Geum Ja ternyata turun ke kamar Hyun Soo. Dia kaget melihat Jung In mencium anaknya. Hyun Soo sadar ibunya melihat mereka.
"J..j..j...jung In", kata HyunSoo gugup
Jung In kaget, dia merasa malu (tapi kyknya pura2 malu hihi)
Geum Ja langsung lari ke kamarnya dengan syok. Badannya rasanya merinding juga jijik. Sang Hoon bertanya-tanya apa yang terjadi pada Geum Ja.
"Aku melihat mereka. Jung In mencium Hyun Soo. Anakku Hyun Soo..", Geum Ja masih merasa tidak rela anak kesayangannya dicium seorang gadis.
"Mereka khan sebentar lagi akan menikah..cuma ciuman khan?", kata Sang Hoon
Geum Ja marah.
Jung In di kamar Hyun Soo masih merasa sangat malu karena dilihat orang. Jung In ingin ke atas. Tapi Hyun Soo terlanjur sedang ingin bermesraan dengan Jung In.
Hyun Soo menangkap Jung In dan merayunya.
"Gimana kalau aku hari ini ga usah berangkat kerja aja", kata Hyun Soo mupeng.
Tapi Jung In malah memukul dahinya.
Jung In mengantar Hyun Soo sampi ke mobil. Hyun Soo masih manja tidak mau pergi. Dia lalu minta Jung in mengantarnya ke kantor.
"Dari pada aku nanti sulit cari parkir di kantor", rayu Hyun Soo manja.
Jung In berkaa\ta bahwa sebenarnya dia juga tidak mau berpisah dari hyun soo, dia meminta Hyun Soo pulang secepatnya.
"OK nanti aku akan pulang cepat ya", janji Hyun Soo.
Jung In menemui kakek di bengkel. Dia mengadu
"Kakek, bagaimanapun usahaku sepertinya Bibi Geum Ja tak suka padaku", kata Jung In manja.
"Aku nanti mau punya 6 anak supaya Bibi pusing dikelilingi anak-anak sehingga tak sempat memarahiku"
Kakek langsung bahagia mendengar disebut 6 anak. Dia membayangkan bahagia mempunyai banyak cicit.
Jung In berkata kakek harus berjanji membantunya jika dimarahi Geum Ja karena Geum Ja hanya takut pada kakek.
"Janji ya Kek, aku tidak bisa menikah jika kakek tidak janji", pancing Jung In
"Wah jadi aku harus berumur panjang dong ya", kata kakek
"Tentu! kakek harus janji padaku ya", kata Jung In
Jung In lalu keluar. Di luar ternyata Sang Hoon mendengar pembicaraannya. Dia senang Jung In memotivasi kakek untuk panjang umur. Sekarang giliran Jung In yang minta bantuan Sang Hoon untuk membujuk orang tuanya.
Sang Hoon lalu berkunjung ke rumah makan ddubokki pura-pura menjadi pelanggan. Di sana ada Seo Jung Kil dan istrinya. Sang Hoon berkata bahwa sejak kedatangan Jung In di rumahnya, suasana rumah yang sepi tiba-tiba ceria, bagai musim semi yang menggantikan musim dingin. Dia minta mereka melupakan kejadian kemarin dan jangan mempedulikan ucapan dan tingkah istrinya.
"Aku telah menghadapi istriku selama 30 tahun, lupakan saja ya, biarkan anak-anak segera menikah", kata sang Hoon.
Joo Hee yang tadinya sangat emosi, menjadi melunak karena Sang Hoon yang bicara (ehm ehm CLBK)
Sang Hoon meminta mereka segera menyiapkan tanggal pernikahan.
Jung In pergi ke rumah sakit menemui kakanya Jung Kyung. Dia telah mencari tahu di internet dan dapat info bahwa kakek kemungkinan sembuh jika ada pendonor. Jung In ingin mencobanya dan di tes dia cocok atau tidak. Tapi Jung Kyung langsung marah
"Kamu pikirkan aja pernikahanmu dengan Hyun Soo! Kakek juga tidak akan bersedia"
Namun Jung In membandel sepeninggal kakaknya dia tetap melakukan tes.
Beres kerja, Hyun Soo buru-buru pulang ke rumah. Dia diam-diam memeluk Jung In yang sedang di dapur mencuci piring. Geum Ja datang dan meresa jengah dengan kemesraan mereka.
Hyun Soo lalu berkata orang tua Jung In telah setuju untuk mereka menikah bulan depan. Geum Ja kaget dan belum bisa menerima hal itu
"Mengapa tidak sekalian saja kau menikah besok!"
Hyun Soo merayu ibunya dan memeluknya. Tapi Geum Ja masih ngambek dan menyuruhnya memeluk Jung In saja.
Hyun Soo lalu memeluk Jung In. Jung In tidak enak dan meminta Hyun Soo memeluk Geum Ja saja. Hyun Soo kesal merasa dipingpong. Dia lalu memeluk dan mencium Ibunya dan Jung In berganti-ganti.
Hyun Soo ingin mengajak Jung In bermesraan lagi di kamarnya, tapi Jung In malah menyiapkan kacang walnut dan masuk ke kamar kakek. Sang Hoon , Jung In dan Hyun Soo menemani kakek makan walnut. Hyun Soo dan Sang Hoon beradu panco, dan Hyun Soo dengan ayahnya pun kalah. Geum Ja mendengarkan keakraban mereka dari luar dia cemburu dan kesepian.
Malam itu Jung In kembali ingin pulang diantar Sang Hoon. Hyun Soo gigit jari dia meng sms Jung In
"Kalau begitu buat apa kau memintaku pulang cepat, jangan lagi kamu pegang-pegang tanganku atau apapun sebelum menikah, awas ya!"
Jung In senyum-senyum membacanya.
Hyun Soo melihat ibunya tengah bersedih di rumah. Dia menghampiri dan tidur di paha ibunya.
Geum Ja curhat dia merasa tidak diperhatikan dan tidak diperlukan oleh Hyun Soo lagi. Hyun Soo meminta maaf.
Dia lalu memanggil ibunya beberapa kali. Lalu berkata di dunia ini hanya pada Geum Ja lah dia bisa memanggil ibu.
"Walau aku menikah aku pasti tetap mencintai Ibu. Dari lahir sampai sekarang, sampai yang akan datang cintaku ini tidak berubah pada ibu"
Geum Ja terharu mereka lalu berpelukan.
Keesokan harinya. Hyun Soo datang ke rumah makan ddubboki. Dia memberi kejutan kepada Joo Hee dengan memberinya rangkaian bunga. Dia juga telah menyiapkan puisi dan dia bacakan untuk Joo Hee (ngrayu Joo Hee harus sama puisi terus hihihi)
Puisi itu berjudul "Satu" bertema cinta dan keluarga (garing2 puisinya di Smile wkwkwkwkwk). Joo Hee langsung terharu.
Hyun Soo lalu mengucapkan terimakasih pada ke dua orang tua Seo Jung In yang melahirkan dan membesarkan seorang putri seperti Seo Jung In, yang akhirnya datang padanya.
Hyun Soo lalu mengajak ke dua orang tuanya dan kakek untuk berfoto bersama. Hyun Soo juga tak lupa memberikan rangkaian bunga untuk ibunya. Tak lama kemudian Jung In datang. Geum Ja langsung sebal.
"Aku yang menyuruh Jung In ke sini, Bu", kata Hyun Soo membela Jung In.
Hyun Soo berkata pada Jung In bahwa dia belum pernah secara resmi melamar Jung In. Hyun Soo menambahkan bahwa bukan hanya dia yang akan Jung In nikahi, tapi dia juga membawa kakek, ayah dan ibunya untuk hidup bersama Jung In.
"Kita akan menangis bersama, tertawa bersama, dan hidup bahagia bersama. Dan kita akan sanggup menghadapi rintangan jika bersama-sama"
Hyun Soo lalu mengeluarkan kotak berisi cincin kawin
"Menikahlah denganku dan jadilah keluargaku"
Sang Hoon lalu menyuruh Hyun Soo berlutut di atas 1 kaki.
Hyun Soo membawa Jung In duduk di kursi lalu berlutut dengan satu kaki. Dia mengambil tangan Jung In , lalu memasukkan cincin di jari manisnya
"Maukah kau menikah denganku?", lamar Hyun Soo (wuah gadis2 pada ngarep kayaknya nih..mauuuu)
Jung In mengangguk terharu.
Sang Hoon lalu mengambil setangkai bunga. Dia juga menghampiri Jung In dan melamarnya
"Jadilah menantuku", kata Sang Hoon. Jung In mengangguk terharu, matanya berkaca-kaca.
Kakek tak mau ketinggalan dia juga mengambil setangkai bunga dan memberikannya pada Jung In.
"Selamat ya cucu menantuku".
Cuma geum ja hanya diam, dia masih cemburu. Mereka lalu berfoto bersama
Malam hari Hyun Soo mengantar Jung In pulang. Di luar rumah Jung In mereka ingin berciuman. Tapi tidak lama datanglah Seo Jung Kil. Seo Jung Kil menyindir pasangan kasmaran itu. Mereka lalu masuk ke rumah. Jung Kil kaget melihat Sung Joon bermesraan dengan Ji Soo. Jung Kil minta mereka tidak lagi berhubungan, karena Sung Joon sebagai anak laki-laki pertama merupakan harapan keluarga. Jung Kyung pulang ke rumah dia terlihat marah, dia memanggil Jung In untuk bicara 4 mata.
Jung In dan Jung Kyung bicara di taman. Jung Kyung marah karena diam-diam Jung In melakukan tes walau dia melarangnya.
"Apa hasil tes ku cocok ya?"tebak Jung In
"Tidak harus kamu yang melakukan itu!", Jung Kyung begitu cemas.
Jung In lalu menangis bagaimana dia tidak mau kehilangan kakek, dia bersedia melakukan apapun.
Pagi-pagi sekali kakek yang biasa bangun pagi belum terbangun. Sang Hoon khawatir dan langsung melihatnya. Dia ak ega dan mita kakek beristirahat kembali karena di luar sangat dingin, Sang Hoon berbohong bahwa Hyun Soo pun belum bangun karena harus begadang tadi malam. Pagi hari kakek terlihat lemah dia hendak pergi ke rumah sakit. Hyun Soo yang kebetulan akan pergi ke kantor ingin mengantar kakek. Sang Hoon mencari kakek, dari Hyun Soo dia tahu kakek tadi ke rumah sakit
"Tadi katanya kenalan kakek ada yang dirawat jadi aku mengantarnya", kata Hyun Soo
Namun sang Hoon merasa cemas dia buru-buru menyusul ke rumah sakit. Hyun Soo ternyata masih ada di sana mencari kakek tapi tidak ketemu. Sang Hoon meminjam telepon Hyun Soo untuk menghubungi Jung Kyung.
Jung Kyung ternyata sedang menemani Jung In yang bersikukuh ingin menjadi donor untuk tes lanjutan. Begitu Jung Kyung muncul , Sang Hoon menyuruh Hyun Soo pergi.
Jung Kyung sudah mendapat laporan bahwa kakek tadi ke UGD menemui dokter untuk bisa memperingan rasa nyeri akibat penyakitnya.
"Fungsi hati mulai melemah. tapi untuk sementara belum perlu terlalu khawatir", kata Jung Kyung. Diberitahu hal itu Sang Hoon malah lebih cemas.
Hyun Soo mulai curiga. Dia merasa ada hal yang disembunyikan dari dia. Dia duduk termenung di bangku rumah sakit dan tidak bisa beranjak keluar dari sana. Tiba-tiba Hyun Soo seperti melihat Jung In. Jung In berusaha pura-pura tidak melihat tapi akhirnya ketahuan. Hyun Soo aneh melihat Jung In memakai baju rumah sakit. Jung In berusaha menutup-nutupi. Namun Hyun Soo semakin curiga, dia memaksa suster yang bersama Jung In bicara
"Saya adalah calonnya. Katakan apa yang sedang dia lakukan!"
Suster itu akhirnya bicara bahwa Jung In melakukan tes untuk donor hati.
Jung In lalu bicara berdua dengan Hyun Soo. Dia berkata bahwa dia ingin melakukan hal baik sebelum menikah.
"Aku tidak melakukan hal yang salah khan", kata Jung In mencari alasan.
"Jung In yang kamu lakukan ini ada hubunganna\ya dengan kakek Khan?" desak Hyun Soo.
Jung In tertunduk dan lemas, dia tak sanggup menyembunyikan hal ini lagi dan menyimpannya sendirian.
"Kakek menderita kanker hati", kata Jung In.
Jung In lalu menangis mengeluarkan beban yang selama ini dia selalu simpan sendiri.
Hyun Soo kemudian memeluk Jung In sambil tercengang tak percaya apa yang barusan Jung In ucapkan.
A
BalasHapus