"Tidak perlu aku akan naik taksi saja", kata Jung Kyung tidak enak
"Kamu ini keras kepala juga seperti anak itu (jung in maksudnya)", kata Hyun Soo. Jung kyung lalu menurut.
Jung In mengintip lewat jendela dia melihat hyun soo mengantar kakaknya, di sedih karena cemburu.
Di mobil Jung Kyung teringat kata-kata Hyun Soo tadi
"Sekarang sepertinya kamu bicara padaku sebagai kakak Jung In ya, bukan Jung In yang kamu kenal sebagai adikku. Tadi kau mengatakan aku keras kepala seperti Jung In", kata Jung Kyung
"Bukannya itu berarti sama saja?", tanya Hyun Soo bingung. buat jung kyung yang sensitif itu terlihat berbeda.
Hyun Soo bertanya apa Jung Kyung sedang ada masalah. Dia bercerita dia tidak sepaham dengan direktur.
"Mungkin Tuhan menghukumku karena aku berlaku jahat padamu", sesal Jung Kyung
Hyun Soo berkata bahwa dulu saat dia jatuh cinta pada Jung Kyung, cinta baginya adalah penyemangat hidupnya, walau cintanya itu hanya bertepuk sebelah tangan.
Jung In menunggu Hyun Soo dengan harap-harap cemas dia lalu keluar rumah tapi Hyun Soo belum juga pulang. Jung In lalu membakar rumput dan menyalakan api sendirian di samping rumah. Dia malah terus teringat Hyun Soo. Dia ingat kemaren malam dia bahagia karena bersama Hyun Soo menhangatkan diri di depan api unggun. Tak lama kemudian ingat Hyun Soo pergi dengan kakaknya Jung In langsung kesal, dia mematikan dan merusak api unggunnya lalu kembali ke kamar.
Saat Hyun Soo datang, Jung In mengintip dari balik jendelanya, tapi begitu Hyun Soo turun dari mobil dia sembunyi. Hyun Soo sepertinya juga rindu Jung In dia tak sengaja melihat ke atas ke kamar Jung In.
Pagi hari saat keluarga berkumpul untuk senam pagi. Jung In protes marah-marah dan minta keadilan pada kakek. Dia minta agar ada aturan untuk anggota di rumah batasan jam mereka boleh datang dan pergi dengan mobil.
"Suara mobil datang dan pergi lewat tengah malam membuatku tak bisa tidur!", kata Jung In sambil menyindir Hyun Soo (dendam ni Jung In hehe)
Sung Joon akhirnya tahu Hyun soo ternyata semalam mengantar Jung kyung, dia membisiki Hyun Soo bahwa adiknya itu sedang dibakar api cemburu. Jung In kembali marah tau kakaknya dan Hyun Soo berbisik-bisik. Hyun Soo juga jadi kesal pada Jung In karena anak itu ingin menyeretnya ke dalam masalah.
Hari itu ternyata hari libur. Lee Han se kangen ingin bertemu Jung In. Dia menelepon Hyun Soo karena tidak berhasil menelepon Jung In.
"Tolong bilang dia untuk menyalakan hpnya atau mencharge lagi baterenya", kata Han Se. Hyun Soo kesal
"Emang aku baterenya apa!", protes Hyun Soo
Hyun Soo naik ke atas ke kamar Jung In, dan berkata agar dia menyalakan Hpnya karena Han Se mencarinya. Dia melihat Jung In tidak biasanya duduk bersila menghadap tembok bersemedi. Ketika tahu Hyun Soo sedang kesal dia juga mengajak Hyun Soo bergabung. Jung In memberi aba-aba agar Hyun Soo mengosongkan pikirannya, mengalirkan energi marahnya dan membuangya dengan berkonsentarasi pada satu titik yang dia buat di tembok.
Tapi Hyun Soo malah memukul jidat Jung In.
"Jika bukan karena kau, saya tidak hidup dengan kemarahan. Masa sekarang aku harus mengeluarkan energi marah bersamamu.", sindir Hyun Soo.
Jung In juga balik menyalahkan karena menurutnya Hyun Soo lah yang membuatnya marah
"Hey anak ingusan sudahlah kamu ga pantes latihan seperti ini", protes Hyun Soo
"Anak ingusan? apa aku sperti itu. emang apa sih yang ada dipikiranmu sekarang tentangku"
Hyun Soo tidak mengerti maksud Jung In
"Apa aku ini cantik, lucu atau manis. apa terbayang koala, bayi beruang, atau kelinci bermata besar?"
"Katak. ya katak bermata besar yang tidak pernah menurut", Hyun Soo akhirnya mendapat ide. Jung In keki.
Tiba-tiba hp hyun soo berbunyi lagi dari Han Se, Hyun Soo langsung memberikannya pada Jung In.
Setelah selesai menelepon Jung In berkata bahwa presiden direktur setuju akan usulannya tentang lampu depan mobil yang unik dan menarik.
"kamu senang ga usulku diterima?",kata Jung in senang
"Tidak! karenanya aku akan lebih sibuk karena harus menyesuaikan dengan perubahan itu!", kata Hyun Soo kesal
Jung In lalu akan keluar bersama Han Se.
Geum Ja memarahi Hyun Soo yang dia curigai habis turun dari kamar Jung In. Dia melarang anaknya masuk-masuk lagi ke kamar perempuan. Tak lama kemudian Jung In turun Hyun Soo keki melihat penampilan Jung In dengan rok mini dan akan pergi dengan Han Se.
"Tenanglah Bi, dia itu mungkin anak laki-lakimu tapi bagiku dia seperti kakak perempuanku", kata Jung In pada geum Ja. Jung In menganggap Hyun Soo itu anak mama.
"Tidak ah, dia itu cukup macho", bela Geum Ja
"Macho?",jung In merasa geli mendengarnya dia lalu tertawa terbahak-bahak.
Hyun Soo gantian menyindir Jung In
"Hey lihat pakaiamu ini, kamus seperti kekurangan bahan ya musim dingin begini!", sindirnya.(ga rela kali Jung In dilihat Han se pake rok mini hehe)
Jung In lalu pergi bersama Han Se. Han Se ingin membelikan Jung In Hp baru. tapi Jung In langsung menolak dan memegang erat hp kesayangannya
"Ini Hp yang untuk memilikinya aku banyak mengeluarkan air mata",kata Jung In (Hp yang seragam sama Hyun Soo dong hehe)
Han Se heran biasanya dulu Jung In paling suka bergonta-ganti HP.
Jung In pikir Han Se akan mengajaknya bekerja tapi dia malah diajak melihat sebuah apartemen
"bagaimana kau suka tidak? kau bisa pindah ke sini, di sana katanya kau tak punya kamar sendiri khan", kata Han Se.
Jung In tak senang
"Aku sekarang sudah punya kamar sendiri, Hyun Soo Oppa yang mendekornya untukku!", tegas Jung In. Dia tidak mau menerima usulan Han Se. Tapi Han Se khawatir kalau Jung In terus berada dekat Hyun Soo
"Mengapa sih keras kepala kakakmu saja mau tinggal di apartemen kekasihnya dekat rumah sakit",kata Han Se.
Jung In kaget, dia tak pernah tau kakaknya tinggal di apartemen.
Jung In pergi naik taksi dia ingin mengecek kebenaran cerita Han Se. Dia merasa dibohongi kakaknya. Di jalan dia menelepon Hyun Soo sambil kesal
"Kamu tahu ya Jung Kyung tinggal di apartemen, kau khan kemarin mengantarnya pulang?!", tuduh Jung In. Hyun Soo juga tak tahu dia hanya mengantar Jung In sampai rumahsakit.
"Mungkin dia punya alasan tidak mengatakan itu", kata Hyun Soo membela Jung Kyung. Jung In ingin datang mendatangi kakaknya di rumah sakit. Hyun Soo jadi khawatir terjadi salah paham. Dia terpaksa harus pergi juga.
Hari libur ini Jung Kyung tidak bertemu dengan direktur, dia rindu lalu meng-sms direktur ingin bertemu.
Tak disangka ternyata anak gadis direktur, Yon Jae yang datang menemui dan melabrak Jung In. Hp ayahnya ternyata ada ditangannya
Di lobby hotel di depan banyak orang dia menuduh Jung Kyung merayu ayahnya saat tidak punya uang agar bisa tinggal di apartemen mereka.
Jung In datang ke rumah sakit. Dia melihat seorang anak abg secara tidak sopan melabrak kakaknya. Jung In emosi dan berbalik memarahi anak itu.
Jung kyung & Jung In |
Direktur datang, Yon Jae mengadu pada ayahnya.
Jung In meminta direktur untuk menjelaskan pada Yon Jae dihadapan mereka tentang status apartemen itu.
"Jung Kyung sedang tidak ada tempa tinggal, karena apartemen itu tidak terpakai sebagai kakak seniornya ayah meminjamkannya pada JungKyung", jelas direktur.
Jung Kyung benar-benar kecewa dengan pernyataan kekasihnya dia sedih dan pergi dari situ.
Jung In lari mengejar kakaknya dan bicara padanya. tapi kakaknya sedang tidak mood dia tidak mau mendengarkan Jung In.
Hyun Soo telah tiba di rumah sakit, dia melihat Jung In dan Jun Kyung beradu mulut. Dia bingung dan mengira Jung In membuat masalah lagi
"Jika kau benar-benar penasaran tanyakanlah apa yang terjadi langsung padanya(jungkyung)!", sahut Jung In kesal. dia merajuk dan pergi.
Hyun Soo pergi menemui Jung Kyung, Jung In pergi dengan sedih .
Hyun Soo mendatangi Jung Kyung yang sedang duduk bersedih sendirian di bangku taman. Hyun Soo membeli kopi dan mereka ngobrol sejenak.
"Seandainya saja direktur lebih jujur akan perasaannya seperti dirimu", Jung Kyung berandai-andai
"Jika benar begitu tentu kamu sudah menolak dia seperti aku", Hyun Soo mencoba bercanda walau garing
"paling tidak cintamu tidak bertepuk sebelah tangan. Direktur berkata waktu aku bertemu dengannya bahwa dia akan mengurusmu dan tak ingin gagal dua kali", tambah Hyun Soo menghibur Jung Kyung
Seo Jung Kil mengajak Geum Ja menemui pengacaranya unuk menanyakan apa dia bisa menuntut hak atas rumah Kakek Kang. Tapi pengacara itu secara tegas tidak dapat membantu walau pernah ada pernyataan verbal pun, rumah itu secara resmi ditulis milik Kang Man Bok. Seo Jung Kil tidak berhak atas rumah itu.
Geum Ja mengerti dan menerima itu. Tapi Seo Jung Kil tidak puas.
Seo Jung Kil dan Geum ja pulang ke rumah. Seo Jung Kil yang tak puas menuntun kakek Kang bicara yang jujur sesuai moto keluarga mereka. Dia sampai membawa moto keluarga yang terpasang di dinding itu kehadapan kakek
"Apa betul rumah ini ayahku yang membuat dan memberikannya padamu. beranti rumah ini milikku khan", kata
Jung Kil. Jung Kil kembali memanggil Kakek dengan sebutan supir Kang
Kakek marah dan benar-benar kecewa.
"Sampai kapan kamu itu terus mau hidup di bawah bayang-bayang ayahmu. Kamu bukannya sadar dan berusaha, kamu bahkan belum membayar uang sewa rumah ini!"
"Berati benar khan?", kata Jung Kil
"Kamu ini bahkan tidak lebih baik dari seekor semut!", hardik Kakek.
Jung In sedang sedih di kamarnya. Dia kembali menebalkan tulisan "bodoh" di dinding kamarnya. Tidak hanya itu tulisan itu dia tambahkan menjadi "Bodoh 100X". Dia tiba-tiba mendengarkan keributan di bawah dia langsung turun.
Jung In kecewa mendengar ayahnya berpikiran bahwa rumah kakek ini berarti miliknya
"Jika kakekku emang benar-benar menghadiahkannya untuk Kakek apa berarti ini rumahmu!", Jung In benar -benar pusing pada kelakuan ayahnya. Dia lalu pergi keluar.
Tapi Gong Joo Hee istrinya benar-benar percaya pada suaminya.
Sung Joon buru-buru pulang setelah melatih golf. Dia khawatir karena tadi pagi melihat Ji Soo tidak enak badan. Dia kembali menemui Ji Soo dan mengajaknya ke rumah sakit. Tapi Ji Soo merasa masih kuat. Dia hanya mita bantuan SUng Joon untuk mengantarnya mencari kontrakan rumah untuknya.
Mereka berdua mencari ke sana kemari mencari rumah yang dikontrakan. Namun ada dua orang preman yang ternyata menguntit m ereka. Ji Soo mengenali orang itu dia ingin menghindari mereka. Dia lalu pura-pura mengajak Sung Joon balapan lari. JI Soo berhasil lolos dari preman itu mereka berdua kelelahan. Rupanya Sung Joon salah paham, dia mengira Ji Soo menyukainya dengan mengajaknya bermain-main berlarian tadi. Ji Soo terperangah.
"kau jangan mencintaiku. aku takut kau nanti sakit hati", kata Sung Joon ge-er.
Ji Soo pun akhirnya menemukan rumah yang dikontrakan. Dia lalu menyewa rumah itu. Sung Joon membelikan Ji Soo alas tidur. Sebagai tanda terimakasih Ji Soo memberikan kupon makan di warung mobilnya.
Hyun Soo pulang saat jam makan. Dia heran karena kali ini ibunya hanya menyediakan makanan unuk keluarga Kang saja.
"Orang itu ingin mengambil rumah ini karena menurutnya rumah ini mili ayahnya. kau jangan lagi berurusan dengan keluarga mereka", nasehat Geum Ja
Kyun Soo menelepon kakek dia melapor bahwa Seo Jung Kil tadi mengambil semua uang yang ada di bengkel. Kakek kesal dan buru-buru pergi mengejar Jung Kil.
Hyun Soo mengkhawatirkan dan mencari Jung In. Dia mengengok ke kamar Jung In tapi Jung In tidak ada dia lalu melihat ditembok sudah tertulis kata "bodoh 100X" untuknya.
Karena Jung In tak kunjung datang dia lalu meng-sms Jung In.
"Kamu dibutuhkan di sini, pulanglah!"
Jung In ternyata sedang sibuk di luar menggambar dan mencari ide lampu mobil depan (headlight) yang menarik.
Jung In sampai di rumah dan memperlihatkan hasil karyanya pada Hyun Soo. Hyun Soo sebenarnya khawatir jika ide Jung In tidak diterima di kantor.
Jung In bingung untuk apa Hyun Soo memanggilnya
"Aku lapar, buatkan aku makanan",kata Hyun Soo berpura-pura. Jung In tak mau
"Kamu khan perempuan masa tidak bisa membuat makanan", desak Hyun Soo.
Jung In membuat makanan Hyun Soo ke dapur dan mencicipinya. Dia pura-pura berkata bahwa rasanya tidak enak, dia jadi tidak berselera makan. Dia meminta Jung In menghabiskan semuanya
"Ayo habiskan, jika tidak habis aku laporkan pada kakek bahwa kau membuang-buang makanan", ancam Hyun soo.
Sebenernya dia hanya ingin Jung In makan karena ibunya tak memasak. Hyun Soo juga membawakannya minuman. (sebenarnya Hyun Soo tuh care selalu sama Jung In tp dia sendiri ga nyadar kali ya)
Geum ja datang, dia curiga karena Jung In dan Hyun Soo terlihat berduaan di dapur. Hyun Soo lalu mengalihkan perhatian ibunya dan mengajaknya pergi. Tidak lupa dia memberi kode Jung In agar terus makan dan berkedip untuknya (iseng banget nih).
Kakek akhirnya menemukan Seo Jung Kil dia marah, dan membawa Jung Kil ke kantor polisi. Dia minta polisi menahan Jung Kil
Jung In menemui Hyun Soo di kamarnya dia ingin Hyun Soo mengomentari desainnya. Hyun Soo berkata bahwa bukan begitu caranya mendesain. Hyun Soo ternyata telah menyiapkan contoh-contoh lampu mobil yang mirip desain Jung In di layar komputernya. Dia lalu menyesuaikan skets yang dibuat Jung In ke dalam gambar teknik yang lebih masuk akal. Jung In duduk di lengan kursi Hyun Soo. Dia bahagia berdekatan dengan Hyun Soo. Bukan serius mengamati pekerjaan Hyun Soo, Jung In malah memandangi Hyun Soo dengan penuh perasaan.
"Oppa, walau kamu suka terlihat canggung dan kekanak-kanakan aku menyukai Oppa...", kata Jung In terus terang. Walau kamu berbohong bahwa kamu playboy saya tetap menyukaimu dan berterimakasih" (Jung In ini emang cewe berani coba dulu aku berani nyatain kyk Jung In hahaha)
Hyun Soo heran, dia tapi mengira omongan Jung In main-main. Hyun Soo malah memukul dahi Jung In
"Jika kamu berterimakasih harusnya kamu fokus sama pekerjaanku", kata Hyun Soo lalu serius kembali menggambar.
Di apartemen Jung Kyung sedang sedih dia sudah mengepak barang-barangnya. Direktur datang. Dia mencoba menahan Jung Kyung. Tapi Jung Kyung sudah sangat lelah, dia merasa hanya dia yang terus berkorban perasaan dan malu tapi Direktur sama sekali tidak mau menunjukkan cintanya di depan orang lain kepadanya.
Hyun Soo sedang membantu Jung In duduk di bangku masih menggambar desain lampu mobil. Jung In sudah mulai terkantuk-kantuk. Hyun Soo cuma tersenyum melihatnya. Tiba-tiba telepon berdering, Jung In bangun
"Dari Jung Kyung", kata Hyun Soo
"Jangan diangkat..", kata Jung In. Tapi Hyun Soo tak bisa tidak mengangkatnya.
Jung Kyung meminta Hyun Soo menjemputnya di apartemen. Terdengar Jung Kyung sedang ribut dengan Direktur yang coba menahannya pergi.
"Jung kyung membutuhkanku dia bertengkar dengan direktur", kata Hyun Soo
"Sampai kapan kau akan membantunya jika dia membutuhkanmu?!", ujar Jung In cemburu (tapi bener juga sih). Aku juga membutuhkanmu di sini mengerjakan pekerjaan ini", tambah Jung In
Hyun Soo menganggap Jung In berlebihan, dia berkata nanti juga bisa dikerjakan setelah dia kembali.
"Jangan pergi itu tidak berguna... Jangan pergi...", ujar Jung In memelas
Namun Hyun Soo tetap memakai jaketnya dan pergi.
Jung In merasa hampa dan sedih, air matanya mengalir.
Di halaman Hyun Soo masih terngiang-ngiang perkataan Jung In "Jangan pergi...". Dia tidak enak lalu masuk kembali lagi ke kamarnya
"Ayo kita pergi bersama!", kata Hyun Soo, dia menarik lengan Jung In. (yess!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar