Minggu, 30 Juni 2013

Sinopsis Smile, You episode 12


When Jung In fall in love ...

Jung In dan Hyun Soo penasaran dengan keributan yang terjadi di luar mereka menguping pembicaraan di pintu. Jung In terkejut mendengan kata-kata affair dia bermaksud keluar. Tapi hyun soo menahannya sekali lagi, dia  menarik bahu Jung In dengan lembut. Jung in terlihat gugup karena begitu dekat Hyun Soo.
Hyun Soo mengintip sejenak. dia lalu menenangkan Jung In dengan lembut
"Kamu syok? Tunggulah sampai mereka masuk kamar, nanti baru kita keluar", kata Hyun Soo lembut.
Jung In hanya diam dan mengangguk pelan, dia sepertinya tidak hanya syok gara-gara apa yang dia dengar. Dia jadi terdiam gara-gara merasakan debaran cinta.

Para orang tua ribut di kamar kakek. Sung Joon ingin ikut tapi dilarang. saat semua aman mreka keluar. api tiba-tiba ada Sung Joon di luar, mereka berdua buru-buru masuk kamar lagi. Sung Joon tiba-tiba datang dan mengetuk pintu kamar. Tapi tidak ada jawaban dari kamar. Sung Joon masuk ke kamar, kamar itu gelap, dia melihat Jung In sedang tidur, dia berusaha membangunkan adikknya tetapi Jung In terlihat terlelap. Sung Joon merasa kasihan dan keluar.
Setelah aman Jung In buru buru bangun, dia membuka selimutnya, hyun soo ternyata sembunyi di situ. Dia sejenak masih terlihat masih gugup. (gugup takut ketahuan atau gugup tidur sebelah Jung in nih hehe).
 







Mereka lalu menguping pembicaraan mereka dari luar kamar kakek.  Geum Ja bahwa suatu malam di aman pun dia melihat mereka berdua di taman. Juga tentang roti yang,  diam-diam suaminya berikan pada Jo hee. Jo hee meminta maaf dan merasa malu dia juga tak rela dipersalahkan begitu. Geum Ja emosi. Kakek akhirnya menganggap itu bukan persoalan besar. bahwa mereka sekarang telah satu atap seperti keluargatidak apa-apa saling memperhatikan atau sekedar membelikan roti.
Joo Hee & Sang Hoon
Sang Hoon meminta maaf dan berkata ini masalahnya dengan Geum Ja.

Jung In lalu membahas hal ini dibelakang rumah dengan Geum Ja. sebagai perempuan dia sangat mengerti perasaan Geum Ja yang cemburu. Hyun Soo tidak mengerti jalan pikiran para wanita. Dia juga berkata tidak mengerti mengapa Jung In harus mencari pekerjaan nekad seperti di internet itu. Dia berusaha membujuk dan memberi pengertian kepada Jung In sambil memeluknya sebagai kakak. Jung In sadar bahwa Hyun Soo ternyata salah mengerti.
Tiba-tiba Sung Joon datang, melihat mereka begitu dekat Sung Joon benar-benar percaya hubungan mereka serius. Hyun Soo kesal pada Sung Joon yang selalu mengira dia dan Jung In ada hubungan khusus.

Jung In bingung bagaimana harus mengembalikan cincin kawinnya pada Lee Han Se. Dia tiba-tiba teringat kata Lee Han Se untuk datang kepadanya.
Pagi-pagi sekali dia sudah datang ke ruangan Lee Han Se dia berkata akan bekerja di sana mulai saat ini. Dia minta Lee Han Se memberikan pekerjaan yang bergaji lumayan agar dia cepat melunasi hutangnya.
Kang Hyun Soo masuk ke ruang itu dia kaget ada Jung In di sana. lebih kaget lagi ketika tahu Jung In akan bekerja di sana. Dia minta Hyun Soo menggabungkan Jung In ke timnya.
"Tapi tim saya isinya kaum profesional...", Hyun Soo bingung. Han Se lalu memberinya tugas sebagai surveyors. Jung In akan menyebarkan angket ke masyarakat umum untuk mendapatkan masukan mengenai mobil yang diinginkan pelanggan.

Di koridor Hyun Soo mencegat Jung In. Dia tidak mengerti mengapa Jung In sampai mengorbankan perasaannya dan bekerja di sini.
"Aku butuh uang", kata Jung In. "Bukan kau yang berkata jika ingin mendapatkan uang harus bekerja"
"Tapi bisa cari pekerjaan lain khan  tidak perlu di sini", desak Hyun Soo.
Hyun Soo mengambil berkas2 Jung In dan menyuruhnya pulang. Tapi Jung In kesal dan bersikeras ingin tetap bekerja.

Usulan hyun soo ternyata disetujui presiden Global Motors, ayah \Lee Han Se  mulai sekarang dia akan sibuk mengimplementasikan usulannya ke dalam produk mobil baru yang akan dikeluarkan GM. (global motor itu perusahaan yang buat mobil Daewoo).
Jung In harus menyebarkan angket kepada orang banyak. Dia sibuk menawarkan angket kepada orang yangdia temui di jalan. Tapi ternyata hal itu tidak mudah. Orang yang sedang lalu lalang tidak mau diganggu untuk mengisi angket. Dia pun kerepotan membawa berkas yang banyak, berkasnya berterbangan ditiup angin. Jung In juga mulai lelah karena mondar-mandir dengan hak tinggi.

Di kantor Hyun Soo cemas memikirkan Jung In. dia akan meng-sms Jung In, tapi dia ragu. Dia hanya mengganti nama Beatrice(alias Jung Kyung) di phonebook nya menjadi Seo Jung In. Di kantor dia mendengar orang-orang menggosipkan Jung In. Berita bahwa Jung In adalah mantan istri Han Se sudah tersebar.

Sore hari Jung In kembali ke kantor. Dia berkata telah mendapat data-data untuk angket. Tapi Lee Han Se sudah tau kelicikan Jung in. Jung In hanya menyebar pesan/chat lewat internet kemudian menuliskan respon mereka pada angket-angket itu sendiri.
Lee Han Se minta Jung In mengulang semuanya.
"Kutunggu sampai besok pagi, jika tidak kau keluar saja dari pekerjaan ini", desak Lee Han Se.
Jung In & Han Se

Tapi Jung Kyung tak gentar diancam, dia bertekad menyelesaikan pekerjaannya.

Jung In jalan ke haltebis sambil membawa setumpuk berkas2 angket. Kakinya lecet dia berjalan terpincang-pincang. Hyun Soo mengikutinya dengan prihatin.
Hyun Soo lalu bicara pada Jung In agar mengikuti sarannya tadi dan berhenti sekarang. Dia tak mengerti apa sebenarnya alasan Jung In. Orang-orang di kantorpun sudah membicarakan dia. Hyun Soo sebenarnya ingin menjaga perasaan Jung In. tapi Jung In malah tersinggung.
"Apa ada hal yang kamu sembunyikan dari saya?", kata Hyun Soo. tapi Jung in terlanjur tersinggung dia hampir menangis.
"Walau hal ini terasa memalukan, aku akan tetap melakukannya. walaupun orang-orang membicarakanku di belakang, aku akan tetap melakukannya. aku akan menutup telingaku", kata Jung In sambil pergi meninggalkan Hyun Soo.

Lee Han Se datang dengan mobilnya mencegat Jung In. Dia sebenarnya ingin Jung In menghentikan ini semua, dan kembali saja kepadanya. Dia mengajak Jung In makan.
"Aku masih harus mengerjakan angket. aku tidak akan makan jika tugasku belum selesai!", jawab Jung In tegas. Dia berlalu meninggalkan Han Se. Hyun Soo melihat dari belakang. Dia bangga terhadap Jung In (juga sebenarnya lega karena dia nolak han se ya hehe).

Jung In naik bis, Hyun Soo menyusul.  Dia ingin duduk disebelah Jung In. tapi Jung In menghalanginya. Hyun Soo tak menyerah dia tetap duduk disampingnya. Jung In lalu pura-pura tidur. Hyun Soo berusaha membujuknya.
Jung In marah dan mengusir Hyun Soo tapi Hyun Soo juga tak menyerah. Jung In kesal memalingkan mukanya untuk .tidur
"Angkat kakimu kemari", kata Hyun Soo lembut. Jung In heran. Hyun Soo melepas sepatu Jung In dan merobek stoking ditumitnya.
"Lihat tumitmu sampai lecet begini", kata Hyun Soo. Dia lalu mengambil plester dan mengobati luka Jung In. Jung In terkesima dibuatnya. Hatinya bukan saja luluh tapi berbunga-bunga.

Jung In dan Hyun Soo pulang ke rumah bersama. Jung In berkata pada Kakek bahwa dia sudah bekerja. Mereka tapi menutupi bahwa Jung In juga bekerja di global motor. Kakek bangga pada Jung In.
Jung In lalu meminta seluruh anggota keluarganya mengisi angket.Jung In merasa beruntung karena dia punya keluarga besar. tak lupa Jii Soo dan mekanik bengkel (lupa namanya) ikut mengisi juga.

kakek memutuskan agar suami istri bisa tidur bersama, sehingga bisa menyelesaikan masalah pribadi mereka dengan tenang. Kakek ingin Jung In menempati loteng yang selama ini tidak terpakai.
Jung In dan Sun Joong begitu semangat mengetahui bahwa ada kamar lain di atas. mereka berebut tapi mereka begiu kecewa setelah melihat ke atas
"Aku tidak mau, itu seperti gudang!", kata Jung In.

Jung In menelepon Jung Kyung agar datang ke rumah. Dia ingin Jung kyung jg mengisi angket. tapi dia sedang sibuk di rumah sakit. Hyun Soo lalu mendapat ide. dia lalu mengajak Jung In berbicara. Hyun Soo tahu jumlah angket yang harus disebar ada 200.
"Aku akan membantumu asal mulai sekarang kau memanggilku Oppa", kata Hyun Soo pede. Jung In ragu. Dia dengan malu dan ragu mengucapkan O.oo..op...pa .
Jung In penasaran apa sebenarnya ide Hyun Soo.

Pagi-pagi sekali Hyun Soo dan Jung In sudah berangkat. Mereka datang ke rumahsakit untuk menyebar angket di sana. Mereka sempat berpapasan dengan Jung Kyung dan direktur kekasihnya.
Jung In heran dan baru tahu ternyata kekasih kakaknya jauh lebih tua dan terlihat seperti pria beristri.
Direktur mengomentari Hyun Soo pada Jung Kyung
"Sepertinya Hyun Soo akan segera mendapat pasangan , mereka kelihatan cocok berdua", kata direktur pada Jung kyung
"Tapi dia itu adikku Jung In!"
"Tapi itu khan tidak menjadi soal", kata direktur. Jungkyung tak senang.

Jung In sibuk membagikan angket pada tamu sedang menunggu atau yang sedang mengantri di rumah sakit. Dia tak lupa memberikan permen sebagai cindera mata. Jung In juga tak segan memberi penjelasan pada mereka cara mengisi angket. Hyun Soo membantunya dengan senang hati. Hyun Soo memandang Jung In yang sedang sibuk. Mereka saling bertukar senyuman. Dia lega pekerjaan Jung In berjalan lancar.

Jung Kyung lalu datang menemui Hyun Soo dia mengajak Hyun Soo minum kopi berdua.
"Terimakasih  karena telah mendukungku untuk berusaha meraih cintaku sendiri. Aku juga ingin jadi teman yang mendukungmu. Jika nanti kau menemukan seseorang, maukah kau memberitahuku pertama kali", kata Jung Kyung
"Jika aku nanti bertemu dengan separuh hatiku, kamu akan jadi orang pertama yang kuberitahu", sahut Hyun Soo

Jung In mencari Hyun Soo, dia melihat Hyun Soo tengah berbicara berdua dengan kakaknya. Jung In cemburu, dia sangat sedih.
Tak lama kemudian Hyun Soo mendapat sms dari Jung In
"Kita bisa terlambat ke kantor jika tidak pergi sekarang".
Hyun Soo lalu pamit pada Jung Kyung

Jung In menunggu di luar rumah sakit dengan sedih. Hyun Soo lalu melihat Jung In dia tersenyum dan memuji hasil kerja Jung In. dia tak tahu mengapa Jung In tampak sedih.
"Kau menolongku ke sini karena ada maksud lain ya!", kata Jung In kecewa.
"tentu tidak aku emang ingin membantumu", kata Hyun Soo polos dia tak mengerti mengapa Jung In marah. Hyun Soo berusaha menggoda dan membujuk Jung In agar tak marah.

Sung Joon tidak nyaman sebagai laki-laki dia merasa direndahkan Ji Soo. Ji Soo mengatainya orang yang tak punya perkajaan dan hanya meminta -minta gratisan di restoran berjalannya. Dia menemui Kakek Joon Bae, dia minta dicarikan pekerjaan sebagai instruktur golf.

Setelah Jung In membereskan angketnya. Han Se mengajaknya ke luar kantor untuk pekerjaan lain. Jung In menurut tapi di engah jalan dia kesal karena Han Se hanya ingin jalan keluar bersamanya. Han Se mengajaknya berbaikan lagi dan ingin Jung In berhenti kerja karena dia merasa cemas. tapi Jung In tidak mengindahkan permintaannya sama sekali. Ketika jam kantor usai dia kaget karena Hanse tidak mengantarkannya kembali ke kantor tapi malah menuju ke restoran.

Hyun Soo telah tiba di halte bis. Dia telah berjanji pulang bersama dengan Jung In. Dia menunggu lama tapi Jung In tak juga kunjung datang.

Jung In kesal pada Han se karena tidak mengantarna ke kantor, dia merasa diakali. Jung In begitu cemas karena dia telah janji dengan Hyun Soo. Dia lari dan buru-buru pergi dari situ. Di jalan dia menelepon Hyun Soo.
"Kamu di mana?"
"Aku sudah di bis", jawab Hyun Soo. Jung In kecewa.
"Mengapa kau tidak menungguku?", sesal Jung In
"Aku akan terlambat pulang jika menunggumu", sahut Hyun Soo
"Jangan begitu. turunlah cepatlah kembali", kata Jung In penuh harap, dia tak mau janji mereka berantakan.

Jung In buru-buru naik taksi menuju ke halte bis tempat dia berjanji dengan Hyun Soo. Sampai di sana dia tidak melihat Hyun Soo. Jung In menunggu Hyun Soo  dengan cemas. Setelah beberapa lama menunggu dan malam semakin dingin Hyun Soo tak juga kembali. Jung In begitu sedih dia seperti ingin memutar kembali waktu.
Akhirnya seseorang datang mendekatinya. Tapi ternyata bukan Hyun Soo melainkan Han Se. Han Se kembali mengajaknya berbaikan dan ingin mengantar Jung In pulang.

Di rumah Geum ja sedang membawa barang-barang dari loeng. Dia menemukan catatan lama suaminya. Dia kaget menemukan nama Gong Joo Hee tertera di sana,

Jung In akhirnya pulang ke rumah. Dia lalu menengok ke loteng. Dia melihat Hyun Soo sedang mengecet kamar loteng.
"hey mengapa kamu semalam ini baru pulang, bukannya membantuku", kata Hyun Soo sambil mencolekkan cat di pipi Jung In. Hyun Soo menyuruh Jung In berganti pakaian dulu. Tapi Jung In tak beranjak dia malah diam dan matanya berkaca-kaca.
"Apa kamu marah karena aku mengotori mukamu?", tanya Hyun Soo
"Siapa suruh kamu melakukan ini. Bukankah kamu kuminta menunggu, bukannya kamu kuminta kembali lagi", Jung In menangis air matanya bercucuran. Hyun Soo bingung
"Kau mau menunggu Jung Kyung selama 8 tahun tapi kau tidak mau menungguku walau hanya setengah jam!"
"Tapi jung in kan cinta pertamaku", bela Hyun soo ragu
Jung in lalu bertanya apa Hyun Soo pernah mencium Seo  Jung Kyung. Jung In lalu tiba-tiba mencium Hyun Soo.

1 komentar: