ia akhirnya tahu bahwa Joon Young membuang cincin itu.
[Flash Back] Yeon Hee kesal karena Joon Young membuang cincinnya seolah benda itu bukan apa-apa. Joon Young bangun, menurutnya Yeon Hee tidak membutuhkan cincin itu. Yeon Hee bingung dengan sikap Joon Young yang tiba-tiba berubah. Joon Young tersenyum sinis, mereka berdua tidak serasi, pria itu membuatnya jijik. Yeon Hee dengan tenang menyuruh Joon Young menjaga ucapannya. Yeon Hee kesal, ia mengatakan yang sebenarnya. Perhatian yang diberikan pria itu pada Yeon Hee.. Yeon Hee yang tak ingin mendengar lanjutannya memutuskan untuk pergi.
Joon Young bangkit berdiri dan menahan lengan Yeon Hee. Ia menahan Yeon Hee agar tidak menemui Hee Cheol lagi. Ia memohon. Sesuatu mungkin terjadi jika Yeon Hee pergi.
Ternyata kejadian itu di hari ia dan Hee Cheol ke Paris. Apa Hee Cheol terlihat seperti pria yang jahat? Alex dan Jin berpandangan. Yeon Hee takut kehilangan pacar juga sahabatnya. Ia tidak ingin kehilangan keduanya.
Disisi lain terlihat Joon Young yang bercerita pada Kei dan Yeo Joo. Ia sedikit kesal karena Yeon Hee merahasiakan hal itu darinya padahal ia melakukannya demi Yeon Hee. Kei menyambung, menurutnya Joon Young cemburu. Yeo Joo mencoba menjelaskan, maksud Kei teman dan pacar itu berbeda. Dan ia menyarankan agar Joon Young menjauh dari keduanya. Joon Young kesal, apa Yeo Joo memihak padanya karena dia pria?
Kei kesal, menurutnya Hee Cheol memiliki kepribadian yang baik juga sopan santun dan tampan. Joon Young menyahut, "Semuanya. Gayanya, kepribadiannya, penampilannya.. aku benci semua hal itu. Semuanya." Kei dan Yeo Joo menghela nafas. Keduanya berpandangan.
Pegawai Paris kembali kumpul di cafe Woo Min. Jin memberikan pendapat mengenai kasus Yeon Hee, "Kudengar bila seorang gadis memiliki pacar, dia berhenti memperhatikan temannya. Kurasa itu benar. Mereka tadinya dekat tapi lihatlah bagaimana sekarang." Mi Rye membuat sedikit kesimpulan, "Kupikir temannya punya masalah." Ia lalu menanyakan pendapat Kei. Kei memberikan pendapat, one side love (cinta bertepuk sebelah tangan).
Ia lalu memberi keterangan, "One side love biasanya di ekspresikan dengan menjadi pemarah." Alex menyambung, "Dan itu mungkin lebih menyakitinya karena dia melihat pria itu mencintai orang yang dikenalnya." Kei melirik Yeo Joo (Cieee~~). Dan Jin hendak meluruskan, apa maksudnya Joon Young menyukai Hee Cheol? Tapi dia menyatakan kalau dia membenci semua hal tentang pria itu. Kei menyambung, 2 negatif menjadi positif (tapi kalau menurut sifat magnet keduanya bertentangan).
Mi Rye pun memutuskan untuk menanyakannya langsung pada Joon Young. Tapi, apa dia mau mengaku? Alex memberi saran, mereka perlu melihatnya sendiri.

(Dari tingkah laku kita bisa mengetahui kebenaran).

Alex memberi saran pada Yeon Hee, double date. Karena dengan itu mereka bisa melihat perasaan Joon Young yang sebenarnya. Dan setahu Alex Joon Young sering mengikuti Yeon Hee bahkan saat berkencan. Jika Joon Young punya seseorang yang menemaninya mungkin dia tidak akan memperhatikan Yeon Hee. Yeon Hee berpikir, ia setuju tapi siapa yang akan menjadi korban? (Wkkk~~ korban apaan neng-_-) Keduanya menatap Kei. Kei terbelalak karena ditatap seperti itu.
Yeo Joo tengah menempelkan wajahnya ke meja. Jin datang membawa minuman kaleng. Ia bercerita tentang double date itu. Ia mengira Kei tidak akan melakukannya. Yeo Joo tidak bereaksi. Jin menduga kalau Yeo Joo masih depresi karena Alex. Yeo Joo bertanya, apa Jin tahu apa yang membuatnya sangat marah? Yeo Joo menjawab sendiri pertanyaannya, "Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku." (kita sama *tos*)
Jin menaruh minuman kalengnya dikepala Yeo Joo karena gadis itu perlu mendinginkan dirinya. Ia percaya Yeo Joo bisa melaluinya dengan baik dengan minuman itu dikepalanya. Jin pun pergi. Yeo Joo berteriak, "Jin.." "Kau tidak bisa melakukan ini. Jin!"
Ji Soo turun dari mobilnya. Ia hendak pergi begitu melihat Jin dihadapannya. Jin mengajak Ji Soo bicara.
Jin dan Ji Soo bicara ditaman bermain. Ji Soo bertanya apa yang ingin dibicarakan Jin. Jin menghela nafas. Ia lalu bertanya, “Haruskah kita mengakhiri hubungan ini?” Ji Soo terkejut. Jin mengaku bersalah hari itu, tapi ia tidak ingin bertengkar hanya karena hal kecil. Ji Soo terbata-bata, “Jin..” Jin tidak seperti Yeo Joo, ia bisa mengendalikan perasaannya dan ia tidak ingin menempel pada orang yang membencinya, itu memalukan. Jin tersenyum, ia menepuk pundak Ji Soo. Ia bahagia bersama gadis itu.
Hahaha, ternyata tadi itu hanya akting karena begitu Jin membelakangi Ji Soo ia tersenyum bangga, “Tadi aku begitu keren.” Ujarnya dalam hati.
Dan ternyata Ji Soo menyetujui perpisahan itu. Jin terkejut, “Ha? Bukan itu yang kuharapkan.” Ji Soo berteriak kesal, “Pergi! Pergilah kau Idiot!” Jin terkejut, ia kelabakan, “Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan?”
Dan tiba-tiba beberapa preman datang. Ia bertanya apa yang terjadi? Apa mereka sedang syuting drama? Ji Soo ketakutan, ia berlindung dibalik Jin. Preman itu memegang pundak Jin, “Hei, kau seharusnya tidak membuat wanita menangis.” Jin berpura-pura berani, “Siapa kalian?” Preman itu seperti mengejek, “Kami? Karena kalian berdua bertengkar, kami hanya ingin bergabung dalam drama menyedihkan ini. Bagaimana menurutmu, manis?” Preman itu menyentuh rambut Ji Soo. Jin menyingkirkan tangan preman itu. Preman itu tidak suka dan memukul Jin.
Jin jatuh. Ji Soo menendang preman itu dan menghampiri Jin. Anak buah preman itu datang dan menahan kedua tangan Ji Soo, tapi gadis itu dengan mudah melumpuhkan mereka.
Jin terkejut melihat hal itu. Ia tidak bisa mengatakan apa-apa. Ji Soo kesal, ia tidak akan melepaskan preman-preman itu jika mereka melakukannya lagi.
Hee Cheol menghampiri Joon Young dan Yeon Hee. Ia meminta maaf karena terlambat. Joon Young dengan ketus bertanya, “Kau tak bisa datang lebih awal?” Hee Cheol meminta maaf sekali lagi. Yeon Hee mengatakan kalau mereka juga baru datang. Joon Young mengajak mereka pergi. Yeon Hee segera menahan, masih ada satu orang lagi. Dan orang itu adalah Kei.
Jin memberi saran untuk double date itu, “Baik-baiklah dengannya. Dalam keadaan apapun, kau tidak boleh dingin.” Dan Alex juga memberi saran, “Tapi jangan terlalu baik. Itu akan membuatmu sulit jadi jangan melampaui batas. Mengerti?”
Kei merasa risih. Tapi ia tetap menjalankan tugasnya. Ia menyalam Hee Cheol. Joon Young masih tidak mengerti yang sebenarnya. Kei mengatakan kalau ia meminta pada Yeon Hee untuk bergabung dengan mereka. Ia ingin mendapat udara segar, dan ia sedikit tertarik pada Joon Young (Ahjussiiiii~~~ Jangan selingkuhhh!!). Joon Young pun mengajak mereka pergi.
Hee Cheol dan Yeon Hee berjalan dengan mesra sambil memegang cotton candy. Dan dibelakang terlihat Joon Young yang memperhatikan keduanya. Kei memperhatikan arah pandangan Yeon Hee. Ia teringat perkataan Jin.
“Karakteristik dari gadis yang jatuh cinta diam-diam. Pertama, ingatan yang detail. Dia tahu semua hal tentangnya. Seperti dimana pertama kali dia bertemu dengannya atau warna yang dia sukai. Beberapa gadis bahkan mengingat semua lelucon yang pria itu buat.”

(Jiahhh~~ Bukan gue banget.. Hahaha, saya cuman ingat pertama kali bertemu.. dan hal-hal yang disukainya, saya tidak tahu-_-)
Kei berdiri disamping Joon Young. Ia berusaha menggali informasi, “Kudengar kau dan Park Hee Cheol sudah lama saling mengenal.” Joon Young menjawab singkat, “Ya.” Kei bertanya, “Kalian berasal dari kampung halaman yang sama, kan? Lalu kapan kalian pertama kali bertemu?” Joon Young menatap Kei, “Ya.. Aku tidak ingat.” Ia lalu meninggalkan Kei yang terlihat frustasi. Karakteristik gadis yang jatuh cinta diam-diam kembali dikemukakan oleh pakar cinta Paris, Jin.
“Karateristik kedua dari gadis yang jatuh cinta diam-diam. Bahkan jika hal yang kecil bagi orang lain, itu bisa jadi hal spesial baginya jika pria itu bisa menyentuhnya. Misalkan dia menyimpan tiket film yang ditontonnya bersama pria itu. Atau menyimpan bunga mawar yang diberikan pria itu meskipun bunganya sudah layu.”

(Hahaha, bukan kebiasaan gue-_-;; kalog punya barang yang berharga paling seminggu udah ilang._.)
Yeon Hee terihat bermesraan dengan pacarnya dan dibelakang Joon Young memperhatikan keduanya. Kei menyentuh Hee Cheol. Pria itu pun berdiri didepan Kei. Kei memberi saran untuk memberikan souvenir untuk para gadis. Hee Cheol tersenyum, ia setuju. Ia lalu menyuruh keduanya untuk memilih.
Yeon Hee memilih sebuah bando dengan hiasan pita diatasnya. Hee Cheol menyuruh Joon Young untuk memilih. Joon Young tidak mau. Hee Cheol akhirnya mengambil bando yang sama dengan warna berbeda dengan Yeon Hee dan memasangkannya ke kepala Joon Young.
Joon Young sepertinya terkesima. Ia menyentuh bando itu dan menatap wajahnya di cermin. Ia tersenyum tipis, sesaat. Kei memperhatikan hal itu.
Dan suara Yeon Hee yang memastikan bahwa Hee Cheol akan membelikannya benda itu membuatnya melepaskan bando itu. Kei terkejut, “Kenapa? Itu terlihat manis padamu.” Yeon Hee memberikan bando itu pada Kei, tidak jadi. Ia lalu pergi.
Alex masuk ke Paris lalu mengambil sebuah buku diatas kasir. Ia tersenyum melihat Yeo Joo yang berlatih keras. Yeo Joo tersenyum, “Tidak ada orang disini jadi benar-benar tenang. Apa yang kau lakukan disini?” Alex beralasan kalau bukunya tertinggal. Yeo Joo mengangguk mengerti.
Alex duduk di hadapannya. Ia memperhatikan kuku model tangan yang dipakai Yeo Joo. Ia menyarankan untuk memberi warna yang gelap untuk model tangan itu. Yeo Joo mengangguk. Ia mulai latihan lagi. Alex mengajak Yeo Joo makan karena ia belum makan siang.
Alex mengatakan ia bisa membeli makanan yang lebih baik tapi Yeo Joo tidak keberatan dengan makanan yang sekarang. Ia pun berjalan mendahului Alex.
Alex memanggilnya, “Bunny..” Yeo Joo berhenti. Alex bertanya, “Apa kau marah padaku?” Yeo Joo membantahnya. Hening sesaat terjadi. Yeo Joo bertanya, “Alex, apa mungkin.. Kau punya pacar?” Alex mengalihkan, apa Yeo Joo jatuh cinta? Yeo Joo membantahnya, ia menunduk. Alex menjawab kalau ia tidak memiliki pacar (orang sekeren ahjussi tak punya pacar? o.O)
Yeo Joo berjalan lagi. Alex menahan lengannya. Tali sepatu Yeo Joo terlepas, jadi ia mengikatnya. Jika tidak Yeo Joo bisa saja jatuh. Yeo Joo menahan perasaannya. Ia lalu bertanya, “Kenapa kau begitu baik padaku?” Alex berpikir sejenak. Ia lalu, “Karena kau seperti adik bagiku. Kenapa? Kau tidak suka aku memperlakukanmu seperti anak kecil?” Ia lalu mengelus rambut Yeo Joo. Yeo Joo menepis tangan Alex. Ia lalu beralasan harus kembali ke Paris. Alex bingung melihatnya.
Yeo Joo berlari dan berhenti untuk duduk di halte. Ia menelpon seseorang, siapa lagi kalau bukan Ji Soo. Ia lalu bicara, “Ji Soo-ya..” Ji Soo bingung dengan nada suara Yeo Joo, “Apa kau menangis?” Yeo Joo cerita, “Dia.. Alex.. Dia bilang aku seperti adik baginya.” Yeo Joo menangis terisak, “Dia tidak menyukaiku. Dia tidak berpikir kalau aku spesial baginya. Dia baik padaku karena baginya aku ini seperti adiknya. Itu alasannya.” Air mata Yeo Joo berjatuhan, “Ji Soo, hatiku sakit. Hatiku sakit, Ji Soo-ya.” Yeo Joo lalu menutup teleponnya.
[Keep the Faith Nail]
Yeon Hee dan Hee Cheol ber-selca ria. Dari jauh Joon Young menatap kebersamaan mereka. Kei datang dengan dua eskrim di tangannya. Ia menghela nafas karena melihat Joon Young memperhatikan keduanya. Ia lalu bertanya, “Apa mereka begitu mengganggumu?” Joon Young menanyakan alasan kenapa Kei melakukannya. Ia tahu Kei tidak tertarik padanya. Kei mengaku sudah mencoba yang terbaik, apa begitu buruk? Joon Young mendengus kesal beberapa kali.
Pasangan itu menghampiri Kei dan Joon Young. Yeon Hee mengajak Joon Young menaiki wahana tapi Joon Young menolak, dia lelah. Dan karakteristik yang ketiga, sentuhan bersahabat.
“Nafas dibahunya, rasa dari detak jantungnya. Disentuh oleh pria yang disukainya akan membuatnya gila.”

(Wkkk~~ Gue ngaku, yang ini gue banget..)
Kei mendapat ide, ia akan menaiki wahana itu tapi dengan Yeon Hee. Ia meminta izin dari Hee Cheol dan pria itu mengizinkan. Kei pun menarik Yeon Hee pergi sedangkan gadis itu masih kebingungan. Hee Cheol dan Joon Young pun menaiki wahana itu bersama.
Kei dan Hee Cheol duduk terpisah. Yeon Hee heran. Kei beralasan dengan begitu Yeon Hee bisa mengambil foto Hee Cheol.
Permainan dimulai. Kei memberi tanda dengan menaruh lengannya di bahu Yeon.
Hee Cheol mengerti tanda yang diberikan Kei. Joon Young duduk disampingnya sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya. Hee Cheol pun menaruh lengannya di bahu Joon Young dan gadis itu langsung menepisnya.

(Udah pernah naik wahana kayak gitu.. Gak terlalu mengerikan sampe bikin teriak pun -.-)
Di luar wahana.. Joon Young protes karena Hee Cheol tadi memegangnya. Hee Cheol melirik Kei. Ia hendak menjawab tapi Kei memotongnya, ia hanya berniat menenangkan Joon Young yang ketakutan. Dan Joon Young terlalu berlebihan, sungguh aneh. Apa Joon Young punya perasaan pada Hee Cheol? Joon Young mendengus, “Sulit dipercaya..” Ia lalu pamit pada Yeon Hee, ia tidak tahan berlama-lama disitu. Kei menahan lengan Joon Young sehingga tas gadis itu jatuh. Joon Young mengambil tasnya lalu pergi. Yeon Hee terkejut. Kei hanya bisa menghela nafas.
Kei melihat ponsel Joon Young terjatuh dan mengambilnya. Yeon Hee mengenali ponsel tersebut. Kei melihat isinya, ada foto Joon Young dan.. Yeon Hee yang tertidur. Joon Young yang datang segera mengambil ponselnya. Suasana menjadi canggung.
Kei dan Joon Young ke Paris. Di luar Kei memastikan, “Kau benar-benar tidak akan pulang?” Joon Young merasa tidak enak, “Kau lihat bagaimana ekspresi Yeon Hee. Dia mungkin sudah tahu bagaimana perasaanku padanya sekarang. Bagaimana aku bisa bersikap seperti tidak ada yang terjadi?” Kei menghela nafas lalu menarik pintu Paris. Keduanya masuk.
Yeo Joo masih disana, duduk sambil merenung. Kei menyadarkan Yeo Joo dari lamunannya. Yeo Joo berdiri kemudian membungkuk. Ia terkejut melihat Joon Young. Yeo Joo lalu mengatakan kalau ia sedang latihan. Ia lalu memberi salam pada Joon Young. Kei pun mempersilahkan Yeo Joo untuk melanjutkan latihannya. Yeo Joo mengangguk. Kei dan Joon Young pun pergi. Yeo Joo duduk kembali dan melanjutkan kegiatannya dengan wajah yang kusut.
Kei membereskan sofa diruang ganti. Ia sudah menyalakan pemanas dan jika Joon Young membutuhkan sesuatu, ia ada dilantai atas. Kei hendak pergi tapi Joon Young bicara sehingga pria itu kembali duduk. Joon Young curhat, “Yeon Hee.. Dia pasti terkejut.. Dia mungkin berpikir dia sudah dibodohi. Dengan perasaan ini, aku bertingkah seperti aku ini teman terbaiknya. Kau juga berpikir kalau aku beneran aneh, kan?” Kei menggeleng.
Joon Young melanjut, “Aku tak bisa mengendalikan diriku. Ini bukan seperti aku bisa menghentikan perasaanku ini, kau tahu.”
[Flash Back] Keduanya pertama kali bertemu di SMP. Yeon Hee mengejar Joon Young. Ia memperkenalkan dirinya, Lee Yeon Hee.
Saat mereka belajar. “Dia segalanya bagiku. Aku bukan gadis yang ceria tapi dia begitu baik padaku. Dia selalu tersenyum padaku dan kami menjadi teman baik.
Saat keduanya mendengarkan musik dipinggir sungai. “Aku sangat senang gadis cantik dan populer menjadi teman baikku. Aku mencoba menyembunyikan perasaanku tidak peduli apapun agar aku bisa tetap disampingnya.” Yeon Hee tertidur dan kepalanya jatuh tersandar dibahu Joon Young. Joon Young menatap Yeon Hee lalu menggenggam tangan gadis itu.
Raut wajah Joon Young sedih, “Apa kau tahu bagaimana rasanya jatuh cinta diam-diam pada seseorang? Moodku selalu berubah tiap detik dan waktu. Kadang, aku merasa mau gila. Rasanya menyesakkan. Tapi, terkadang aku merasa sangat bahagia, berpikir aku bisa menunggu, bukan 10 tapi 100 tahun untuknya.” Kei tersenyum tipis, sangat tipis.
Kei berhenti disamping Yeo Joo yang sudah selesai latihan. Kei memberitahu bahwa Joon Young akan menginap sampai subuh. Yeo Joo mengerti. Ia pun pamit. Baru beberapa langkah Kei sudah memanggilnya, “Beanie..” Yeo Joo berbalik, “Ya?” Kei terdiam. Ia lalu mengatakan nothing.. Yeo Joo merasa aneh tapi ia tetap pergi.
Kei menatap kepergian Yeo Joo dengan raut wajah sedih.
Yeo Joo tengah mengepel. Alex datang. Ia hendak mengatakan sesuatu tapi Jin tiba-tiba datang. Ia bertanya, “Apa kau tahu Ji Soo bisa bela diri?” Yeo Joo mengiyakan. Alex berjalan keluar. Yeo Joo menambah, “Dia master hapkido.” Jin tersenyum senang, “Aku menambahkan satu hal pada tipe idealku. Gadis manis, suka kucing.. dan bisa bela diri!” Yeo Joo tersenyum. Jin menepuk bahu Yeo Joo, “Kau seharusnya belajar bela diri juga.” Jin kembali ke mejanya. Yeo Joo tahu, Jin pasti sangat senang. Ia lalu melihat keluar jendela.
Bunganya cantik ya..
Ada Kei dan Alex yang tengah berbicara (kayak’a gue baru liat scene khusus alex & kei ngomong). Kei menceritakan mengenai double date itu. Alex juga bercerita tentang tes warna yang ia ajukan pada Joon Young dan gadis itu memiih warna putih dan hijau. Itu berarti dia setengah mati dan sangat membutuhkan bantuan. Kei menyarankan agar mereka membicarakan hal itu dengan Yeon Hee. Alex lebih setuju jika mereka diam dan melihat bagaimana reaksinya, akan aneh jika orang ketiga ikut campur. Kei mengangguk setuju.
Joon Young pulang dan terkejut mendapati Yeon Hee yang masih dirumah. Yeon Hee dengan wajah yang muram bertanya dimana Joon Young tidur semalam. Joon Young memberanikan diri untuk duduk disamping Yeon Hee. Ia menjawab dirinya tidur disuatu tempat. Yeon Hee bertanya, “Alasan kau kasar pada Hee Cheol karena aku?” Joon Young meminta maaf karena membuat Yeon Hee takut.
Yeon Hee bertanya, “Bagaimana perasaanmu jika aku itu kau? Tidakkah kau berpikir kau merasa ketakutan dan di khianati?” Joon Young terkejut. Yeon Hee melanjutkan, “Tapi aku tidak merasa seperti itu.” Ia lalu mendekatkan dirinya pada Joon Young lalu menggenggam tangan sahabatnya itu, “Karena itu kau, Joon Young. Aku merasa, lebih mengerikan bila kehilanganmu.” Joon Young sedikit tersentuh. Yeon Hee mengatakan kabar pertunangannya, hari Jumat dan ia ingin Joon Young datang.
Joon Young menarik tangannya. Yeon Hee mengatakan akan pindah jika Joon Young tidak suka. Joon Young menatap Yeon Hee. Jika Joon Young tidak suka, maka ia bukanlah temannya lagi. Ia lalu berdiri. Joon Young juga, “Kau tak perlu melakukannya. Aku saja yang pindah. Aku tahu kau benci pindah, Yeon Hee (aku juga L ).” Joon Young pun pergi sambil membawa tasnya.

(Huaa >.< Kenapa pada ngebicarain pindah sih? Jadi teringat, waktuku dirumah ini cuman beberapa minggu lagi T.T)
“Itu terakhir kali aku melihatnya. Sepulang dari kerja, dia sudah membereskan barang miliknya dan pindah. Itu memang keegoisanku yang ingin tetap menjadi teman baik. Bagaimanapun, aku mengundang keluarga Paris ke pesta pertunanganku. Ini memang bukan pesta besar, tapi kami ingin beberapa orang datang untuk memberkati kami.” Ujar Yeon Hee. Alex berjanji, mereka akan hadir. Yeon Hee pun pulang.
Alex mengantar Yeon Hee. Kei yang masih berada disana menatap Yeo Joo yang tengah melayani pelanggan. Ia lalu menghela nafas.
Joon Young menarik kopernya. Ia berada di stasiun kereta api. Ia kemudian duduk disalah satu bangku. Joon Young mengeluarkan ponselnya dan melihat foto dirinya dan Yeon Hee.
Joon Young teringat saat ia dan Yeon Hee baru menempati apartemen mereka yang sekarang. Yeon Hee menyuruh Joon Young berjanji jika sudah punya pacar tidak boleh mengabaikannya, ia akan mengganggu Joon Young dan pacarnya. Joon Young tersenyum, itu hal yang ingin dikatakannya. Ia mendorong kepala Yeon Hee dengan jari telunjuknya. Mereka tertawa.
Berikutnya, foto ia dan Joon Young mengenakan topi ulang tahun. Yeon Hee membawa tart dengan lilin yang menyala. Ia memberi ucapan selamat karena Joon Young sudah bekerja. Joon Young sedikit kesal karena itu bukan ulang tahunnya. Yeon Hee tahu, sulit mencari pekerjaan akhir-akhir ini jadi hal itu lebih layak dirayakan daripada ulang tahun. Ia lalu menyuruh Joon Young meniup lilin. Gadis itu pun meniupnya.
Foto berikutnya, ketika Yeon Hee tidur. Saat itu petir menggelegar. Dan suara petir itu membangunkan Joon Young. Joon Young berbalik dan tidak mendapati Yeon Hee. Ia lalu menarik selimut dan terlihat Yeon Hee yang meringkuk. Ia merasa sedikit lega. Wajah Yeon Hee terlihat ketakutan. Ia pun membelai wajah sahabatnya dan tersenyum. Kemudian meringkuk sama seperti Yeon Hee.
Joon Young menangis mengingat semua kenangan itu..
Alex dkk menepati janji untuk menghadiri acara pertunagan Hee Cheol dengan Yeon Hee. Hee Cheol berterima kasih atas kehadirannya. Alex berterima kasih karena telah mengundang mereka dan memuji Yeon Hee yang terlihat cantik. Yeon Hee hanya menunduk, ia merasa kurang bahagia. Jin dan Yeo Joo menyadari hal itu.
Semua meminum minuman. Mereka akan memulai acara. Hee Cheol pun memasukkan cincin ke jari Yeon Hee. Jin berbisik pada Yeo Joo, ia ingin tahu berapa harga cincinnya karena ia akan memberikan cincin seperti itu pada Ji Soo. Hee Cheol mengucapkan janji, "Aku, Park Hee Cheol, akan selalu menghargai Lee Yeon Hee, wanita yang kucintai dan tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungi cinta kita." Semua bertepuk tangan. Tampak ada satu kursi kosong didepan sepasang kekasih itu.
Sekarang giliran Yeon Hee, "Aku, Lee Yeon Hee.." Sejenak tampak ragu, "Aku, Lee Yeon Hee.." Alex dkk merasa aneh. Yeon Hee menatap kursi kosong itu. Wajahnya sedih. Ia meminta maaf pada Hee Cheol. Ia tidak yakin akan bahagia setelah meninggalkan Joon Young seperti itu. Ia meminta maaf lalu pergi.
Alex dkk hendak mengejar tapi Hee Cheol melarangnya. Ia merasa bersalah karena terburu-buru melakukannya, seharusnya ia memberi waktu lagi.
Yeon Hee berjalan keluar dan didepan pintu masuk ia bertemu dengan Joon Young yang membawa sebuket bunga. Joon Young terkejut dan menghampiri Yeon Hee, "Apa yang terjadi? Apa sudah selesai?" Yeon Hee menatap Joon Young lekat, "Joon Young.. Kau.." Joon Young meminta maaf karena terlambat, ia perlu menenangkan diri. Yeon Hee lalu memeluk Joon Young.
Dan ketiga pria plus satu wanita yang menyamar menjadi pria muncul. Mereka tersenyum melihat keduanya berpelukan.
Kei dan Alex akan membuat kuku khusus untuk dua sahabat itu. Kei bertanya model kuku yang diinginkan. Yeon Hee menyuruh Joon Young untuk memilih. Joon Young tersenyum, biasanya Yeon Hee yang memilih. Yeon Hee bingung, kapan? Ia pun menyadari kebiasaannya itu dan tersenyum malu. Semua orang pun tersenyum melihat tingkahnya.
Alex memberi saran, model Keep the Faith untuk persahabatan yang abadi. Keduanya berpandangan. Setuju. Alex dan Kei pun melakukan tugasnya.
Selesai! Keduanya menyukai kuku barunya.
Dan Hee Cheol datang. Yeon Hee sedikit terkejut. Joon Young menjelaskan kalau ia menelpon Hee Cheol dan memintanya untuk mentraktir mereka makan malam. Ia tahu Yeon Hee akan menyalahkannya karena sudah kehilangan pria itu, ia tidak tahan. Yeon Hee berdiri. Joon Young menyerahkan tas mereka pada Hee Cheol. Ia akan menghabisi Hee Cheol jika dia menyakiti Yeon Hee. Ia mengajak keduanya pergi. Dan ia menarik Kei untuk bicara berdua.
Joon Young menebak, Kei menyukai Bunny (Yeo Joo)? Kei heran, bagaimana Joon Young tahu? "Ada hal yang bisa kau lihat lebih baik dari kejauhan. Katakan padanya perasaanmu. Cinta itu seperti kucing liar. Kau akan tahu apa yang harus dilakukan setelah kau memberitahunya bagaimana perasaanmu. Jika kau memendam perasaan itu, itu hanya akan melukai hatimu dengan buruk. Kuharap kucingmu juga bisa lepas." ujar Joon Young memberi saran. Ia pun menyemangati Kei kemudian pergi.
Yeo Joo latihan dengan model tangan nya lagi. Jin memastikan sekali lagi kalau Yeo Joo tidak bergabung dengannya. Yeo Joo beralasan kalau disana berisik, pergi dan bersenang-senanglah dengannya.. Dan terlihat Kei yang uring-uringan menunggu percakapan keduanya selesai didekat tangga.
Jin membujuk lagi, "Ji Soo sangat mengkhawatirkanmu. Kudengar kau bahkan tidak bisa tidur. Kau ini memang perempuan keras kepala. Kenapa hanya itu saja yang manis darimu?" Yeo Joo kesal, ia sudah menyuruh Jin untuk tidak menyebutnya perempuan. Jin kesal, "Kau ini memang perempuan. Kau pikir kau ini salamander? Ayolah!" Yeo Joo kesal dan ingin memukul Jin tapi anak itu sudah keburu kabur. Dan Kei masih disana, mendengarkan percakapan mereka.
Yeo Joo beres-beres. Kei turun, "Beanie.." Yeo Joo terkejut seperti melihat hantu. Kei bertanya, "Kau ini perempuan?" Yeo Joo ketakutan. Kei masih tidak percaya dengan hal itu. Yeo Joo meminta maaf, ia akan berhenti besok jika Kei menginginkan hal itu. Yeo Joo membungkuk. Kei bertanya, "Berhenti? Siapa bilang kau boleh berhenti?"
Paling ga tahan liat ekpresi putus asa kayak gini..
Bawaan'a mau ikutan nangis :'(
Kei menyatakan perasaannya, "Aku tak mau jatuh cinta diam-diam lagi." Ia mengulangi kalimat yang sama. Ia lalu memeluk Yeo Joo dan mengulanginya lagi, "Aku tak mau jatuh cinta diam-diam lagi. Aku akan melakukan ini meski bila kupikir kau ini pria. Aku tak peduli jika kau suka pada Alex atau tidak."
BERSAMBUNG

Komentar:
Tema episode ini bikin teringat sama lagunya Zigaz Sahabat Jadi Cinta.. Hahaha :D And, foto kedua sahabat ini beneran cute deh~~

Kecewa banget sama peran Alex di episode ini. Kenapa dia cuman menganggap Yeo Joo sebagai adiknya? Kenapa lo bikin gue mewek sampe tengah malam? Tega banget deh T.T Entah kenapa ga dapat feel nya Yeo Joo di episode ini. Apa itu karena gue kagak pernah di PHP-in? Please, someone PHP-in gue.. Biar gue tahu gimana rasanya.. Wkkkk~~
Episode ini perannya Kei di perbanyak. Hahaha, setidaknya gue bisa berlama-lama menatap wajah ahjussi berkumis tipis yang keren.. Dan diriku masih bingung.. Pemeran utamanya siapa sih? Kenapa scene om berkumis dan om PHP (baca: Alex) sama rata? Huaaa >.< Semoga di episode episode mendatang scene Kei di perbanyak deh..

Dan kenapa rasanya cepat banget episode 6? Aku sempat berpikir kalau ini episode 4.. Hahaha.. Semoga kalog misalkan dibuat sekuel episode nya di perbanyak, 2x lipat.. Wkkk~~ Kenapa harapan gue banyak banget ya? XDD
Dan buat Ji Soo.. Ternyata lo gak cuman imut, suka kucing, dan cewek imut yang suka kucing tapi juga lo keren.. Kirain Jin yang badannya besar bisa ngalahin tu preman ternyata kalah.. Hahaha, semoga Jin lebih bisa meng-ekspresikan perasaannya. Kalog ga mau putus ya bilang ga mau putus, jangan sok jual mahal -.- Juga, lo harus latihan bela diri biar ga kalah saing sama Ji Soo. kkk

PREVIEW:
Ternyata tidak hanya Kei yang mendengar kata-kata Jin. Ada orang lain. Siapakah orang itu? Apakah dia Alex? Atau Mi Rye? Atau mungkin Woo Min?

Episode berikutnya mereka akan menangani dua orang lansia yang saling mencintai. Dari situ kita akan belajar arti dari ketulusan dan pengorbanan.
Alex dan Yeo Joo bahkan sampai menyamar menjadi dokter hanya karena permintaan dari lansia itu.
Kei mengundurkan diri. Dia menitipkan surat di meja dan juga di loker Yeo Joo.
Yeo Joo tersentuh membaca surat dari Kei. Ada juga boneka kelinci, lebih tepatnya gantungan kunci disana.

Di episode 7 akan ada kisseu di akhir episode.. Hahaha~~ Gue udah nungguin yang ini.. Ahjussi berkumis, good luck~~^^ *ingat umur gles -_-*

Previewnya sudah panjang kan? Hahaha :D Sorry kalog pic preview sedikit karena preview di end ep 6 hanya sedikit. ciao ciaooo~~ :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar