=PART 1=
Kang Hwi, Tae Ik dan Go Dong tiba di Full House. Kang Hwi berteriak memanggil Man Ok untuk memberitahu kalau mereka sudah pulang. Go Dong merasa cemas sambil memandang ke arah rumah, dia bergumam apa Man Ok sudah menemukan jam tangan itu? Tae Ik yang mendengarnya bertanya ada masalah apa? Go Dong kaget karena ternyata Tae Ik mendengar apa yang dia katakan. Dengan terbata-bata Go Dong berkata kalau Man Ok menghilangkan jam tangan. Tae Ik kaget dan bertanya jam tangan yang mana? Go Dong berkata jam tangan milik sponsor. “Ha! Dia membuat masalah besar dan meminta kami tetap tenang, bagaimana dia bisa kehilangan jam tangan itu?” gumam Tae Ik.
Di dalam rumah, Kang Hwi yang memeluk Man Ok sambil menepuk-nepuk bahunya, masih berusaha menenangkan Man Ok yang terus saja menangis. Tae Ik yang masuk ke dalam rumah sambil marah-marah dan berteriak apa Man Ok sudah gila, tiba-tiba terdiam karena kaget melihat Kang Hwi yang memeluk Man Ok. Tae Ik kaget melihat pemandangan romantis di depannya.
Tae Ik bertanya pada Man Ok yang masih sesegukan, dia mendengar kalau Man Ok menghilangkan jam tangan. Apa Man Ok sudah gila? Kang Hwi kaget mendegar apa yang dikatakan Tae Ik. Kang Hwi bertanya pada Man Ok jam tangan yang mana? Apa jam tangan sponsor? Man Ok mengangguk mengiyakan. Kang Hwi merasa shock. “Apa kau tahu berapa harga jam tangan itu? Bahkan gajimu seumur hidup pun tidak akan cukup.” bentak Tae Ik sambil menunjuk Man Ok.
Kang Hwi menyuruh Tae Ik untuk tenang. Kang Hwi memegang lengan Man Ok dan bertanya di mana dan kapan Man Ok menghilangkan jam tangan itu? Man Ok berkata itu terjadi saat Man Ok mengejar Kang Hwi dan saat dia kembali ke ruang make-up, jam tangan itu sudah tidak ada.
Tae Ik: “Hal yang besar terjadi! Ini bahkan belum lama sejak kau memulai pekerjaanmu sebagai stylist. Kau akhirnya menghilangkan sebuah jam tangan milik sponsor. Jika kau tidak menemukannya, kau harus membayar jam tangan itu. Apa yang akan kau lakukan sekarang?”
Kang Hwi yang merasa kesal karena Tae Ik terus menyudutkan Man Ok bertanya kenapa Tae Ik malah menambahkan minyak ke dalam api sekarang? Kang Hwi menyuruh Tae Ik pergi, dia menyuruh Kang Hwi keluar untuk menenangkan keadaan. Alih-alih mendengar perintah Kang Hwi, Tae Ik malah bertanya Man Ok tahu kalau Man Ok tidak menyelesaikan masalah ini dengan benar, Man Ok akan keluar dari pekerjaannya, kan?. "Stylist Jang!"
Man Ok menatap Tae Ik dan dengan berurai airmata dia berkata kalau dia akan menemukan jam tangan itu, dia akan menyelesaikan masalah ini dengan benar. Tae Ik dengan nada menantang bertanya bagaimana? “Apa kau pikir jam tangan itu akan muncul jika kau menangis seperti ini di sini? Jika kau duduk dan menangis, akankah seseorang memecahkan masalah ini untukmu, bukan?” bentak Tae Ik. Man Ok menatap kesal Tae Ik, Tae Ik malah menatap balik Man Ok sambil tersenyum mengejek dan berkata, “Kau seorang Profesional, kan?” Kang Hwi berteriak kesal menyuruh Tae Ik pergi, Tae Ik hanya memperkeruh suasana.
Tae Ik yang merasa kesal menatap Kang Hwi dan Man Ok bergantian, dia mengepalkan tangannya. Kang Hwi kembali menenangkan Man Ok dengan menepuk-nepuk bahunya. Sebelum keluar, Tae Ik berteriak menyuruh mereka membersihkan ruangan yang sudah diacak-acak Man Ok itu. Kang Hwi menatap kepergian Tae Ik dengan tatapan marah. Man Ok berkata kalau dia akan menemukan jam tangan itu. Dia akan menemukannya. Kang Hwi membenarkan ucapan Man Ok, dia berkata kalau Dia akan membantu Man Ok.
Kang Hwi :”Pokoknya, orang itu (Kang Hwi), aku tidak menyukai segala hal tentang dirinya dari kepala sampai kaki. Terutama mulut itu, aku paling membenci mulut itu!”
Tae Ik keluar rumah sambil mengeluh kesal. Dia berkata pada dirinya sendiri, apa yang dia lakukan? Apa dia mengatakan sesuatu yang salah? Ini adalah kesempatanku untuk memecatnya dan aku tidak akan melihatnya lagi. Saat berjalan pergi, Tae Ik melihat Go Dong sedang bersandar di pagar rumah. Tae Ik bertanya kenapa Go Dong belum pergi. Go Dong berkata karena ini, sambil menunjukkan tas yang dibawanya. Tae Ik bertanya apa itu?
Go Dong mengeluarkan isi tas yang dibawanya dan berkata kalau itu adalah piyama kucing milik Tae Ik di acara jumpa fans tadi. Jadi dia mengemasnya dan membawanya karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan pada piyama itu.
Tae Ik menutup hidungnya dengan tangannya dan menyuruh Go Dong menyingkirkan piyama itu, Tae Ik kemudian bersin karena alerginya kambuh. Go Dong mengerti, dia kemudian cepat-cepat memasukkan piyama itu kembali. Perlahan, Tae Ik pun berhenti bersin.
Go Dong bertanya apa tidak apa-apa jika memberikan piyama itu pada Kang Hwi? Karena Kang Hwi meminta piyama itu pada Go Dong. Tae Ik yang masih menutup hidungnya berkata tidak apa-apa. Dia malah menyuruh Go Dong meletakkan piyama itu di ruang bawah tanah. Go Dong merasa heran dan bertanya ruang bawah tanah? Tae Ik menegaskan agar Go Dong segera menaruh piyama itu di ruang bawah tanah dan memberi isyarat Go Dong untuk pergi dengan jarinya. Go Dong kemudian membawa piyama itu ke ruang bawah tanah.
Tae Ik akhirnya bisa bernafas lega. Tiba-tiba dia mendengar suara Man Ok, dia pun mengintip keluar dia pagar. Di luar, Man Ok sedang berbicara dengan Kang Hwi. Man Ok berterima kasih pada Kang Hwi, dia menyuruh Kang Hwi masuk. Tapi Kang Hwi tidak mau masuk, dia ingin mengantar Man Ok pulang. Kang Hwi berkata ini pertama kalinya Man Ok naik mobilnya. Kang Hwi memuji mobilnya. Kang Hwi kemudian mengusap lengan Man Ok, lalu mengajak Man Ok naik ke mobilnya. Tae Ik yang mengintip dari balik pagar mencibir mereka. “Apa ini? Apa mereka pacaran?” gumam Tae Ik. Tae Ik terlihat kesal, dia lalu masuk ke dalam rumah.
Di studio Man Ok, Ga Ryun memencet bel berkali-kali, berharap Man Ok ada
di rumah. “Apa dia masih belum kembali? Apa benar-benar ada masalah?”
kata Ga Ryun khawatir. Dia berinisiatif menelpon Man Ok, Ga Ryun
mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Man Ok. Tapi kemudian, Ga
Ryun membatalkan niatnya untuk menelpon Man Ok. Mungkin Ga Ryun merasa
bersalah pada sahabatnya itu. Ga Ryun berkata maaf, lalu memutuskan
untuk pergi.
Saat akan pergi, dia melihat sebuah mobil berhenti. Ga Ryun bergumam kalau mobil itu mirip dengan mobil Kang Hwi oppa. Ga Ryun kaget setengah mati saat melihat Man Ok dan Kang Hwi keluar dari mobil.
Kang Hwi meminta Man Ok untuk tidak memikirkan apapun untuk hari ini. Dia menyuruh Man Ok istirahat saja. Man Ok berterima kasih pada Kang Hwi. Kang Hwi bertanya apa besok Man Ok akan ke toko? Man Ok mengiyakan, dia harus menemukan jam tangan itu entah bagaimana caranya. Kang Hwi meminta Man Ok menghubunginya kalau Man Ok akan ke toko, karena dia akan menemani Man Ok. Man Ok berkata tidak, dia akan pergi sendiri. Tapi Kang Hwi berkata besok dia tidak ada jadwal, lagipula besok adalah jadwal belanja tetapnya, jadi dia akan menemani Man Ok. Man Ok lagi-lagi menolak, tapi belum selesai Man Ok berbicara, Kang Hwi menyuruh Man Ok ke dalam rumah. Dia tetap akan menemani Man Ok besok, Kang Hwi kemudian menuju mobilnya. Man Ok tersenyum dan berkata pada Kang Hwi agar menyetir dengan hati-hati. Kang Hwi mengiyakan, dia juga menyuruh Man Ok agar tidak usah memikirkan apapun dan tidur dengan nyenyak.
Man Ok terus menatap mobil Kang Hwi yang terus menjauh. Dia menghela nafas berat. Saat berbalik, Man Ok berteriak kaget karena Ga Ryun tiba-tiba muncul didepannya dengan tatapan penuh selidik. “Semua itu tentang apa? Katakan sebenarnya! Orang yang tadi, bukan...Kang Hwi oppaku, kan?” tanya Ga Ryun curiga. Man Ok menghela nafas, dia terpaksa membenarkan pertanyaan Ga Ryun, benar...dia adalah oppamu. Ga Ryun berteriak histeris sambil mengacak-acak rambutnya.
Man Ok masuk ke dalam studio dan menyalakan lampu, tiba-tiba Ga Ryun menarik tangannya dan menyuruh Man Ok untuk tidak bercanda dengannya dan mengatakan hal yang sebenarnya. Dia bertanya sekali lagi apa Man Ok benar-benar datang dengan Oppa Kang Hwi-nya? Man Ok berteriak kesal dan berkata bukankah Ga Ryun sudah melihat semuanya. "Dia memang oppamu!"
Man Ok hendak masuk tapi lagi-lagi Ga Ryun menahan tangannya. Ga Ryun kembali bertanya kenapa? Bagaimana pria tadi menjadi oppa Kang Hwi? Bagaimana bisa orang biasa sepertimu bersama oppaku? Man Ok terus mencerca Man Ok dengan berbagai pertanyaan. Dia menyuruh Man Ok menjelaskan semuanya padanya secara rinci (rasanya pengen gue masukin kembali nih si Ga Ryun dalam botol :p). Man Ok yang semakin kesal dengan semua pertanyaan dan sindiran Ga Ryun akhirnya mengakui kalau dia adalah stylist Take One. Ga Ryun masih tidak percaya.
Man Ok tidak peduli dan bergegas masuk, tapi lagi2 Ga Ryun menahan lengannya. Ga Ryun meminta penjelasan lebih pada Man Ok. Man Ok berkata kalau mereka akan bicara nanti karena saat ini dia merasa sangat lelah dan butuh istirahat. Man Ok mendorong Ga Ryun keluar, tapi Ga Ryun keukeuh meminta penjelasan Man Ok. ”Jang Man Ok! Aku merasa sangat dikhiniati olehmu. Kau melihat wajah Kang Hwi oppa setiap hari dan bagaimana bisa kau tidak memberitahuku tentang hal itu? Hah?” bentak Ga Ryun.
Man Ok mencoba menjelaskan kalau dia belum lama menjadi stylist, dia berusaha mendorong Ga Ryun keluar tapi Ga Ryun tetap tidak mau pergi. Ga Ryun berkata kalau ini hal yang sangat penting. Ibu dan aku bahkan tidak tahu hal itu dan kami sangat khawatir kalau kau mungkin menderita di suatu tempat. Man Ok menyidir Ga Ryun, untuk seseorang yang merasa khawatir, bagaimana mungkin Ga Ryun tidak menelponnya sekalipun? Ga Ryun menelan ludah mendengar sindiran Man Ok, dia berusaha membela diri dengan mengatakan kalau semua itu dia lakukan untuk Man Ok. Man Ok berkata kalau itu untuk dirinya, silahkan pergi. "Biarkan aku istirahat". Man Ok mendorong paksa Ga Ryun keluar dari studionya lalu cepat2 mengunci pintu dan mematikan lampu. Di luar, Ga Ryun masih terus mengedor2 pintu dan berteriak memanggil Man Ok.
Man Ok masuk ke kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Tiba2 ponselnya berbunyi. Dia melihat layar ponselnya dan ternyata Ga Ryun masih berusaha menghubunginya. Man Ok merasa kesal lalu menon-aktifkan ponselnya. Dia merasa sangat lelah karena masalah yang muncul hari ini. Dia kemudian memejamkan mata dan tertidur.
Di Full House, Tae Ik baru saja selesai mandi. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya dan tersenyum bangga karena tubuhnya. Tae Ik kemudian menuju tempat tidur dan mengambil tabletnya, dia tersenyum senang melihat komentar2 lucu fansnya tentang dirinya yang memakai piyama kucing. Matanya tiba2 tertumbuk pada salah satu komentar fansnya yang mengingatkan kalau Tae Ik akan berfoto menggunakan piyama kucing itu dan akan mengunggahnya di situs fansnya. Senyum di wajah Tae Ik pun menghilang.
Tae Ik sudah menyusun buku2nya sebagai penyangga kamera yang akan dia gunakan untuk mengambil foto piyama. Tae Ik memakai jas hujan dan masker untuk menutup hidung dan mulutnya, dia lalu menggunakan sebatang kayu untuk mengeluarkan piyama itu dari kantonganya. Saat Tae Ik mengangkat piyama itu, tiba2 jam tangan milik sponsor yang dihilangkan Man Ok menyembul dari balik piyama. Tae Ik kaget, dia berusaha mengingat kejadian di ruang make up.
==Flashback==
Man Ok meminta Tae Ik melepas jam tangannya. Dan tanpa sengaja Man Ok menyelipkan jam tangan itu di balik piyama kucing saat mengejar Kang Hwi.
==Flashback End==
Tae Ik mencoba menghubungi Man Ok. Tapi Man Ok sudah tertidur pulas di rumahnya dengan ponselnya yang dinonaktifkan. Tae Ik merasa kesal karena Man Ok menonaktifkan ponselnya di situasi seperti ini, dia lalu membanting ponselnya ke kasur. Tae Ik mencoba bersikap cuek dan berkata kalau ini bukan urusannya. Tapi, Tae Ik merasa tidak tega, dia kemudian mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Man Ok lagi.
Keesokan paginya, Man Ok berteriak kaget saat melihat daftar panggilan di ponselnya. Dia kaget karena Tae Ik menelponnya sepanjang malam dan bahkan mengirimkannya sms jam 3 subuh. Man Ok membaca sms dari Tae Ik.
‘Beraninya kau mematikan ponselmu. Jika kau membaca pesan ini, segera hubungi aku. Jika kau tidak ingin menyesal, akan lebih baik jika kau segera menelpon, Stylist Jang!’
Man Ok mengumpat kesal. Alih-alih membalas sms Tae Ik, dia malah berbicara pada ponselnya kalau dia sangat sibuk hari ini.
Man Ok ke toko yang mensponsori jam tangan yang dihilangkan Man Ok. Man
Ok menemui manajer toko dan meminta maaf sambil membungkuk
berkali-kali. Dia merasa menyesal karena telah menghilangkan jam tangan
itu. Manajer toko itu merasa sangat cemas, dia sudah meminta pada Man Ok
agar tidak menghilangkan jam tangan itu karena itu akan menjadi
masalah. Man Ok memohon pada manajer toko agar diberi kesempatan satu
hari lagi untuk menemukan jam tangan itu. Manajer toko berkata jika Man
Ok tidak mengembalikan jam tangan itu besok, dia harus bertanggung jawab
dan mengganti kerugian atas jam tangan itu. Man Ok tersenyum senang,
dia membungkukan badannya berkali-kali. Manajer toko bertanya bisakah
Man Ok segera menemukan jam tangan itu? Jam tangan itu adalah produk
mahal dan jika seseorang melihatnya, maka orang itu akan segera
mengambilnya. Man Ok dengan tegas berkata kalau dia akan menemukannya
entah bagaimana caranya. Man Ok dengan ragu-ragu bertanya jika dia tidak
dapat menemukan jam tangan itu, berapa biaya yang harus dia ganti.
Manajer toko berkata $30.000. Man Ok berteriak kaget. Manajer toko
menyuruh Man Ok diam, dia takut kalau orang lain mendengar hal itu. Man
Ok gusar, kenapa harga jam tangan tersebut semahal itu? Manajer toko
berkata kalau dia sudah memperingatkan Man Ok sebelumnya. Saat akan pergi, dia melihat sebuah mobil berhenti. Ga Ryun bergumam kalau mobil itu mirip dengan mobil Kang Hwi oppa. Ga Ryun kaget setengah mati saat melihat Man Ok dan Kang Hwi keluar dari mobil.
Kang Hwi meminta Man Ok untuk tidak memikirkan apapun untuk hari ini. Dia menyuruh Man Ok istirahat saja. Man Ok berterima kasih pada Kang Hwi. Kang Hwi bertanya apa besok Man Ok akan ke toko? Man Ok mengiyakan, dia harus menemukan jam tangan itu entah bagaimana caranya. Kang Hwi meminta Man Ok menghubunginya kalau Man Ok akan ke toko, karena dia akan menemani Man Ok. Man Ok berkata tidak, dia akan pergi sendiri. Tapi Kang Hwi berkata besok dia tidak ada jadwal, lagipula besok adalah jadwal belanja tetapnya, jadi dia akan menemani Man Ok. Man Ok lagi-lagi menolak, tapi belum selesai Man Ok berbicara, Kang Hwi menyuruh Man Ok ke dalam rumah. Dia tetap akan menemani Man Ok besok, Kang Hwi kemudian menuju mobilnya. Man Ok tersenyum dan berkata pada Kang Hwi agar menyetir dengan hati-hati. Kang Hwi mengiyakan, dia juga menyuruh Man Ok agar tidak usah memikirkan apapun dan tidur dengan nyenyak.
Man Ok terus menatap mobil Kang Hwi yang terus menjauh. Dia menghela nafas berat. Saat berbalik, Man Ok berteriak kaget karena Ga Ryun tiba-tiba muncul didepannya dengan tatapan penuh selidik. “Semua itu tentang apa? Katakan sebenarnya! Orang yang tadi, bukan...Kang Hwi oppaku, kan?” tanya Ga Ryun curiga. Man Ok menghela nafas, dia terpaksa membenarkan pertanyaan Ga Ryun, benar...dia adalah oppamu. Ga Ryun berteriak histeris sambil mengacak-acak rambutnya.
Man Ok masuk ke dalam studio dan menyalakan lampu, tiba-tiba Ga Ryun menarik tangannya dan menyuruh Man Ok untuk tidak bercanda dengannya dan mengatakan hal yang sebenarnya. Dia bertanya sekali lagi apa Man Ok benar-benar datang dengan Oppa Kang Hwi-nya? Man Ok berteriak kesal dan berkata bukankah Ga Ryun sudah melihat semuanya. "Dia memang oppamu!"
Man Ok hendak masuk tapi lagi-lagi Ga Ryun menahan tangannya. Ga Ryun kembali bertanya kenapa? Bagaimana pria tadi menjadi oppa Kang Hwi? Bagaimana bisa orang biasa sepertimu bersama oppaku? Man Ok terus mencerca Man Ok dengan berbagai pertanyaan. Dia menyuruh Man Ok menjelaskan semuanya padanya secara rinci (rasanya pengen gue masukin kembali nih si Ga Ryun dalam botol :p). Man Ok yang semakin kesal dengan semua pertanyaan dan sindiran Ga Ryun akhirnya mengakui kalau dia adalah stylist Take One. Ga Ryun masih tidak percaya.
Man Ok tidak peduli dan bergegas masuk, tapi lagi2 Ga Ryun menahan lengannya. Ga Ryun meminta penjelasan lebih pada Man Ok. Man Ok berkata kalau mereka akan bicara nanti karena saat ini dia merasa sangat lelah dan butuh istirahat. Man Ok mendorong Ga Ryun keluar, tapi Ga Ryun keukeuh meminta penjelasan Man Ok. ”Jang Man Ok! Aku merasa sangat dikhiniati olehmu. Kau melihat wajah Kang Hwi oppa setiap hari dan bagaimana bisa kau tidak memberitahuku tentang hal itu? Hah?” bentak Ga Ryun.
Man Ok mencoba menjelaskan kalau dia belum lama menjadi stylist, dia berusaha mendorong Ga Ryun keluar tapi Ga Ryun tetap tidak mau pergi. Ga Ryun berkata kalau ini hal yang sangat penting. Ibu dan aku bahkan tidak tahu hal itu dan kami sangat khawatir kalau kau mungkin menderita di suatu tempat. Man Ok menyidir Ga Ryun, untuk seseorang yang merasa khawatir, bagaimana mungkin Ga Ryun tidak menelponnya sekalipun? Ga Ryun menelan ludah mendengar sindiran Man Ok, dia berusaha membela diri dengan mengatakan kalau semua itu dia lakukan untuk Man Ok. Man Ok berkata kalau itu untuk dirinya, silahkan pergi. "Biarkan aku istirahat". Man Ok mendorong paksa Ga Ryun keluar dari studionya lalu cepat2 mengunci pintu dan mematikan lampu. Di luar, Ga Ryun masih terus mengedor2 pintu dan berteriak memanggil Man Ok.
Man Ok masuk ke kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Tiba2 ponselnya berbunyi. Dia melihat layar ponselnya dan ternyata Ga Ryun masih berusaha menghubunginya. Man Ok merasa kesal lalu menon-aktifkan ponselnya. Dia merasa sangat lelah karena masalah yang muncul hari ini. Dia kemudian memejamkan mata dan tertidur.
Di Full House, Tae Ik baru saja selesai mandi. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya dan tersenyum bangga karena tubuhnya. Tae Ik kemudian menuju tempat tidur dan mengambil tabletnya, dia tersenyum senang melihat komentar2 lucu fansnya tentang dirinya yang memakai piyama kucing. Matanya tiba2 tertumbuk pada salah satu komentar fansnya yang mengingatkan kalau Tae Ik akan berfoto menggunakan piyama kucing itu dan akan mengunggahnya di situs fansnya. Senyum di wajah Tae Ik pun menghilang.
Tae Ik sudah menyusun buku2nya sebagai penyangga kamera yang akan dia gunakan untuk mengambil foto piyama. Tae Ik memakai jas hujan dan masker untuk menutup hidung dan mulutnya, dia lalu menggunakan sebatang kayu untuk mengeluarkan piyama itu dari kantonganya. Saat Tae Ik mengangkat piyama itu, tiba2 jam tangan milik sponsor yang dihilangkan Man Ok menyembul dari balik piyama. Tae Ik kaget, dia berusaha mengingat kejadian di ruang make up.
==Flashback==
Man Ok meminta Tae Ik melepas jam tangannya. Dan tanpa sengaja Man Ok menyelipkan jam tangan itu di balik piyama kucing saat mengejar Kang Hwi.
==Flashback End==
Tae Ik mencoba menghubungi Man Ok. Tapi Man Ok sudah tertidur pulas di rumahnya dengan ponselnya yang dinonaktifkan. Tae Ik merasa kesal karena Man Ok menonaktifkan ponselnya di situasi seperti ini, dia lalu membanting ponselnya ke kasur. Tae Ik mencoba bersikap cuek dan berkata kalau ini bukan urusannya. Tapi, Tae Ik merasa tidak tega, dia kemudian mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Man Ok lagi.
Keesokan paginya, Man Ok berteriak kaget saat melihat daftar panggilan di ponselnya. Dia kaget karena Tae Ik menelponnya sepanjang malam dan bahkan mengirimkannya sms jam 3 subuh. Man Ok membaca sms dari Tae Ik.
‘Beraninya kau mematikan ponselmu. Jika kau membaca pesan ini, segera hubungi aku. Jika kau tidak ingin menyesal, akan lebih baik jika kau segera menelpon, Stylist Jang!’
Man Ok mengumpat kesal. Alih-alih membalas sms Tae Ik, dia malah berbicara pada ponselnya kalau dia sangat sibuk hari ini.
“Aku akan membeli jam tangan itu,” teriak seseorang. Man Ok dan manajer toko refleks memalingkan wajah ke arah suara itu. Ternyata itu Kang Hwi, sambil tersenyum manis dia berkata kalau dia akan membayar jam tangan itu.
Man Ok dan Kang Hwi keluar toko. Man Ok sangat berterima kasih atas bantuan Kang Hwi tadi dan meminta Kang Hwi tidak perlu repot2 membantunya karena dia akan bertanggung jawab untuk jam tangan itu. Kang Hwi berkata kalau dia hanya ingin membantu Man Ok.
“Kau tidak tahu ini, kan? Kau tampak mirip dengan gadis yang kusukai,” kata Kang Hwi tersenyum malu. Man Ok kaget mendengar pernyataan Kang Hwi, aku? Kang Hwi mengiyakan, dia mengatakan kalau Man Ok mirip dengan cinta pertamanya. Kang Hwi berkata kalau ada hal yang diinginkan Man Ok, dia harus memberitahu Kang Hwi terlebih dahulu. Man Ok mengiyakan sambil tersenyum. Kang Hwi tertawa, apa ini? Apa kau tersentuh? Man Ok tersenyum senang dan berterima kasih pada Kang Hwi.
Kang Hwi :”Jika kau mengenalku, aku orang yang lebih menyentuh.”
Di Full Huose, Tae Ik keluar rumah sambil memainkan gunting di tangannya. Dia kemudian berpapasan dengan Kang Hwi dan Man Ok yang baru saja datang. Kang Hwi tertawa mengejek dandanan Tae Ik yang mirip ajushhi desa dan bertanya darimana Tae Ik mendapatkan topi kuno yang dikenakannya. Tae Ik berkata kalau dia melihat mereka berdua dari suatu tempat. Kang Hwi bertanya kenapa Tae Ik ingin tahu apa yang mereka lakukan? Tae Ik berkata tidak sama sekali. Man Ok kemudian meminta maaf pada Tae Ik karena tidak bisa menelpon, itu karena dia berlarian karena jam tangan itu. Kang Hwi menyikut Man Ok, dia berkata tidak apa2 dan Man Ok tidak perlu melaporkan semua hal pada Tae Ik karena Tae Ik tidak akan merasa terganggu. Tae Ik dengan kesal membenarkan ucapan Kang Hwi dan berkata itu bukan urusannya.
Kang Hwi mengajak Man Ok masuk ke dalam rumah sambil merangkul bahu Man Ok mengacuhkan Tae Ik. Tae Ik menarik nafas kesal, dia berbalik dan menyuruh mereka berhenti sambil mengacungkan guntingnya. Mereka berdua berbalik, Kang Hwi menyuruh Tae Ik menyingkirkan guntingnya dan bertanya kenapa? Tae Ik berkata bukan kau, tapi Stylist Jang. Kang Hwi bertanya lagi, kenapa? Tae Ik menjawab kalau dia punya beberapa urusan dengan Stylist Jang. "Apa Kang Hwi ada masalah?"
Tae Ik dan Man Ok tiba di rumah kaca. Tae Ik menyodorkan gunting tanaman yang dipegangnya pada Man Ok, Man Ok mengambil gunting itu dengan tatapan bingung. Tae Ik kemudian menyuruh Man Ok menggunting tanaman2 itu, dengan indah.
Man Ok menghela nafas kesal, dia bertanya apa Tae Ik menelponnya semalam karena hal ini? Tae Ik berpura-pura seperti mengingat sesuatu. Dengan kesal Man Ok berkata tidakkah Tae Ik berpikir kalau ini keterlaluan?. “Wow! Bagaimana kalian berdua begitu berbeda? Sir Kang Hwi bahkan datang ke toko bersamaku karena dia khawatir. Apa ini, Mister Lee Tae Ik?” sindir Man Ok kesal. Tae Ik tertawa kecut dan bertanya kenapa Man Ok menyebut yang satu “Sir’ dan yang lainnya ‘Mister’? Kenapa? Kenapa Man Ok tidak meminta tuan besar untuk menjaganya? Man Ok berkata kalau itu adalah pekerjaannya. Tae Ik dengan senyum mengejek bertanya begitukah? Tae Ik berkata kalau Man Ok tidak dapat menemukan jam tangan itu, dia harus mengganti rugi untuk itu, apakah kau punya uang? Tae Ik terus memprovokasi Man Ok.
Man Ok yang kesal mendengar ocehan Tae Ik, berbalik dan memotong tanaman yang ada di sampingya dengan emosi. Tae Ik kaget berusaha menghalangi Man Ok dan berteriak apa Man Ok tahu berapa harga tanaman itu. Man Ok melempar gunting yg dipegangnya ke tanah dan hampir mengenai kaki Tae Ik, Tae Ik jelas kaget. “Aku tidak mau melakukannya! Aku tidak mau! Aku seorang stylist, bukan tukang kebun. Kenapa kau membuatku melakukan hal2 seperti ini juga?” teriak Man Ok kesal. Tae Ik beralasan kalau dia menyuruh Man Ok menjadi tukang kebunnya karena Man Ok tidak pandai menjadi stylist. Tae Ik juga menyindir siapa yang mulai membuat masalah saat dia baru mulai bekerja? Man Ok merasa cemas.
Tae Ik menawarkan jika Man Ok mengatakan akan angkat kaki hari ini (memutuskan kontrak dengan Take One), dia akan mengurus masalah jam tangan entah bagaimana caranya. Tapi Man Ok bukan orang yang mudah menyerah begitu saja, dia berkata tidak apa2. Dia tidak akan memutuskan kontrak duluan dan pergi. Tae Ik mengancam kalau Man Ok tidak dapat menemukan jam tangan itu, dia harus pergi. Tae Ik terus ngotot kalau Man Ok tidak akan pernah bisa menemukan jam tangan itu. Man Ok semakin kesal, dia berbalik pergi meninggalkan Tae Ik. Tae Ik berteriak Man Ok mau kemana? Sambil terus berjalan Man Ok berteriak kalau dia akan mencari jam tangan itu. Tae Ik tiba2 merasa cemas, sepertinya dia takut kalau Man Ok menemukan jam tangan itu.
Dengan langkah gontai Man Ok keluar dari gedung tempat diadakannya jumpa fans Take One kemarin. Dia tidak menemukan jam tangan itu (yaiyalah jeng...lah wong jam tangannya disimpen ama Tae Ik koq :p). Ponsel Man Ok berdering, ternyata Tae Ik yang menelpon. Man Ok berdehem mengatur suaranya dan menjawab telpon Tae Ik. Tae Ik berkata kalau Man Ok tidak akan pernah menemukan jam tangan itu. merasa diledek, Man Ok berkata kalau dia sedang sibuk dan akan mematikan ponselnya, tapi tiba2 Tae Ik berteriak Stylist Jang! Stylist Jang! Man Ok bertanya kenapa? Tae Ik menyuruh Man Ok ke Full House dalam waktu sejam. Man Ok berteriak mengumpat Tae Ik.
Di Full House, Tae Ik sedang mengatur posisi jam tangan di meja ruang tamu. Dia melirik jam dinding dan bertanya kenapa Man Ok belum datang? Kang Hwi muncul sambil membawa peralatan sauna dan meminta izin menggunakan sauna Tae Ik. Tapi Tae Ik melarangnya. Tiba2 mata Kang Hwi tertuju pada jam tangan yang tergeletak di meja. Tae Ik berusaha mengambil jam tangan itu untuk menyembunyikannya, tapi Kang Hwi meraihnya duluan. Kang Hwi bertanya kenapa jam tangan itu bisa ada di sini, apa Tae Ik mengantonginya?
Tae Ik berusaha menyangkal. Kang Hwi tidak percaya karena buktinya jam tangan itu ada di sini. Tae Ik menyangkal tuduhan Kang Hwi, dia meminta jam tangan itu dan beralasan kalau dia akan mengembalikan jam tangan itu ke tempatnya. Tapi Kang Hwi tidak percaya begitu saja, dia bertanya kenapa Tae Ik tidak memberitahu Man Ok kalau dia menemukannya? Tae Ik merasa terpojok, Kang Hwi bertanya apa Tae Ik berniat mempersulit Man Ok? Apa Tae Ik berusaha menyingkirkan Man Ok menggunakan jam tangan itu? Tae Ik berteriak kesal karena rencananya ketahuan, tapi dia berusaha membela diri dengan bertanya kenapa Kang Hwi bisa punya pikiran seperti itu? Kang Hwi balik bertanya minta penjelasan.
Tiba2 bel rumah berbunyi. Man Ok sudah sampai. Kang Hwi tertawa dan berkata kalau Tae Ik ketahuan sambil berteriak memanggil nama Man Ok. Tae Ik berusaha menghalangi Kang Hwi dan melarangnya memberitahu Man Ok. Kang Hwi bertanya kenapa?. “Apa kau tahu seberapa banyak Man Ok kami menderita secara emosional karenamu? Hal seperti ini perlu diungkap sepenuhnya. Apa yang Lee Tae Ik, seorang bintang hallyu, lakukan terhadap stylist yang tidak berdaya perlu diberitahu pada seluruh dunia,” kata Kang Hwi kesal.
“Hentikan omong kosong itu. Aku memperingatkanmu” ancam Tae Ik. Kang Hwi terus mengoceh dan menyuruh Tae Ik minggir. Tae Ik masih berusaha membela diri kalau dia akan mengembalikan jam tangan itu, tapi Stylist Jang...belum sempat Tae Ik menyelesaikan ucapannya, Man Ok tiba2 muncul di belakangnya.
Man Ok menatap heran keduanya. Tae Ik bertanya darimana Man Ok masuk, Man Ok bilang kalau pintunya terbuka. Alih-alih membenarkan ucapan Man Ok, Kang Hwi buru2 memasukkan jam tangan itu ke kantong Tae Ik. Tae Ik kaget sambil memegangi kantongnya. Man Ok bertanya pada Tae Ik bukankah ada sesuatu yang ingin dia katakan padanya? Kang Hwi buru2 berkata kalau Tae Ik akan memecahkan masalah jam tangan itu untuk Man Ok. Man Ok menganggap kalau itu hanya lelucon. Kang Hwi berkata kalau seorang bintang hallyu seperti Tae Ik tidak akan membuat lelucon seperti itu. Tae Ik membenarkan ucapan Kang Hwi. Kang Hwi merogoh kantong Tae Ik dan Ta-Da! Dia menunjukkan jam tangan itu pada Man Ok.
Man Ok merasa senang dan bertanya dimana jam tangan itu ditemukan? Kang Hwi akan menjelaskan tapi buru2 Tae Ik membekap mulutnya dan berkata bukankah Kang Hwi akan menggunakan ruang sauna. Kang Hwi bertanya bisakah dia menggunakannya? Tae Ik mengiyakan (hahaha...dikadalin nih si Tae Ik oppa :p ). Kang Hwi kemudian memeluk Tae Ik dan merasa senang, sedangkan Tae Ik memasang muka kesalnya. Man Ok akhirnya merasa lega karena telah menemukan jam tangan itu.
Ga Ryun dan Nora sedang mengintai mini market tempat mereka bertemu wartawan yang menipu mereka. Ga Ryun berniat menangkap penipu itu di sana, karena penipu itu sering datang ke mini market itu.
Tapi Nora berpendapat lain, penipu itu tidak bodoh. Karena mereka menunggu di situ, akankah penipu itu datang kembali? Mereka seperti orang bodoh karena menunggu seperti itu, apalagi mereka tidak tahu nama dan nomor telpon si pelaku. Ga Ryun merasa menyesal karena mendengar tentang kartu pers itu. Tiba2 Nora mendapat ide dengan kartu pers itu.
Nora dan Ga Ryun menyuap kasir mini market dengan uang dan sebotol anggur agar kasir itu menyampaikan surat mereka pada si penipu.
So Ji Seung (wartawan yang menipu Nora dan Ga Ryun), mengendap2 keluar lewat jendela rumahnya karena para penagih hutang sudah menunggu di depan rumahnya. Tiba2 salah satu penagih hutang itu melihat Ji Seung. Ji Seung kaget karena ketahuan dan melarikan diri dari kejaran penagih hutang itu. Ji Seung melarikan diri hingga ke mini market. Kasir yang memang mengenal Ji Seung, menyampaikan surat dari Ga Ryun. Ga Ryun mengajak Ji Seung ketemuan dengan alasan kalau mereka ingin berterima kasih atas bantuannya.
Nora, Ga Ryun dan Ji Seung bertemu di depan mini market, Ji Seung yg belum sadar kalau dijebak malah ingin menipu mereka lagi. Tiba2 Nora mengumpat kesal sambil merebut kamera Ji Seung dan hendak membantingnya. Ji Seung berusaha menghalangi, tapi Ga Ryun dengan sigap memelintir tangan Ji Seung. Ga Ryun memaki Ji Seung dan meminta uang mereka dikembalikan, Ji Seung berteriak kesakitan. Ga Ryun berkata dia adalah sahabat Jang Man Ok dari Federai Hapkido Korea yang sudah ada sejak 50 tahun.
Ji Seung meminta Ga Ryun melepaskan tangannya karena dia merasa kesakitan. Ji Seung berkata kalau mereka bertiga bisa mendirikan perusahaan dan membuat kartu pers, jadi mereka bisa pergi ke semua showcase atau acara apapun. Ga Ryun dan Nora bertanya benarkah? Ji Seung mengiyakan.
Man Ok sedang berbicara dengan Kang Hwi di telpon, saat menutup telpon dia berteriak kegirangan. Tiba2 Ga Ryun muncul di depannya sambil menatap tajam Man Ok. Dia merasa cemburu karena Man Ok telpon2an dengan Kang Hwi.
Di rumah, Man Ok menjelaskan pada Ga Ryun kalau dia sudah membuat kesepakatan dengan manajemen Take One kalau dia tidak akan memberitahu tempat tinggal Take One. Ga Ryun kaget tidak percaya, dia mendekati Man Ok. Alih2 mendukung Man Ok, dia malah mendekatkan telinganya ke Man Ok dan memintanya memberitahu alamat Take One karena mereka adalah teman. Man Ok kesal dan berteriak di telinga Ga Ryun.
Tiba2 kakek menelpon, Man Ok panik dan meminta Ga Ryun mengeraskan volume laptop. Dia memberi isyarat agar Ga Ryun berteriak seakan2 mereka sedang latihan.
Keesokan harinya, Ga Ryun, Nora dan Ji Seung mengikuti Man Ok yang akan berangkat kerja. Mereka berencana memata-matai Man Ok untuk mendapatkan info tentang Take One. Tiba2 Nora mengerem mendadak mobilnya karena mereka hampir menabrak nenek2 tunawisma yang hendak menyebrang.
Man Ok melirik kaca spionnya, dia panik saat menyadari kalau dia sedang diikuti. Man Ok mempercepat laju motornya, Nora berusaha mengejar Man Ok. Mereka saling balapan di jalan raya. Man Ok semakin panik karena hampir terkejar. Dia kemudian berlindung di samping mobil box dan kemudian berbelok ke arah lain, sehingga Ga Ryun cs kehilangan jejaknya.
Take One sedang gladi resik di studio untuk acara live musik. Tiba2 Kang Hwi merasa ada yang aneh pada matanya. Dia memegang wajahnya sambil kesakitan. Taek Ik yang khawatir menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Kang Hwi berkata kalau dia tidak apa2 dan minta izin keluar sebentar.
Kang Hwi di toilet sedang memperbaiki lensa matanya. Dia bertanya2 apa yang terjadi dengan matanya. Seorang personel dari boyband lain keluar dari toilet. Dia membungkuk pada Kang Hwi dengan ogah2an. Kang Hwi yg melihatnya menghela nafas kesal, dia menegur dongsaeng-nya itu agar memberi hormat dengan benar. Dongsaeng-nya itu kemudian mengulang membungkuk memberi hormat pada Kang Hwi dan menyapanya. Dongsaeng-nya menyindir Kang Hwi tentang dirinya yang baru syuting iklan yang pernah dibintangi Kang Hwi. Alih2 berkata menyesal, dia semakin menyindir Kang Hwi dengan berkata kalau perusahaan CF itu mencari wajah yang fresh.
Kang Hwi :”Fresh? Aku kira kau bahkan tidak melihat cermin. Atau kau bersikap seakan kau tidak tahu, bahkan jika kau melakukannya. Ubah salon rambutmu, atau ganti stylistmu. Bukankah kau muak disebut Won Kang Hwi palsu? Jika itu aku, aku akan merasa sangat buruk.”
Take One tampil di acara musik. Penonton berteriak histeris dan meneriakkan nama idola mereka. Saat giliran Kang Hwi membawakan rap, tiba2 dia merasakan sakit di matanya. Perlahan, pandangannya kabur. Penonton merasa heran melihat Kang Hwi yang tiba2 terdiam. Tae Ik tetap bernyanyi sambil memandang cemas pada Kang Hwi. Kang Hwi hanya terdiam di panggung karena semakin lama pandangannya semakin kabur. Kang Hwi menutup matanya dan perlahan air matanya menetes.
=PART 2=
Di dalam mobil, Kang Hwi yang sedang tertidur, kaget saat Man Ok menaruh kantung es dimatanya. Man Ok menghawatirkan Kang Hwi, tapi Kang Hwi berkata dia tidak apa2.
Tae Ik menyindir Kang Hwi. Tae Ik mengira kalau Kang Hwi lupa lirik saat lypsinc. Kang Hwi menyangkal tuduhan Tae Ik, dia berkata kalau dia benar2 kurang sehat. Tapi Taek Ik tidak tetap tidak percaya. Tae Ik merasa kesal karena insiden ini, dia yang dipanggil oleh Direktur.
Direktur Lee memperlihatkan grafik rating acara musik tadi. Direktur merasa sangat senang karena penampilan mereka meraih rating tertinggi, terutama saat Kang Hwi menangis (kirain mau dimarahin :p). Kang Hwi dan Tae Ik merasa kaget tidak percaya, Kang Hwi berkata ratingnya tinggi saat kamera menyorotnya. Direktur tertawa dan mengatakan kalau respon di internet juga bagus, ‘Air Mata Won Kang Hwi ini melelehkan hati fans’.
Direktur kemudian menyuruh mereka pulang dan beristirahat. Dia juga menyuruh Kang Hwi untuk memeriksakan diri ke rumah sakit besok dan menyuruh Kang Hwi untuk mengambil foto dan mempostingnya di situs fansnya. Kang Hwi mengiyakan, dia malah bergumam apa yang akan dia kenakan besok.
Direktur mengingatkan Tae Ik untuk melakukan syuting iklan besok dengan baik dan juga kontraknya yang akan berakhir. Jika Tae Ik ingin kontraknya diperpanjang, dia harus melakukan pekerjaannya dengan baik.
Alih2 mendengarkan perintah Direktur Lee, Tae Ik malah berdiri, hendak pergi. Kang Hwi bertanya kenapa? Tae Ik berkata kalau dia akan tidur lebih awal. Dia perlu tidur lebih awal jika ingin terlihat baik saat syuting. Tae Ik kemudian melirik Direktur Lee, “Lalu kemudian...aku bisa memperpanjang kontrak.” (Tae Ik kayaknya gak suka ama Direktur Lee). Direktur menyuruh Tae Ik pergi dan beristirahat. Direktur Lee memandang kepergian Tae Ik dengan tatapan menahan kesal.
Di rumah sakit, Kang Hwi sedang melakukan pemeriksaan mata. Dokter bertanya apa Kang Hwi merasakan gejala lain selain penglihatannya bergetar dan kabur? Kang Hwi mengiyakan. Dia menambahkan kalau dia sudah memakai lensa sejak lama, apa karena itu? Dokter berkata bisa saja seperti itu.
Dokter bertanya apa Kang Hwi pernah mendengar kalau dia menyakiti matanya sewaktu dia kecil? Kang Hwi tampak berpikir lalu mengiyakan pertanyaan dokter. Kang Hwi bertanya apa dia harus menjalani operasi. Dokter mengatakan kalau Kang Hwi harus melakukan beberapa pemeriksaan.
Tae Ik dan Man Ok di mobil menuju lokasi syuting. Man Ok menyemprotkan kosmetik ke wajah Tae Ik karena kulit Tae Ik terlihat kering. Tae Ik malah marah dan berkata kalau dia tidak memakai sesuatu sembarangan. Man Ok menunjukkan kalau itu adalah kosmetik yang digunakan Tae Ik. Man Ok heran kenapa Tae Ik tidak percaya. Tae Ik merampas kosmetik itu dari tangan Man Ok dan memakainya sendiri. Man Ok kemudian memakaikan Tae Ik bantal leher. Tae Ik malah menolaknya. Man Ok menjelaskan kalau bantal itu terbuat dari 100% wol asli bersertifikat. Saat mendengar kalau itu bantal wol bersertifikat, Tae Ik langsung mengambilnya dan kemudian memakainya. Man Ok tersenyum melihat tingkah Tae Ik.
Man Ok meminjam tablet Tae Ik dan melihat artikel tentang Jin Se Ryeong. Man Ok memuji Se Ryeong. Go Dong bertanya siapa yang Man Ok maksud? Man Ok berkata aktris Jin Se Ryeong. (Tae Ik sepertinya kaget mendengar nama Jin Se Ryeong disebut). Go Dong berkata kalau dia adalah fans berat Se Ryeong. Man Ok dan Go Dong kemudian saling memuji kelebihan Se Ryeong sebagai aktris.
Tae Ik tiba2 merampas tabletnya dari tangan Man Ok. Man Ok heran kenapa Tae Ik melakukan hal itu? Tae Ik beralasan kalau Man Ok sangat berisik, Go Dong juga. Man Ok melirik Go Dong mencari penjelasan, tapi Go Dong hanya mengangkat bahunya.
Tae Ik sedang melakukan syuting iklan. Saat sedang syuting, tiba2 dia bersin2. Sutradara bertanya apa kondisi Tae Ik sedang tidak baik hari ini? Tae Ik meminta maaf dan meminta syuting dilanjutkan. Tapi lagi2 Tae Ik bersin2 saat syuting. Sutradara terpaksa menunda syuting selama 10 menit.
Man Ok menghampiri Tae Ik dan menanyakan kondisi Tae Ik. Tae Ik menunjuk ke arah anjing dan kucing di dekat kru. Dia menyuruh Man Ok memberitahu kru untuk memindahkan hewan2 itu. Tapi Man Ok berkata kalau hewan2 itu juga akan ada saat syuting. Tae Ik kaget, “Dengan siapa? Denganku?” Man Ok mengiyakan.
Tae Ik: ”Apa kau idiot? Atau apa kau melakukan hal itu dengan sengaja? Berapa kali aku harus memberitahumu kalau aku alergi bulu?”
Man Ok mengira kalau Tae Ik hanya alergi pada pakaian, dia tidak tahu kalau Tae Ik ternyata juga alergi pada hewan berbulu. Tae Ik malah membentak Man Ok. Man Ok dan beberapa kru kaget mendengar bentakan Tae Ik.
Man Ok : “Kenapa kau berteriak? Aku bahkan tidak membawa mereka ke sini.”
Tae Ik bertanya di mana Go Dong. Dia menyuruh Man Ok memberitahu Go Dong agar menyingkirkan hewan2 itu. Tae Ik ngambek, dia tidak mau melanjutkan syuting kalau hewan2 itu masih ada di situ. Man Ok menatap gusar Tae Ik yang mulai menggaruk2 lehernya karena alergi.
Man Ok mendatangi sutradara dan memohon pada sutradara agar menjauhkan hewan2 itu. Dia memberitahu kalau Tae Ik memiliki alergi berat pada hewan berbulu. Sutradara memarahi asistennya karena tidak mengecek hal ini sebelumnya, konsep sudah ditetapkan, apa yang harus mereka lakukan sekarang.
Man Ok meminta maaf karena hal ini. Sutradara bertanya tidak bisakah Tae Ik menahannya sebentar? Karena ini hanya akan memakan waktu 30 menit. Man Ok hanya menujuk Tae Ik yang sedang bersin2 dan terus menggaruk lehernya lalu masuk ke trailer.
Man Ok :”Jika sudah parah, wajahnya juga mulai pecah menjadi bintik2 merah.”
Dengan terpaksa sutradara menyuruh asistennya memindahkan hewan2 itu. Man Ok kemudian menemui Tae Ik di trailer. Dia berkata kalau hewan2 itu sudah disingkirkan dan menyuruh Tae Ik segera keluar karena syuting akan dimulai 5 menit lagi. Tapi Tae Ik seperti tidak percaya dan bertanya lagi. Man Ok dengan wajah kesal berkata kalau anjing dan hewan2 itu sudah disingkirkan sepenuhnya. Tae Ik bertanya kenapa ekspresi Man Ok seperti itu? Man Ok yang sudah kandung kesal malah bertanya balik pada Tae Ik. Tae Ik terlihat acuh lalu keluar dari trailer, dia melewati Man Ok dan menyenggolnya. Man Ok hanya bisa menatap Tae Ik dengan pandangan kesal.
Syuting dimulai kembali. Tiba2 Direktur perusahaan dari produk yang sedang dibintangi Tae Ik ini datang berkunjung. Dia menyapa sutradara. Direktur itu kemudian menyapa Tae Ik lalu mengulurkan tangannya untuk menyalami Tae Ik (gak tau namanya siapa, panggil Direktur aja ya ^^). Tae Ik dengan malas menyalami Direktur itu. Direktur itu kemudian mengenalkan tunangannya pada Tae Ik dan berkata kalau dia dan Tae Ik adalah teman sejak kecil. Direktur itu mengundang Tae Ik pesta perayaan setelah syuting, Tae Ik hanya mengangguk.
Go Dong mengajak Man Ok berbicara. Dia memberikan kunci mobil pada Man Ok. Go Dong meminta tolong pada Man Ok untuk menggantikannya mengantar Tae Ik karena dia ada urusan mendadak yang sangat penting. Man Ok setuju membantu Go Dong. Go Dong sedikit khawatir kalau perusahaan sampai tahu hal ini, tapi Man Ok berjanji kalau dia akan merahasiakannya. Go Dong sangat berterima kasih pada Man Ok. Man Ok kemudian menyuruhnya untuk lekas pergi.
Man Ok kembali ke lokasi syuting. Tanpa sengaja dia menguping pembicaraan Direktur teman Tae Ik dan tunangannya. Tunangannya bertanya apa Tae Ik benar2 menjadi pengemis sekarang?. “Itulah salah satu penyebab dia hidup seperti itu. Pada satu titik, dia adalah putra salah satu chaebol terkaya di Korea. Ah! Apa dengan melakukan hal itu hanya untuk mencari nafkah? Seperti pecundang!” Direktur itu menghina Tae Ik. Mereka berdua kemudian menertawakan Tae Ik.
Man OK yang kesal mendengar kata2 mereka, menegur mereka. Direktur dan tunangannya berbalik dan berbicara apa Man Ok sedang berbicara pada mereka? Man Ok membenarkan dan bertanya apa dia sedang berbicara pada anjing di sekitar situ?. “Bagaimanapun, anjing akan lebih baik daripada orang2 seperti kalian.” sindir Man Ok.
“Siapa gadis ini? Aku benar2 tercengang!” tanya tunangan Direktur pada Man Ok. “Siapa yang tercengang? Wow! Bagaimana mungkin seorang teman seperti itu?” Man Ok menatap Direktur itu kemudian melanjutkan, “Maaf, apa kau tahu arti kata pecundang saat kau menggunakannya? Jika bintang Hallyu adalah pecundang, bagaimana denganmu? Bukankah itu bodoh dan menyedihkan?” Direktur itu merasa tersindir mendengar ucapan Man Ok. Dia bertanya siapa Man Ok, tapi Man Ok berkata dia tidak perlu tahu. “Jangan hidup seperti itu. semuanya kembali padamu seperti bumerang? Apa kau tahu itu?” Man Ok coba menasehati Direktur. Tunangan Direktur itu kemudian bertanya apa Man tidak tahu siapa oppanya? Dia adalah Kepala Departemen di perusahaannya. Tapi Man Ok tidak peduli dan berkata kapan Korea penuh departemen? Semua orang bilang kalau dia adalah kepala departemen.
Tunangan Direktur itu merasa kesal dan ingin menampar Man Ok, tapi dengan sigap Man Ok menangkap tangannya dan mendorongnya hingga jatuh. Direktur yang marah melihat tunangannya jatuh hendak memukul Man Ok, tapi dengan sigap pula Man Ok memelintir tangannya dan membantingnya ke tanah. Alih2 menendangnya Man Ok malah mengumpat kesal.
Direktur mengerang kesakitan memegang punggungnya (perasaan punggungnya gak kena tanah deh). Sutradara hanya tertunduk cemas. Tunangan Direktur terus berbicara menyalahkan Man Ok dan merendahkannya yang hanya seorang stylist. Man Ok terlihat geram dan mengepalkan tangannya. Tunangan direktur yang melihat itu malah semakin menantang Man Ok untuk memukulnya. Man Ok berteriak kesal kalau mereka duluan yang memulai...tapi Man Ok tidak menahan kata2nya dan melirik Tae Ik. Dia tidak ingin Tae Ik tahu apa yang sudah Direktur dan tunanganya itu katakan tentang Tae Ik.
Sutradara menyuruh Man Ok meminta maaf pada mereka. Tapi Direktur itu berkata lupakan saja dan menyuruh sutradara untuk mengusir Man Ok dari lokasi syuting. Dia menyebut Man Ok wanita gila lalu mengerang kesakitan. Direktur itu lalu menatap Tae Ik, “Bagaimana mungkin kau bekerja dengan orang dari standar rendah begitu?” Sutradara meminta Tae Ik untuk menyuruh Man Ok meminta maaf pada direktur. Tapi Tae Ik dengan cueknya malah bertanya kapan syuting dilanjutkan dan meminta sutradara memanggilnya saat syuting dimulai karena dia akan istirahat sebentar. Semua orang heran melihat sikap Tae Ik yang pergi begitu saja tanpa mempedulikan Man Ok.
Man Ok seakan tidak percaya Tae Ik mengacuhkannya dan bukannya malah membantunya. Dia kemudian mendekati Direktur, tunangannya mengira kalau Man Ok akan memukul mereka lagi. Man Ok menatap Direktur itu dan berkata, “Anda benar2 menyedihkan.” Man Ok berbalik pergi meninggalkan mereka masih tidak percaya dengan ucapan Man Ok.
Man Ok berdiri di samping truk perlengkapan syuting. Dia mengumpat Tae Ik yang mengacuhkannya dan bahkan tidak menatapnya sama sekali. Padahal hal itu dia lakukan untuk membela Tae Ik. Tak terasa air matanya menetes, Man Ok merasa sangat kesal pada Tae Ik.
Tiba2 Chaton, kucing yang akan dijadikan properti syuting, terlepas dari kandangnya dan kabur. Man Ok panik dan berusaha mengejarnya.
Syuting sudah selesai. Tae Ik berusaha menghubungi Go Dong yang tidak muncul2 juga. Go Dong berkata ditelpon apa Stylist Jang tidak memberitahunya? Tae Ik bingung apa maksud Go Dong.
Tae Ik menuju mobil van. Sepertinya dia sudah menerima penjelasan dari Go Dong tentang kepergiannya. Saat akan membuka pintu mobil, mobil masih dalam keadaan terkunci. Tae Ik lalu menghubungi Man Ok, celakanya ponsel Man Ok ketinggalan di dalam mobil. Aissh...
“Didik stafmu dengan benar!” sebuah suara mengagetkan Tae Ik. Ternyata itu adalah Direktur dan tunangannya. “Kau bahkan mendapat pelajaran untuk menjadi ahli waris, bagaimana mungkin kau memilih orang seperti itu? Hei, Lee Tae Ik! Standarmu benar2 telah menjadi rendah selama aku tidak bertemu denganmu.” sindir Direktur. Tae Ik tersenyum mengejek dan berkata,”Kau juga...telah jauh menjadi lebih lemah selama aku tidak bertemu denganmu. Jika kau tidak bisa menang saat bertarung melawan seorang gadis, apa tidak masalah denganmu? Kalian akan segera menikah, jaga dirimu” Tae Ik berlalu pergi.
Tiba2 Direktur menyuruh Tae Ik berhenti dan menghina Tae Ik. Tae Ik berhenti namun dia tidak berbalik. “Hanya karena aku baik padamu, apa kau tidak tahu siapa aku? Aku dan kamu adalah standar yang sama sekali berbeda. Aku pemasang iklan, kau model. Kau harus tahu sekarang kalau kau tidak perlu bersikap pintar padaku lagi.” Tae Ik yang geram mendengar kata2 Direktur, kemudian berbalik dan mencengkram lengan baju Direktur. Alih2 memukulnya, Tae Ik malah melepaskan cengkramannya.
Direktur tersenyum mengejek Tae Ik dan berkata kalau setidaknya Tae Ik lebih berani daripada stylist pengganggu itu (Man Ok), dan menyebut Man Ok menjadi gila karena mereka sedikit menghina Tae Ik. Tiba2 Tae Ik memukul wajah Direktur hingga Direktur itu terjatuh.
Tae Ik terus berjalan sambil memikirkan kejadian saat Man Ok berusaha membela diri karena sudah melawan Direktur dan tunangannya, tapi dia malah mengacuhkannya. Tae Ik merasa bersalah pada Man Ok, yang karena dirinya Man Ok harus dihina oleh Direktur. Tae Ik lalu mencari Man Ok dan bertanya pada kru yang kebetulan lewat apa mereka melihat Stylist Jang. Para kru tidak melihatnya.
Tae Ik semakin masuk ke dalam hutan untuk mencari Man Ok. Dia berteriak memanggil nama Man Ok. Tiba2 dia mendengar suara Man Ok dan menemukan Man Ok di dasar sebuah lubang yang cukup dalam. Tae Ik tiba2 bersin dan kaget saat melihat Man Ok menggendong seekor kucing (Chaton).
Man Ok coba menjelaskan kalau tadi dia berusaha menolong Chaton yang terperosok ke dalam lubang itu dan tidak bisa keluar dari lubang. Man Ok mengira lubang itu tidak terlalu dalam, jadi dia turun dan menolongnya. Tapi sayangnya lubang itu lebih dalam dari perkiraan Man Ok, makanya Man Ok tidak bisa memanjat naik. Tae Ik memarahi Man Ok, apa Man Ok bahkan tidak bisa membuat estimasi tentang hal ini. Apa Man Ok idiot?
Man Ok menatap Tae Ik dengan mata berkaca2, tiba2 Man Ok jongkok dan menundukkan kepalanya. Tae Ik bertanya apa itu?. “Aku benar2 berpikir aku aku akan mati,” kata Man Ok. Tae Ik terlihat tega, alih2 menolong Man Ok dia malah menyalahkan Man Ok karena kebodohannya dan mengatai Man Ok idiot. Man Ok berusaha membela diri, dia hanya berusaha menyelamatkan kucing itu.
Tae Ik menghela napas, dia akan menolong Man Ok dengan syarat Man Ok meninggalkan kucing itu di lubang. Tapi Man Ok tidak mau, dia tidak ingin meninggalkan Chaton di lubang itu sendirian. Tae Ik dengan cueknya malah berkata Man Ok hidup atau mati di lubang itu sambil memeluk kucing, dia tidak peduli. Tae Ik lalu berbalik pergi, Man Ok berteriak menahannya. Man Ok bertanya kenapa Tae Ik tega meninggalkannya seperti itu, Tae Ik berbalik menatap Man Ok. “Aku akan menarikmu setelah aku berkata ‘1,2,3’ jadi letakkan kucing itu dan raih tanganku.”
Dengan terpaksa Man Ok mematuhi perintah Tae Ik. Tapi bukan Man Ok namanya kalau kehabisan akal. Alih2 meninggalkan Chaton, dia malah menaruh Chaton dikakinya. Saat Tae Ik berusaha menariknya naik ke atas, cepat2 Man Ok meraih Chaton di kakinya dan memeluknya. Belum sempat mereka naik ke atas, Tae Ik melihat Chaton dan berteriak kaget. Tiba2 Tae Ik bersin dan akibatnya dia malah terjatuh ke lubang. Man Ok yang memegang tangan Tae Ik juga ikut terjatuh dan parahnya malah menindih Tae Ik. Tae Ik langsung tidak sadarkan diri.
Man Ok coba menyadarkan Tae Ik dengan menepuk2 keras pipinya. Tae Ik pun sadar sambil mengerang kesakitan karena pipinya ditepuk Man Ok. Tae Ik yang kesal ingin melabrak Man Ok, saat mencoba bangun punggungnya tiba2 terkilir. Man Ok panik dan memeriksa punggung Tae Ik. Tae Ik berteriak dan bertanya apa Man Ok gila? Man Ok menghindar sambil memeluk Chaton. Tae Ik kembali bersin. Dia menatap tajam Man Ok, “Seekor kucing...dan lubang...Sekarang apa yang akan kita lakukan,” Tae Ik berteriak histeris. “Jangan khawatir. Jika kau mendukungku dari bawah, aku pikir aku bisa naik,” saran Man Ok. Tae Ik menatap Man Ok, “Apa kau gila?”
Man Ok akhirnya berhasil keluar dari lubang dengan menaiki pundak Tae Ik. Tae Ik kemudian mengulurkan tangannya agar Man Ok menariknya ke atas. Tapi Man Ok malah tersenyum menatap Tae Ik, “Katakan..’Tolong keluarkan aku.” Tae Ik kesal dan berkata apa Man Ok gila. Man Ok cuek dan akan pergi, tapi Tae Ik berkata “Tolong keluarkan aku.”
Man Ok akhirnya mengulurkan tangannya dan menarik Tae Ik ke luar dari lubang. Akhirnya Tae Ik berhasil keluar dari lubang. Dia berbaring di tanah karena kelelahan.
Menjelang malam, mereka akhirnya sampai ke lokasi syuting tadi. Tae Ik menyuruh Man Ok menyalakan mobil, tapi Man Ok berkata kalau dia menghilangkan kunci mobil. Tae Ik panik, dia mencoba menelpon Go Dong, tapi baterai ponselnya habis. Tae Ik berteriak kesal.
Tae Ik mencoba membuka pintu trailer yang ada di tempat itu yang ternyata terkunci. Tae Ik lalu menyuruh Man Ok membukanya. Man Ok yang menggigil kedinginan bingung bagaimana caranya membuka pintu trailer itu. Dia kemudian memeriksa jendela dan ternyata terbuka. Man Ok lalu menyuruh Tae Ik untuk menjaga Chaton karena dia akan memanjat jendela itu dan masuk ke dalam trailer untuk membuka pintu dari dalam. Tae Ik berkata apa Man Ok gila?
Tae Ik melihat sebuah keranjang piknik di belakang Man Ok. Dia kemudian mengambilnya dan menyuruh Man Ok memasukkan Chaton ke dalam keranjang itu. Man Ok memasukkan Chaton ke keranjang. Man Ok coba untuk memanjat jendela itu, tapi dia tidak sampai karena jendelanya terlalu tinggi. Man Ok lalu menyuruh Tae Ik untuk melakukannya karena tubuh Tae Ik yang ramping bisa masuk lewat jendela dengan mulus. Tae Ik malah tersenyum mengejek, “Jika seorang pria ramping masuk ke sana dengan mudah, apa kau tidak akan malu? Man Ok cepat2 berkata kalau dia yang akan melakukannya (hahahaha....sepertinya Man Ok malu).
Man Ok mencoba memanjat lagi, kali ini dia menyuruh Tae Ik memegang kaca jendela. Man Ok akhirnya bisa memanjat jendela itu, tapi setengah badannya tersangkut. Tae Ik mencoba mendorong kaki Man Ok agar bisa masuk, tapi tetap saja tidak bisa. “Gunakan kekuatanmu. Bagaimana bisa seorang laki2 tidak memiliki kekuatan,” Tae Ik tersinggung mendengar kata2 Man Ok dan dengan sengaja mendorong Man Ok dengan kekuatan penuh dan membuat Man Ok terjatuh ke lantai trailer dengan keras (auuuwww....kayak.y sakit tuh).
Man Ok berhasil membuka pintu trailer. Dia keluar sambil menatap marah pada Tae Ik, “Benar2...kau keterlaluan. Aku hampir terluka.” Man Ok tidak sadar kalau hidungnya berdarah. Tae Ik dengan santai berkata pintu sudah terbuka, jadi itu cukup. Dia lalu menyenggol Man Ok dan masuk ke trailer. Man Ok mengambil Chaton dan hendak membawanya masuk, tapi Tae Ik tidak mengizinkannya. Man Ok bertanya apa Chaton harus tidur diluar. Tae Ik tersenyum mengiyakan. Tae Ik lalu masuk ke dalam lalu keluar sambil membawa sleeping bag dan memberikannya pada Man Ok.
Man Ok mengeluh, apa Tae Ik menyuruhnya tidur di luar?. “Lalu, jika kita tidur bersama dan menjadi skandal, apa kau akan bertanggung jawab?” tanya Tae Ik. Man Ok coba memberi alasan tapi Tae Ik menyuruhnya diam. Tae Ik mengucapkan selamat malam pada Man Ok dan mengingatkan Man Ok untuk membersihkan darah di hidungnya, lalu menutup pintu. Man Ok yang bingung kemudian memeriksa hidungnya dan kaget saat tahu hidungnya berdarah.
Man Ok akhirnya terpaksa tidur di luar. Sedangkan Tae Ik yang tidur di dalam merasa gelisah, dia sama sekali tidak bisa tidur. Dia mengkhawatirkan Man Ok yang tidur di luar. Tae Ik kemudian keluar melihat kondisi Man Ok.
Di luar, Man Ok tertidur pulas di kursi dengan memakai sleeping bag. Tae Ik menatap Man Ok seakan merasa bersalah. Tae Ik berusaha membangunkan Man Ok dengan menendang kursinya. Tapi Man Ok sama sekali tidak bangun, dia benar2 tertidur lelap. Tae Ik jongkok di samping Man Ok dan menatap terus wajah Man Ok. “Kau benar2...cantik.” (Tae Ik mulai jatuh cinta ama Man Ok nih kayaknya ^^). Tae Ik lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Man Ok hendak menciumnya, tapi tiba2 dia melihat Chaton di balik sleeping bag dan akhirnya....Tae Ik bersin.
Tiba2 Man Ok membuka matanya. Tae Ik panik. Alih2 terbangun, Man Ok malah menutup matanya kembali dan tertidur. Tae Ik heran dan bertanya apa Man Ok tertidur, dia berusaha membangunkan Man Ok. Tapi ternyata Man Ok benar2 tertidur (Man Ok tidurnya kayak kebo nih :p). Man Ok mengigau kalau dia merasa dingin. Tae Ik merasa kasihan melihat Man Ok, dia tampak berpikir.
Akhirnya Tae Ik memberanikan diri mengambil Chaton dari pelukan Man Ok dan memasukkannya ke dalam keranjang lalu Tae Ik membuka blazernya untuk menutupi keranjang Chaton. Pelan2 Tae Ik mengangkat Man Ok dan memasukkannya ke dalam trailer. Tae Ik kemudian membaringkan Man Ok di tempat tidur. Tae Ik terus menatap wajah Man Ok.
Paginya, Go Dong terus mencoba menghubungi ponsel Man Ok. Tapi tidak ada yg mengangkat karena ponsel Man Ok tertinggal di mobil. Go Dong merasa cemas. Go Dong memberitahu pada manajer yang menghampirinya bahwa ponsel Tae Ik tidak aktif dan Man Ok tidak mengangkat ponselnya. Manajer merasa panik dan bertanya2 kemana mereka berdua pergi. Go Dong meminta maaf pada manajer dan mengakui kepergiannya kemarin. Manajer kesal dan hendak menendang Go Dong. Manajer lalu menyuruh Go Dong untuk mengumpulkan semua staf untuk mencari Tae Ik dan Man Ok di lokasi syuting kemarin.
Manajer, Go Dong dan beberapa staf kemudian mencari Tae Ik dan Man Ok di resort, lokasi syuting iklan Tae Ik. Mereka terus meneriakkan nama Tae Ik dan Stylist Jang.
Man Ok terbangun karena mendengar suara2 yang memanggil mereka. Man Ok melirik ke samping dan shock karena Tae Ik tidur di sampingnya. Man Ok akan berteriak tapi Tae Ik cepat2 menutup mulut Man Ok dengan tangannya. Man Ok yang panik menunjuk ke arah luar. Tae Ik dan Man Ok semakin panik saat mendengar suara yang mencari mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar