Kamis, 27 Juni 2013

Sinopsis Nail Shop Paris episode 9 Part 1


"Jika kau memulai dengan kepastian, kau akan mengakhirinya dengan keraguan. Jika kau mulai dengan keraguan, kau akan berakhir dengan kepastian." -Francis Bacon
Episode  ini dibuka dengan lanjutan kisah dalam novel Yeo Joo.
Key bertanya pada Yeo Joo sambil mengarahkan pistol ke arah Alex,"Kau yang memutuskan ... siapa yang akan kau percaya. Aku atau dia?"
Yeo Joo masih bingung siap yang akan dia pilih. 
Tanpa bersuara Alex berkata 'Aku mencintaimu'. Lucu ada tulisan yang keluar dari mulutnya.
Dengan cepat Key langsung menembaknya mengenai dada kiri Alex. Lalu membawa lari Yeo Joo yang terkejut keluar dari Paris meninggalkan Alex yang kesakitan.
Sampai di sebuah lorong Yeo Joo melepaskan tangannya yang ditarik oleh Key, bertanya dengan marah,"Apa yang kau lakukan Kau tidak seharusnya melakukan itu!"
Key memegang bahu Yeo Joo,"Apa kau masih mempercayainya? Semua yang dia katakan padamu adalah bohong."
"Bagaimana kau tahu?"
"Semua temanmu dan Gumiho yang lain telah terbunuh! Apa lagi yang aku butuhkan untuk bukti?"
Alex tiba di sana sambil memegangi dadanya yang tertembak. Key yang melihatnya langsung mengarahkan pistol kepadanya menyuruhnya berhenti."Jika kau lebih dekat, aku akan menembak hatimu saat ini juga."
Tanpa gentar Alex menjawab,"Lakukan apapun yang kau inginkan. Jika hati ini tidak bisa mendapat kepercayaan dari wanita yang aku cintai, itu tidak berhak untuk berdetak." Alex jalan mendekat.
Key akan menembaknya, tapi Yeo Joo berteriak,"Andwe[tidak] !!!!" Yang membuat pistol di tangan Key terpental dari genggamannya (karena kekuatan Gumiho Yeo Joo). 
Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, Alex langsung berlari ke arah Key dan melayangkan pukulannya. Tentu saja Key tidak tinggal diam, dia membalas pukulan itu. Mereka saling pukul sampai Key berhasil menjatuhkan Alex lantai, Key menahan tubuh Alex dengan berada di atasnya, lalu mengambil pisau yang berada di kaki kanannya siap membunuh Alex,"Pertunjukan berakhir sekarang."
"Tunggu." Teriakan Ji Soo menghentikan ceritanya, lalu bertanya pada Yeo Joo,"Apakah kau akan membiarkan Alex terbunuh seperti itu? Bukankah di karakter utama?" Yeo Joo membenarkan dengan tak bersemangat, Ji Soo yang melihat sikap Yeo Joo bertanya apa sudah terjadi sesuatu antara Yeo Joo dan Alex?
Ji Soo yang sedang minum sampai tersedak mendengar cerita Yeo Joo bahwa dia mencium Alex. Terang saja Ji Soo tak langsung percaya dan bertanya apa benar Yeo Joo menciumnya?
Dengan frustasi Yeo Joo berkata,"Aku tidak tahu kenapa aku melakukan itu. Aku pasti sudah menjadi gila."
Ji Soo dengan antusias bertanya,"Bagaimana dia menjawab?
"Pasti dia berfikir aku seseorang yang aneh. Kemarin ... "
Flashback
Yeo Joo dan Alex bekerja seperti biasa. Lalu Yeo Joo menghampiri ke arah Alex dan melihat pekerjaannya melayani pengunjung, Alex melirik sedikit ke arah Yeo Joo yang mendekat lalu melanjutkan pekerjaannya. Yeo Joo kemudian berkata pada Alex bahwa dia ingin tahu bagaimana melakukan itu untuk test skillnya, karena dia belum terlalu bagus.
Alex yang mendengar itu langsung minta maaf pamit kepada pelanggan, menghindari Yeo Joo beralasan bahwa dia harus melakukan sesuatu. Dia meminta Jin untuk menyelesaikan kuku pelanggannya. 
 Flashback End
"Heeeee,,,,,,,," Ji Soo tak percaya mengatai Alex seorang yang pengecut.
Yeo Joo membela Alex,"Di dalam posisinya, dia mendapat ciuman dari seorang pria. Aku hanya berharap dia tidak menyebarkan rumor bahwa aku gay dan menendangku keluar (dipecat)"
"Jangan pedulikan. Paling tidak kau tahu bagaimana perasaan dia tentangmu." Setelah mengatakan itu Ji Soo menahan perutnya yang sakit. Yeo Joo khawatir melihatnya apalagi Ji Soo berkata bahwa dia sakit sejak kemarin. Apakah dia sudah pergi ke dokter? tanya Yeo Joo. Ji Soo menenangkan, bahwa dia hanya perlu minum obat sakit perut dan pergi tidur. Yeo Joo hanya bisa menghela nafas.
Key masih berada di Paris, sepertinya sedang mendesain. Dia mengingat kejadian saat Yeo Joo mencium Alex. Key memegangi kepalanya frustasi, lalu meninggalkan mejanya. Siapa coba yang nggak marah kalau pacarnya mencium pria lain
Sinosis Nail Shop Paris episode 9 Part 1
Yeo Joo tiba di Paris, saat dia masuk bersamaan dengan Alex yang keluar dari ruang dalam, saat melihat kedatangan Yeo Joo Alex berbalik lagi ke dalam. Yeo Joo hanya memandang kepergiannya. 
"Hey Khung ah" Panggil Key dari belakang (kenapa panggil Khung ah lagi). Jin yang keluar dari lantai atas menyapanya. Tak menghiraukan salam dari Jin, Key langsung menggandeng lengan Yeo Joo mengajaknya bicara. (sumpah lucu banget melihat tingkah Jin yang diacuhkan, dia menjawab salamnya sendiri karena tak ada tanggapan dari Key. Aku sampai terpingkal2 melihat kelakuannya)
Ternyata Key membawa Yeo Joo ke ruang ganti. Yeo Joo bingung dengan tingkah Key. Lalu Key mengeluarkan sebuah kotak. Yeo Joo bertanya apa itu. Key membuka kotak itu, yang ternyata berisi cincin pasangan. Dia memakaikan salah satu cincin itu pada jari manis Yeo Joo dan menyuruh Yeo Joo memakaikan yang satu lagi pada jarinya. Karena Yeo Joo masih terdiam bingung.
Key jadi tidak sabar menunggu Yeo Joo memakaikannya lalu memakai cincin itu sendiri. Kemudian memperlihatkannya sambil berkata,"Lihat. Sekarang tidak ada yang bisa masuk dalam hubungan kita. Okay?"
Key memeluk Yeo Joo dengan erat,"Aku tidak akan membiarkan seorangpun mengambilmu dariku. Tidak akan." (sampai segitunya Key, karena takut kehilangan Yeo Joo dan berpaling ke arah Alex. Aku jadi cemburu.............)
Seperti biasa Jin datang merusak suasana. Key langsung melepaskan pelukannya. Jin berbalik karena melihat yang seharusnya tidak dia lihat. Key berjalan ke arah pintu, tapi sebelum itu dia menggeplak kepala Jin dengan kesal(pasti sakit karena sampai terdengar suara pukulannya. Sepertinya Key suka banget memukul orang yah. Yeo Joo aja pernah kena gethokan pada kepalanya waktu camping, episode 8)
Jin memegangi kepalanya yang kena pukul, lalu mendekati Yeo Joo bertanya Apa yang dilakukannya sepagi ini?. Jin melihat cincin pasangan di jari Yeo Joo, berkomentar,"laki2 itu sangat mencemaskanmu."
Yeo Joo tidak mengerti apa yang dikatakan Jin.
"Kau mempunyai perasaan untuk Alex jadi Key memberimu cincin ini agar kau tidak bisa pergi kemanapun."
"Jadi baik2lah padanya. Aku tidak pernah melihat Key melakukan sesuatu seperti itu." (Apa Yeo Joo cinta pertamanya?) 
"Ayo. Boss ingin bertemu kita semua."
Yeo Joo memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya, sambil memikirkan perkataan Jin.
Mi Rae menjelaskan mengapa ia mengumpulkan mereka semua, "Aku mengumpulakan semua dari kalian karena aku ingin mengatakan pada kalian bahwa Alex akan berlibur untuk seminggu. Ini mungkin akan berat untuk kalian untuk menutupi pekerjaan Alex. Tapi tolong mengerti. Dan, Bunny, kau akan membantu banyak."
Bunny yang terkejut atas pengumuman itu terus menatap Alex tanpa merespon perkataan Mi Rae sampai Jin menepuk bahunya. Yeo Joo yang tersadar langsung mengiyakan perkataan Mi Rae.
"Kemudian ayo kembali bekerja. Dan Alex, aku akan melihatmu setelah seminggu (liburan)."Mi Rae pergi.
Jin bertanya pada Alex, apa semua baik2 saja (karena tiba2 Alex akan liburan). Alex berkata tidak ada apa2 dia hanya ingin istirahat. Lalu minta maaf. Sambil tersenyum ke arah Yeo Joo seperti tak terjadi sesuatu diantara mereka, Alex berkata semoga beruntung pada belajarnya untuk ujian. Kemudian dia jalan keluar.
Key memandang ke arah Yeo Joo yang tampak gelisah.
Yeo Joo di kamar mandi menelephone Ji Soo yang baru saja selesai bekerja, memberitahukan tentang liburan Alex. Ji Soo juga terkejut mendengar semua yang tiba2 tanpa pemberitahuan. Yeo Joo menyalahkan dirinya, mungkin karena Alex tidak ingin melihatnya lagi. Ji Soo bilang itu tidak mungkin. Tapi Yeo Joo tetap menyalahkan dirinya tentang kejadian kemarin (dia mencium Alex).
Ji Soo :"Jangan terlalu stress. ini mungkin baik bagimu, jika dia tidak ada. Hanya fokus pada Key (setuju ... Lupakan Alex dan menerima Key sepenuhnya). Aku dengar dari Jin bahwa Key benar2 khawatir tentang dirimu."
"Okey. Aku akan bertemu denganmu di rumah."
Saat Ji Soo akan pulang, dari arah pintu masuk seorang laki2 yang memintanya meng-make up seseorang karena make up artisnya belum datang. Ji Soo meng-iyakan saja. Laki2 itu lalu memnaggil seseorang yang akan di make up. Ternyata orang yang di make up dalah seorang laki2.
Sambil meng-make up.i Ji Soo bertanya apa orang itu akan talk show?. Laki2 itu membenarkan, itu adalah pensehat akademikku... dengan gugup laki2 itu mengoreksi kata2nya,"maksudnya penasehat akademikku seharusnya melakukan ini tapi sesuatu yang darurat datang."
Ji Soo yang melihat kegugupan laki2 tersebut berkata bahwa dia terlihat sangat gugup. Orang itu mengiyakan karena ini adalah yang pertama kalinya. Ji Soo menyarankannnya bagaimana kalau mencoba untuk bernyanyi. Itu akan membuat nervousnya berkurang.
"Apakah aka perlu dance juga?" Tanya laki2 itu polos. Ji Soo hanya tersenyum mengangguk.
Kemudian laki2 itu berdiri, dengan kaku bernyanyi lagu 'Nobody-Wonder Girls' sambil bertepuk tangan menirukan dance Wonder Girl. Ji Soo yang melihatnya tertawa. Merasa ditertawakan laki2 itu bertanya, kenapa?. Sambil terus tertawa Ji Soo menjawab tidak apa2. Lalu bertanya apa laki2 itu sudah merasa lebih baik sekarang?
Sepertinya begitu... jawab laki2 tersebut. Ji Soo menyuruhnya melanjutkannya sambil menahan tawa. Laki2 itu menurutinya dan melanjutkan nyanyiannya.
Di sebuah tempat, sepertinya itu sebuah penitipan anak. Alex datang menghampiri seorang wanita yang memakai kursi roda. Wanita itu tersenyum melihat kedatangannya.
Mereka duduk di kafe, Alex menanyakan keadaan kaki wanita itu (dia adalah seorang pasien wanita pada awal episode 6, yang membuat Alex dipecat).
Sang wanita menjawab sambil terenyum bahwa dia sedang mencoba latihan menggerakkan badan (remedial exercises). Dokter berkata bila jatuh, aku mungkin harus berjalan pada tongkat penyangga tapi aku bisa berdiri. Alex senang mendengarnya. Wanita itu berkata karena itu ia minta Alex berhenti mengunjunginya.
"Datang karena memikirkannya, ini adalah salahku bahwa aku berkata padamu untuk mengobatiku di RS."
"Tapi sebagai seorang dokter, aku salah seorang yang membuat keputusan."
"Aku berfikir setelah kecelakaan itu, bukan hanya aku, tapi kau juga kehilangan banyak sesuatu yang sangat berarti. Seperti keinginan/nafsu, kekuatan, ambisi ... sesuatu seperti itu. Apa aku salah?"
"Hidup seperti memancing. Kecuali kau mencoba melempar tangkai pancing untuk mendapatkan sesuatu. Semua yang berharga akan menghilang. Bukankah itu pemborosan (karena memikirkan sesuatu yang sia2)."
"Aku harus pergi sekarang. Ketika kita bertemu lagi, ku berharap kita berdua dalam kondisi yang berbeda."
Alex memikirkan perkataan wanita itu. Lalu mengeluarkan Hpnya yang ternyata ada foto Yeo Joo di layarnya (foto Yeo Joo main kembang api, episode 8). Alex menghela nafas panjang ...
Key dan Yeo Joo berjalan bersama di jalan, Yeo Joo bertanya,"Jin tidak akan marah karena hanya kau dan aku makan siang bersama, kan?"
Dengan santai Key menjawab siapa yang peduli Jika laki2 itu marah atau tidak?. (pasti Jin diancam oleh Key, kasian Jin di Paris sendirian ... ). Yeo Joo mau protes, tiba2 ada muda mudi yang membawa ice cream melintas di depannya, membuatnya pengen (aku juga pengen...). Dengan semangat ia mengajak Key membelinya beberapa untuk Jin. (biar Jin tidak marah)
Key tersenyum melihat tingkah Yeo Joo yang kekanak-kanakan, ia berkomentar,"Ini menggelikan. Bagaimana aku erfikir bahwa kau adalah seorang laki2?." Yeo Joo bingung dengan perkataan Key. Key melihat sekeliling tersenyum lalu mencium pipi Yeo Joo (kenapa nggak bibir sekalian. Wkwkwkwk just Kidding ...)
Yeo Joo protes mengatainya gila. Karena orang2 melihat mereka. (pasti orang2 berfikir mereka guy. hehehe) Key sih tak perduli, dengan tetap tertawa dia mencium pipi Yeo Joo lagi. Key lalu lari, Yeo Joo mengejarnya. 
Tidak sengaja Yeo Joo menabrak seorang wanita. (penampilannya seperti Betty Lafea) Yeo Joo langsung bertanya dengan khawatir keadaan wanita itu, apa tidak apa2. Ia minta maaf, jika mulai merasa sakit atau sesuatu, tolong panggil ke nomor ini. (Yeo Joo memberikan kartu nama Paris)
Wanita itu melihat kepergian Yeo Joo dan Key, lalu melihat kartu nama yang baru didapatnya.
Di kantor wanita itu, dia menyerahkan dokumen kepada bosnya yang sedang duduk berhadapan bersama tamunya. Bosnya memarahinya karena lama datang. Lalu menyuruh wanita itu membawakannya teh, sebelum wanita itu melangkah pergi si boss melarat ucapannya, menyuruh memanggil nona Seo untuk membawa teh. Dengan patuh wanita itu mengiyakan.
Belum sempat wanita itu keluar, dia mendengar pertanyaan dari tamu si boss, kenapa tidak dia yang membawa teh?. Si Boss tanpa rasa bersalah berkata,"Aku tidak ingin melihat wajah buruk itu membawa teh." mereka tertawa bersama. Sedangkan wanita itu terlihat sangat sedih keluar dari ruangan si Boss. Bagaimana tidak dia mendengarnya langsung.
Dia memberitahukan kepada wanita yang bernama nona Seo yang sedang mengobrol bersama temannya, bahwa Boss ingin dia untuk membawa teh padanya. Nona Seo kesal,"Tidak bisakah kau yang melakukannya?"
"Dia mengatakan padaku untuk berkata padamu untuk melakukannya."
Nona Seo menghela nafas, dengan sinis mengatainya tidak berguna. 
Saat nona Seo pergi, temannya berkata pada si ugly face bahwa pasti enak."Tidak ada seorang pun mengatakan kepadamu untuk melakukan apapun atau datang padamu. (karena dia jelak dan tidak ada yang mau melihatnya). 
Dengan sedih wanita itu duduk di mejaja, lalu mengaca pada cermin yang ada di mejanya sambil menghela nafas.
Yee Joo masih belajar menghias kuku di Paris walau sudah malam. Key ternyata menunggu duduk di belakangnya, mengeluh karena Yeo Joo belajar terlalu keras,"Laser mungkin keluar dari matamu." Yeo Joo mennggapi itu karena ujuan akan segera diadakan ...
Kemudian Key duduk didekatnya, ingin melihat pekerjaan Yeo Joo. (Aku selalu senyum2 sendiri melihat kebersamaan mereka). Key berkomentar bahwa ada yang berubah sedikit (pada gambar Yeo Joo).
"Itu ..." Yeo Joo menoleh ke arah Key, dia jadi gugup karena wajah mereka begitu dekat, Key juga melihat ke arahnya, sambil mengedip-ngedipkan matanya. Key sepertinya sengaja mendekatkan wajahnya ke arah Yeo Joo (walau melihat erulang-ulang tetap bikin tertawa, tak menyangka Key yang biasanya cool bersikap seperti itu)
Yeo Joo melanjutkan kata2nya,"Jika kering, bentuknya bisa berubah." Key memberinya nasehat agar mengolesinya dengan gel. Hasilnya akan lebih aik.
Key menghadapkan tubuh Yeo Joo ke arahnya, lalu berkata,"Aku baru memberimu informasi yng sangat penting. Tidakkah aku mendapat sesuatu untuk itu?" (Apa?) 
Key memeluk Yeo Joo dengan sayang, tak mendengarkan perkataan Yeo Joo khawatir ada orang yang melihat merka. (seperti biasa, apa mau Key mendengarkan orang lain)
"Kenapa saat aku mencintaimu memelukmu begitu banyak?" (karena tak ingin berpisah dengan Yeo Joo). Key melepaskan pelukannya,"Apa kau tak menyukainya?"
"Itu ... ini bukan karena aku tidak menyukainya ..."
Key tiba2 menggendong Yeo Joo, tak perduli teriakan Yeo Joo yang menyuruh menurunkannya. Akhirnya Key menurunkan Yeo Joo, sambil ngos-ngosan Key bertanya Apa berat badan Yeo Joo bertambah? Karena dia sangat berat. Hehehe Yeo Joo tentu saja kesal mendengarnya.
Key membungkukkan badannya sambil memejamkan mata minta cium. (mulai deh Key, ingin ciuman dari Yeo Joo). Yeo Joo mendorong wajah Key, menyuruhnya pergi saja,"Pergilah. Aku akan tidak lulus ujian jika seperti ini." Key tersenyum mendengarnya.
"Kau sangat dingin. Baik, aku akan pergi." Key berjalan pergi.
"Jangan kehilangan jalan kerumahmu." Teriak Yeo Joo.
Key menoleh sambil tersenyum berkata,"Kau ingin mati?" Lalu melanjutka jalannya keluar. Yeo Joo tertawa mendengarnya.
Jin dan Ji Soo sedang makan berdua di sebuah restoran. Jin khawatir karena Ji Soo kehilangan nafsu makannya, lalu mengajaknya makan nasi goreng setelahnya. Ji Soo hanya mengiyakan sambil menahan sakit di perutnya sambil memakan makanan yang disuapkan Jin padanya.
Jin bertanya apa mereka bisa memakai cincin pasangan juga?,"Datang fikiran untuk melakukannya, tidak ada yang akan aku bayar untukmu ketika kencan." Ji Soo menyetujuinya saja sambil tetap menahan perutnya yang sakit. Jin kecewa karena respon Ji Soo yang biasa saja (biasanya kan Ji Soo sangat bersemangat). Tidakkah ia khawatir bahwa aku akan meninggalkanmu? tanya Jin marah. Ji Soo menyangkalnya. 
"Lalu kenapa kau tidak ingin cincin pasangan? tanya Jin lagi.  Aku hanya ingin cincin pasangan dengan seseorang yang aku cinta ... sebelum Jin melanjutka kata2nya Ji Soo mau muntah.
Yeo Joo berlari di sebuah RS menghampiri Jin, lalu tanya apa yang terjadi. Jin juga tidak mengerti. merek hanya makan ayam goreng kemudian tiba ...
Dokter yang selesai memeriksa Ji Soo memberitahukan pada mereka, bahwa Ji Soo terkena 'Crohn's disease', maksudnya dia terkena infeksi pada organ pencernaannya. Dia hanya butuh tinggal di RS dan mendapat pengobatan.
Seseorang okter lewat, dokter yang memeriksa Ji Soo memanggilnya,"Dokter Jo,"lalu menyuruhnya  membantu mereka menyelesaikan proses administrasi.
Ji Soo yang melihat dokter Jo masuk mengenalinya, memanggilnya dengan Tuan Nobody, ternyata itu laki2 yang dirias Ji Soo. Doktr Jo juga terkejut melihat Ji Soo lagi. Jin dan Yeo Joo hanya bengong saling berpandangan tak mengerti.
Di Paris Jin mengikuti Yeo Joo yang sedang bekerja curhat,"Tidakkah kau berfikir juga Bunny? Dokter yang di RS itu terlihat seperti pemain (wanita). Sangat mencurigakan. Kau melihatnya memandang tangan Ji Soo memeriksa nadinya, kan? Dia bukan seorang dokter sungguhan. Dia hanya seorang dokter yang tinggal di RS." Yeo Joo hanya mendengarnya, menghela nafas lalu pergi ke ruang dalam.
Jin tetap mengikutinya meminta pendapatnya. Dengan kesal Yeo Joo bertanya apa dia tidak kerja? (karena dari tadi Yeo Joo yang melayani pelanggan, sedangkan Jin hanya curhat tak melakukan apa2)
"Aku akan melakukannya tapi ... Kau pergi ke RS pagi ini, kan? Apakah kau melihat laki2 itu lagi?"
"Jin, apakah kau ... Apakah kau mempunyai cemburu berlebihan delusional jealousy) padanya?
Jin langsung menyngkalnya,"Kau mengatakan kepadaku waktu itu bahwa Ji Soo tidak bisa menolak laki2 yang mempunyai perasaan padanya."
"Tapi kau terlalu berlebihan berfikir. Kau menjadi sangat berfikiran sempit."
"Berfikiran sempit? Setiap laki2 sama. Hyun Bin, Bi (Rain), dan Kang Dong Wong ... Kau pikir mereka tidak akan melakukannya?"
"Kau berkata kau menyukai Ji Soo. Kemudian kau akan mempercayainya."
"Kau mempercayai seseorang karena kau mencintainya? Itu keren. Tapi aku masih marah. Kau tidak bisa melakukan apapun saat marah di depanmu pacarmu menjadi terbuka kepada laki2 lain. Lihatlah Key." Yeo Joo sepertinya memikirkan masalahnya juga, yang belum bisa berpaling dari Alex. Walaupun dia sedang berpacaran dengan Key.
Ada seorang pelanggan datang, dia wanita yang mirip Betty Lafea. Jin dan Yeo joo menghampirinya. jin bertanya apa dia ingin manicure. Wanita itu menjawab dia akan menyukainya jika dia yang melakukannya (sambil menunjuk Yeo Joo). Lalu berkata pada Yeo Joo bahwa mereka bertemu di jalan waktu itu. Yeo Joo akhirnya mengingatnya.
"Maafkan aku. Aku belum bisa melakukannya karena aku masih belajar."Wanita itu terlihat kecewa, Yeo Joo menyarankan kalau dia bisa memberi hand massage. Dan mendapat manicure dari jin. Dia terlihat seperti seorang playboy tapi di baik. Jin kesal mendengarnya.
Yeo Joo bertanya pada wanita itu sambil melakukan hand massage sambil diliatin sama Jin,"Kau berkata namamu adalah Woo Jeong Ah, kan? Tanganmu sangat cantik."
"Setiap orang berkata tanganku jelek karena sangat kurus." (walau tanganku kurus, tapi tak ada yang mngatainya jelek. Hehehe)
"Itu tidak benar. Mungkin karena kau tidak menjaga tanganmu. Tapi aku bisa mengatakan kau sangat jujur dan mempunyai sebuah hati yang halus."
"Kau bisa mengatakan semua itu dari tangannya?"
"Ya. laki2 yang aku tahu berkata tangan bisa berkata lebih daripada yang mulut bisa katakan." Yeo Joo terdiam memikirkan Alex.
Maaf bila kepanjngan sinopsisnya yah, karena aku tak ingin melewatkan momen2 itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar